Bab 33

4K 290 31
                                    

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

Kerumunan Yuta sibak dengan geraham yang mengeras. Waktu memasuki area balap, perkumpulan manusia mengelilingi mobil yang dilalap api. Tidak ada tindakan berarti yang mereka lakukan, menelepon ambulans? Yang ada mereka masuk dengan suka cita menjebloskan diri ke dalam penjara karena turut andil dalam balap liar yang ilegal.

Mereka hanya menatap empat orang yang cidera terduduk lunglai dijalanan. Dua orang diantaranya adalah sosok yang amat Yuta kenal.

"Flora ..." Yuta mendengar panggilan parau yang Gema keluarkan, sebelum dia menarik Gema yang kacau untuk menyingkir.

"Minggir." Kata Yuta mengambil alih Flora yang pingsan ke dekapannya, hendak membawanya untuk menerima pertolongan pertama.

"Ta," Gema mencegat, bibirnya tergugu. Dia tidak kaget kalau Yuta ataupun anak-anak yang lain akan datang kesini, karena pasti Laskar tidak tinggal diam begitu tau Flora ikut bersamanya, "Gue gak tau ini bakal kejadian--" Gema hendak menjelaskan, tapi Yuta tidak memedulikannya.

"Yuta dengerin gue dulu, gue gak bermaksud--" Buat ngulang kejadian dua tahun yang lalu.

Kalimat Gema tidak berlanjut karena Yuta lebih dulu melayangkan pukulan ke wajahnya hingga Gema mundur dua langkah.

"Gue lagi marah, Gem." Kalimat Yuta sudah mendeskripsikan bagaimana suasana hatinya sekarang dengan gamblang. "Jadi, lo diem dulu."

Tatapan Gema turun pada tangan Yuta yang terkepal erat. Dia tidak merasakan apa-apa, bukan karena pukulan yang dia dapat kelewat pelan, itu pukulan yang kuat sampai pipinya terasa bengkak dalam hitungan detik. Itu karena Gema sudah memprediksi apa yang akan dia dapatkan dari Yuta malam ini.

Yuta menggendong Flora dan membawanya menjauh. Gema melihat punggung itu, dan menangkap bahwa disana ada Reksa dan Deeka juga.

Sial. Kenapa ini persis sekali seperti waktu itu?

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

"Dee. Kunci mobil lo mana?" Suasana malam yang terasa panas itu sekarang lebih mereda setelah kepergian Gema. Deeka mengangkat alis mendengar kalimat Demian, dia melirik meja dimana dia melempar kunci mobilnya tadi dan sadar bahwa benda itu hilang. Deeka hendak merogoh saku untuk mencarinya tapi Demian keburu berbisik.

"Dibawa Reksa." Katanya singkat. Mengedarkan pandang pada Yuta dan Laskar yang duduk di sofa demi menunggu Flora untuk siuman.

"Menurut lo buat apa dia ambil kunci mobil kalau mau ke toilet?"

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

Flora terbangun esok harinya. Saat dia berusaha mencerna dirinya ada dimana, matanya tidak sengaja menangkap jam dinding di tengah ruangan, jam 11 pagi.

Dia menggigit bibir saat merasa kepalanya sakit, lalu saat hendak memegang kepalanya yang berdenyut, Flora terhenyak melihat perkumpulan Lelaki yang tidur dengan posisi sedemikian rupa.

Merasa sesuatu bergerak, kepala Reksa yang bergelung disisi brankar terangkat, masih dengan kesadaran setengah dia menatap Flora sejenak.

"Flo?" Katanya serak. Lalu mengerjap. Tersadar sesuatu, Reksa bangkit dengan tidak santai. "WOI FLORA UDAH BANGUN!"

Teriakan Reksa yang menggema membangunkan semuanya. Laskar tergopoh-gopoh berdiri, menghempaskan kepala Demian yang menindih tubuhnya. Yuta yang baru saja masuk alam mimpi berdiri dengan oleng dan langsung menghampiri.

Kost-an Griya Tawang Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang