🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰
"FLO?! FLORA?!"
Pintu kamar Flora di gedor-gedor. Ke sekian kali. Siapa lagi kalau bukan kerjaan 6 kutu kupret. Flora mencak-mencak, lantai kostnya mungkin sudah mengadu kesakitan.
"Apa lagi, sih!!"
Tok!
"ADUH!!" Reksa langsung mundur karena kaget, saking semangatnya mengetuk pintu, dia sudah tidak sadar kalau Flora yang tiba-tiba jadi pintunya.
"MATA LO DI PAKE BANGKE! INI JIDAT LEBAR GUE JADI MERAH!!" Flora berteriak. Memejam penuh amarah. Reksa nampak tiba-tiba menciut. Terlihat dari kalimat nya yang tak kunjung keluar.
"I-itu Flo, lo jangan marah-marah mulu elah!" Reksa membela diri. Nasib, kena ceramah.
"Apa? APA?! Kalian perasaan ganggu gue mulu! Kapan gue tenangnya HAH!" Bagaimana tidak marah, tadi selepas shalat isya, Yuta ketuk pintu minta izin BAB di kamarnya, katanya toilet depan macet. Belum lama Yuta keluar, Laskar datang-datang mencomot mi kuahnya. Mi kuahnya! Karena sakit kepala, Flora tidur dong. Eh tiba-tiba, panic attack Gema kambuh dan Flora jadi mangsa nya! Flora di ancam di gantung kalau gak ajarin dia mata kuliah yang Flora gak pernah pelajari.
Sekarang, di depannya Reksa berdiri membuat Flora cosplay jadi bom saja.
"A-anu-" Reksa gelagapan, Flora baru sadar kalau tangan Lelaki itu satunya ada di belakang punggung.
"Itu lho, Anu-"
"Anu-anu! Gue tendang anu lo baru mampus!"
"Dih galak banget! Gue cuma mau kasih lo ini!"
Flora langsung mundur selangkah waktu tangannya di paksa terulur untuk mendapati sesuatu yang berbulu.
"Apa, nih?"
"Pake nanya lagi! Ya, kucing lah!" Reksa nyolot, matanya melotot, mulutnya melorot-eh ralat, lebih ke mencibir.
"Iya tau! Tapi buat apa!" Flora menggetok kepala Reksa mengganti dendamnya karena keningnya benar-benar merah sekarang.
"Kita mau keluar-"
"Kenapa pake izin lagi sama gue, sih!" Flora jengah sambil mencak-mencak lagi. kepalanya yang berdenyut sakit melongok ke ujung pintu. Di sana lima Lelaki lainnya nampak menunggu Reksa.
"GUE BUKAN ISTRI LO PADA! GAK USAH IZIN!!" Teriak nya, dan dengan ogah-ogahan karena kantuk mengembalikan kucing pada Reksa.
"Ambil kucing lo, gak guna."
"Flo lo disini sendirian, perempuan lagi. Ini udah mau jam dua belas, kita baliknya lama. Jadi Milonya ambil buat nemenin lo." Reksa berkata, berusaha sabar dan bersahabat.
Flora angkat pandang, melirik Reksa, lima Lelaki di ujung pagar, juga Milo-kucing Reksa bergantian. Menyembunyikan wajahnya yang merah, Flora ambil Milo dengan cepat.
"Udah gue ambil, sana hush-hush."
Reksa lega. Mengelus kepala Milo kemudian, "Milo, jagain Flora, ya!"
"Yang ada gue yang jagain nih kucing." Cibir si cewek.
"Lo galaknya sama gue aja, sama Milo jangan. Kita pergi nongki dulu." Reksa benar-benar pamit. Deru motor roda tiga yang di kendarai Laskar terdengar. Suara lima laki-laki lainnya terdengar ikut berpamitan.
"FLO, MILO JANGAN DI PELOTOTIN YA! DIA LEBIH GALAK DARI LO!"
Suara terakhir Reksa terdengar di ujung gang setelah decit pagar yang tertutup. Flora langsung menyadari kesunyian, ini sudah benar-benar tengah malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-an Griya Tawang Punya Cerita
RandomUPDATE SESUAI MOOD. Ini cerita humor pertama saya, buatnya susah ternyata [Cry] Jadi mohon dukungannya berupa follow dan vote setiap chapter. Thank you💗 ________ Setelah balik kampung. Flora kembali ke kost dan baru saja diberitahu kalau kamar kos...