00.14

1.8K 141 0
                                    

'Untuk setiap atma dan segala laranya'

.
.
.
.
.
.

(Vote dulu sebelum baca)

Selamat membaca!!!!

-----

____________________

Part 14
____________________

"Woyy!!! ".


Mereka berempat sontak menoleh kearah belakang menemukan belasan penjaga yang tengah menatap lekat mereka berempat. Padahal mereka udah sampe dirooftop tinggal buka pintu tapi takdir berkala lain mereka harus ngelawan penjaga itu dulu.

"Gila ada 15 penjaga cuyyy". Kimmy udah lemes banget tapi malah disuruh lawan lagi. Pasrah aja lah dia tapi ga boleh ini demi bestai nya.

"Serang!!! ". Teriak seseorang.

Mereka berempat mulai menyeranh para penjaga itu. Sea melawan empat orang yang badanya besar-besar semua.

'Buaghh'

'Bughh'

'Srakk'

'Dor'

Sea make pistolnya waktu dia hampir diserang dari belakang.

"Ckkk mati lo semua". Sea ngambil pisau yang tadi buat senjata penjaga itu dan mengenai lengannya.

'Srekk'

'Srettt'

'Brak'

'Duakk'

Pokoknya Sea kaya orang yang lagi kesetanan dia udah newasin empat orang itu. Sea ngatur nafasnya, cape juga ya ngelawan mereka berempat yang badanya besar-besar.

Teman-teman nya belum berhasil melumpuhkan mereka.

'Dor'

"Arghhh!! ". Ini kaki Sea ketermbak sama salah satu penjaga bikin Sea langsung jatoh sambil meringis. Sakit juga nih kaki dia.

"Bangsat! ".

'Dor'

'Dor'

'Dor'

Sea ga main main dia langsung nembakin penjaga yang udah berani-beraninya nembak kakinya.

" aaaaaa!!! ".

Sea terdiam sejenak, dia mengenal suara itu tanpa aba-aba dia langsung berlari kearah pintu rooftop dan menemukan mommy nya diujung pembata rooftop.

"Mommy!!! ". Sea teriak sambil lari kearah mommy nya dengan tangan yang seperti ingin menggapai tangan sang mommy.

'Hap'

Sea berhasil menggapai tangan mommy nya yang penuh darah.

"Sea". Lirih Serra.

"Jangan lepasin tangan Sea, mommy harus kuat ya". Serra tersenyum lalu ia mengelus tangan Sea penuh kasih sayang kemudian ia melepaskan tautan tangannya dengan sang anak tercinta.

mommy nya sudah jatuh dengan senyum yang merekah kearah Sea sebelum tubuhnya menghantam keras lantai.

"Mommy hisk hisk". Sea jatuh terduduk, lagi dan lagi ia menyaksikan kematian kedua orang tuanya. Bahkan saat menjadi Cean ia juga ditinggal oleh dua sosok malaikat yang selalu menyinari hatinya dan kini ia juga merasakan kehilangan lagi. Sea tak ingin semua ini terjadi lagi-lagi karena dirinya.

Figuran Barbar [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang