00.20

1.7K 126 1
                                    

'Untuk setiap atma dan segala laranya'

.
.
.
.
.
.

(Vote dulu sebelum baca)

Selamat membaca!!!!

-----

__________________

Part 20
__________________

"Lo mau tau". Ucap Sea sambil menyeringai dan melangkah maju mendekati Flower yang hanya berjalan mundur.

"Lo tuh sok cari muka banget dan gue ga suka".

'Sretttt'

"Sea hisk hisk lepasin". Flower mencoba melepaskan jambakan rambut Sea padannya.

"Nangis lo, tadi sok banget". Sea ngambil pisau yang tadi Flower gunakan untuk melukai Now.

'Srattt'

Rambut milik Flower terpotong dengan tidak rapi, ya jelaslah orang motongnya aja pake pisau.

Flower jatuh terduduk dengan air matanya yang turun membasahi wajah cantiknya.

'Tuk'

Semua yang berada di kantin tampak kaget dengan aksi Sea, gimana mereka ga keget coba dia itu megang pistol terus di tempelin di pelipisnya Flower.

"Kak Sea mau bunuh Flower? ". Key jadi ketar-ketir sendiri, walau dia ga suka sama Flower tapi tetep aja dia ga tega ngeliat Flower di kaya gituin.

"Rez lo harus misahin mereka". Ucap Dilan sambik mendorong Rezian untuk memisahkan mereka berdua.

"Ck iya iya". Rezian pasrah kemudian dia melangkah kan kakinya kearah Sea dan juga Flower.

"Udah lah Se ngapain juga lo ngotorin tangan lo buat cewek kek dia". Sea berbalik dan menatap sinis Rezian.

"Ck". Sea mengantongi kembali pistol itu, lagi pula Flower juga udah loyo gitu.

"KALIAN BERTIGA KE RUANG KEPSEK SEKARANG!!!! ".

Tuh teriakan dari guru bk udah menggema, Sea Now sama Flower pergi ke ruang kepsek. Dia ga sabar pengen dapet hukuman kali aja dia bakal di skors pasti seru tuh.

Sesampainya di ruang kepsek, Now dan Sea bukannya takut atau apa mereka malah sibuk bergibah kan emang aneh nereka berdua tuh beda kagi sama Flower yang cuma nunduk doang ga berani dia natep Sea atau Now.

"Saya akan memanggil wali kalian untuk datang kesini". Ucap kepsek.

"Tapi Sea kamu kan". Kepsek itu menggantung kan ucapannya.

"Biar saya sendiri aja yang menghubungi wali saya". Kepsek itu mengangguk kemudian Sea berjalan ke pojok ruangan untuk menghubungi seseorang yang akan menjadi walinnya.

" ada apa noona" .

"Panggil Sea aja, lo bisa kan kesekolah gue bang buat jadi wali gue".

"Tentu no-ah maksud saya Sea".

Setelah menghubungi Tio, Sea kembali duduk disamping Now. Tak lama kedua orang tua Now dan Flower datang bahkan Tio juga datang.

"Ya ampun Flower kamu kenapa bisa begini". Manda atau ibunya Flower menatap khawatir kearah anaknya karena keadaannya begitu mengkhawatirkan apalagi rambutnya sudah acak-acakan.

"Siapa yang bikin anak saya jadi begini". Erick belum mengetahui keberadaan Sea di sana.

"Gue". Erick menatap kearah depan dan menemukan Sea yang tengah menatapanya sambil tersenyum penuh arti.

Figuran Barbar [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang