Bab 14

4.1K 252 0
                                    

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

Ini sudah kesekian kali Laskar jadi tumbal. Tumbal Flora maksudnya. Yaitu menjadi tukang antar jemputnya setelah selesai mata kuliah.

"Luan, ya, May."

"Oke, Hati-hati." Motor milik Yuta yang dikendarai Laskar melaju memutari gedung fisip, lapangan, lalu belok menuju ruas jalan keluar.

Kalau dipikir-pikir, Maya hanya kenal Laskar sejauh ini, karena cowok itu sering nongol tiba-tiba di fakultasnya, entah sedang ada ketemuan apa, atau sedang datang menjemputnya seperti biasa.

"Berat amat masalah lo, Flo." Mendengar Flora terus-terusan menarik nafas, membuat Laskar mau tak mau bertanya. "Kenapa? Gebetan lo diambil orang?"

"Ish apaan." Flora menjawab cuek.

"Lah terus?"

"Kalau misal, nih, ya. Kita tiba-tiba pacaran, aneh gak ya?" Tawa Laskar keluar.

"Apa-apaan lo? Aneh banget. Semalam galau gak tau kenapa, tiba-tiba mau jadi pacar gue segala? Lo baru kepincut sekarang kah sama gue?"

"Dih kepedean!" Flora memukul punggung Lelaki itu dan Laskar semakin lepas tertawa. "Laskar serius. Menurut lo gimana? Maya gak mandang kita aneh kan nanti?"

"Lo lagi taruhan sama Maya?" Laskar masih kurang mengerti.

"Taruhan apaan?!"

"Tarusan siapa cepat dapat pacar gitu."

"Gue tampar juga kepala lo!"

"Haha ampun ibuk Flo."

"Maya liat gue bareng Gladis semalam di RS." Beritahu Flora agar Laskar tidak kebanyakan bercanda lagi. "Dia nanya itu siapa. Gue bingung lah jawabnya. Terus gue bilang itu adek pacar gue?"

"Pfft, emang lo punya pacar?"

"Ya karena itulah! Tai banget lo! Pake ketawa lagi!" Sarkas Flora. Dia menahan untuk tidak menabok kepala Lelaki itu. Bisa bahaya kalau Laskar tiba-tiba oleng dan mereka terjatuh dijalanan.

"Kalau misal kita pacaran nih, apa gak aneh dari pandangan Maya, kita kan sering berantem kalau ketemuan. Terus juga, gue udah bilang lo temen gue. Masa tiba-tiba pacaran?" Tutur Flora mencurahkan segala isi hati. Masalah ini tidak bisa dia pendam sendirian. Bisa pecah kepalanya.

"Ya udahlah." Balas Laskar sekenanya dan sukses membuat alis Flora menukik.

"Lo, ah, bukannya kasih solusi."

"Ntar dibicarain di kost, deh. Jangan sama gue, gue juga bingung jadinya."

"Bingung apa coba? Tinggal bilang kita pacaran aja."

"Masalahnya gue suka Maya."

"Ohh." Flora angguk-angguk setengah sadar. Tetapi setelah sadar, mata Flora membulat sempurna. "Lo ngomong apa tadi?!"

"Hah? Apaan?" Laskar pura-pura tidak ingat. Laju kendaraan bertambah cepat dan Flora tau Laskar sengaja agar ber pura-pura tidak mendengar teriakannya.

"Lo ngomong suka Maya anjing! Gue tendang juga lo!!" Tidak bisa dibiarkan, walaupun sering baku hantam, Maya itu teman sehidup-semati, dia tidak terima jika manusia se prik Laskar mengaku seperti itu. Temannya harus dapat yang baik, bukan yang buruk.

"Salah denger kali Flo!!" Laskar berteriak saat Flora menggeliat mirip ular sawah. "Weh gue gak mau jatuh! Ini motor baru Yuta!"

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

Kost-an Griya Tawang Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang