Bab 34

3.9K 352 90
                                    

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

Flora dirawat selama dua hari. Kampus sudah diliburkan kemarin mengingat 4 hari lagi adalah lebaran idul fitri. Sekarang, kaki Flora di gips, membuatnya hanya bisa menatap kakinya yang memberat sebelah, jadi, yang dia lakukan hanya rebahan di brankar sembari menjadikan 5 penghuni Griya Tawang sebagai pembantu dadakan.

"HUEK! Kok pait sih?!" Komentar Flora ke sekian sambil menjauhkan kopi yang sebenarnya milik Laskar dari bibirnya.

"Itu 'kan punya gue!" Laskar langsung merebut gelas dari tangan Flora dengan sarkas. "Lagian namanya juga kopi ya pahit lah!" Gaes jangan di bocorin ke Deeka, tadi Laskar buka puasa dirumah Bude, alasannya karena bude membuat rendang sekuali full, mana bisa Laskar tahan kan?

Flora manyun. "Buatin gue dong, yang pake susu tapi..."

"Gue baru duduk, Flo! Jangan banyak tingkah, deh." Laskar menyeka leher, dia baru saja pulang mengantar Bude, karena semalam ibu kost mereka itu menginap. Laskar menghampiri Maya yang sedari tadi menyaksikan mereka sembari main ponsel di kursi.

"Yang geseran dong," Maya tertawa lebar, menurunkan kakinya yang memanjang. Laskar langsung duduk dan menyandarkan kepalanya pada Maya. Flora yang menyaksikan terperangah.

"Gini amat jadi jomblo." Gumamnya sambil menyibak selimut.

Maya yang mendengar gumaman Flora berkata mengejek. "Pacar lo emang kemana, Flo?"

Alis Flora menukik, "gue mana punya--"

"Reksa disuruh Flora nyariin orang yang jual nasi tumpeng." Laskar menyahut. Menyerobot kalimat Flora. Flora mengerjap. Ohh, rupanya main pacar gadungan ini masih berlanjut kalau ada Maya.

Tapi toh, Flora juga belum siap jujur pada sahabatnya itu.

Maya tertawa. "Emang disini ada yang jual nasi tumpeng?"

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

Sedangkan di sisi lain ...

Disela musik dan lantunan suara selamat ulang tahun, Reksa dan Demian mengamati pesta anak kecil ala kadarnya itu sembari duduk di deker jalanan.

Sopankah begitu? Merayakan ulang tahun di tengah perut mereka yang berpuasa ini sedang keroncongan?

Di depan mereka, terdapat sebuah taman bermain anak. Tadi sih rencananya, mereka hanya mampir istirahat setelah keliling mencari nasi tumpeng. Lagian Flora ada-ada aja, di siang bolong begini, siapa yang mau jualan nasi tumpeng coba?

"Kayaknya gak ada jalan lain, deh, Sa." Reksa menoleh ke arah Demian yang berbicara. Tatapannya tertuju pada nasi kuning berbentuk piramida yang tidak tersentuh sama sekali pada sebuah rumah-rumahan, setelah selesai menyanyikan ulang tahun, bukannya makan, Anak-anak malah lanjut bermain.

Membuat bibir Demian tersinggung senyum jahat. Alis Reksa naik saat Demian membuka sadel motor dan mengeluarkan dua kresek berwarna hitam, dia kemudian melubangi kresek itu berjarak.

"Lo emang mau ngapain?" Heran Reksa melihat tingkah Demian.

"Mau ambil nasi tumpengnya lah."

"Caranya?"

"Gini." Demian menyumpal kepala Reksa dengan kresek hitam tadi, merapikannya dengan telaten, menyamakan posisi matanya dengan bolongan. Dan jadi, Reksa mirip seorang pencuri dengan topeng kresek hitam.

Hidung Reksa refleks kembang kempis. "Apa-apaan lo?!" Sarkasnya hendak membuka plastik dari kepala, tapi Demian mengikat mati bagian lehernya.

"Lo mau mencuri ceritanya? Gua aduin Deeka lo!"

Kost-an Griya Tawang Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang