Bab 37

3.6K 309 148
                                    

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

Dari kecil, hidup Deeka sudah diatur. Kalau Abi bilang Deeka harus melakukan ini di umur ke sekian, maka yang perlu Deeka lakukan hanya mengikuti. Kalau Abi bilang Deeka harus belajar ini, maka akan dilakukan--dengan sungguh-sungguh.

Mungkin itu yang membuat Deeka harus mengambil banyak waktu les dan kursus di sekolah menengah atas. Membuang masa remajanya untuk bertempur dengan soal-soal. Karena Abi bilang... Deeka harus lolos kedokteran dengan nilai paling tinggi.

Kalau dikatakan pintar, Deeka tidak pintar, Deeka tidak sempurna, tapi Deeka bisa karena dia berusaha.

Karena hidupnya di kontrol, meskipun tidak sampai di kekang layaknya anak para petinggi lain. Jadi, Deeka sulit membedakan mana kewajiban yang harus dia lakukan untuk membanggakan Abi, atau kewajiban yang dilakukan untuk menyenangkan diri sendiri.

Deeka tidak mengerti apa maksud kata "favorit" Ataupun "Apa yang kamu suka?"

Karena memang Deeka tidak punya.

Deeka tidak punya cita-cita, kedokteran hanya keinginan Abi. Deeka tidak memiliki makanan favorit atau minuman Favorit, karena semuanya sudah di atur Bunda. Simpel, Deeka hanya menjalani.

Tapi, walaupun semuanya sesuai. Memang ada satu waktu dimana dia merasa, semua orang wajib punya hal yang seperti itu.

"Ini kalian udah temenan sama Deeka dua tahun lebih loh?! Masa gak tau kesukaannya??"

Makanya waktu Flora bertanya disebalik telepon, Deeka bergeming. Wajarkah seseorang tidak punya sesuatu yang mereka suka?

"Ekspresinya aja gak ketebak gitu, mana gue bisa tebak favoritnya apa njir."

"Tuh kan, Flo. Kita emang gak tau, jangan pemaksaan."

Deeka berpikir keras. Lalu tiba-tiba saja, ada satu yang terlintas di kepala. Tentang persamaan yang mereka sebenarnya punya dan tidak punya--

"Laut."--tapi Deeka berharap dia bisa seperti laut.

Menurut Deeka, laut memang sudah diatur untuk melakukan pasang surut untuk menyenangkan orang lain, tanpa berhenti, tanpa bisa menolak. Sama sepertinya. Tapi, ada yang sedikit berbeda. Ombaknya bisa sesekali memberontak, tidak terduga munculnya kapan. Airnya bisa naik tanpa prediksi, seolah mengatakan kalau dia tidak selalu berada dibawah kukungan. Seperti itu.

"Hah?" Melihat reaksi teman-temannya yang cengo. Deeka jadi merasa kalimatnya barusan salah, atau memang mereka kaget karena ternyata Deeka bisa punya kesukaan? Mereka saja kaget, apalagi Deeka kan?

"Gue suka laut." Ulang Deeka dengan sabar, tapi justru terlihat malas. Garis besar, Deeka benci pengulangan kata. Ribet.

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

7 hari lewat lebaran Idul Fitri. Dan 5 hari ulang tahun Deeka dilewati. Eits, tapi jangan salah. Walaupun sudah lewat, mereka tetap merayakan kok. Pergi ke pantai waktu Flora tiba di kost. Dan hari ini adalah harinya. Deeka sama sekali tidak peduli juga, jadi terserah mau dirayain kapan.

"Buset, banyak uang Las? Banyak bener yang lo sewa?" Demian menggaruk tengkuk. Memasukan alat-alat barbeque, tenda mini, dan alas duduk. Bahkan Demian terkaget-kaget melihat plastik berisi jagung, daging yang tersegel dari freezer, dan tumpukan snack.

"Piknik kita." Laskar berkata ceria. Sumringah seperti akan pergi muncak.

Selesai mengatur persediaan didalam bagasi mobil Deeka. Demian masuk mengganti pakaian, menunggu yang lain selesai beres-beres.

"MAYAA!! SINI!!" Reksa yang baru keluar untuk memanaskan motor terkejut mendengar suara cempreng Flora. Lalu menatap dua cewek yang berpelukan itu dengan aneh.

"Demi apa mau kepantai?? Gue ada setengah tahun gak kesana!! Thanks udah ajakin loh, Flo!"

"Gimana penampilan gue? Cocok gak?" Flora bertanya. Memutar-mutar lebay. Lalu tertahan karena topi besar ala koboinya di angkat dari kepala.

"Ini lo berdua ceritanya mau ke dubai?"

Flora mencebik. "Balikin gak!" Flora memukul belakang Gema. tapi Gema dengan cepat melengos ke arah Reksa, bersembunyi disana. Lalu ide jahil terlintas di kepalanya.

"IHH JANGAN DI PAKE!! GEMA!! PALA LO BAU MATAHARI ANJING!!"

"Enak aja! Sampo gue sunsilk!"

"Tetep aja!!" Wajah Flora dengan cepat memerah. Maya hanya memandang jengah dua orang yang saling berkejaran itu. Mending dia pergi bareng pacarnya.

"KEJARAN TUH JANGAN DISINI!!" Reksa murka seketika. Niat hati ingin memanaskan motor, malah dia yang kebakaran. "Disana tuh disana!" Tunjuknya ketempat yang lebih luas, Flora dan Gema saling tatap kebencian, lalu Gema berlari ke arah yang ditunjuk Reksa.

"Sini Flo, ambil. Gak sampe kah? Makanya tinggi tuh ke atas--"

"YUTAAA AMBILIN!!" Flora memekik kencang. Tidak kesampean menggapai tangan Gema yang mengangkat tinggi topinya.

Terdapat helaan nafas Yuta yang baru sampai di depan mereka saat dia mengambil topi dan memakaikannya di kepala Flora. Gema sewot seketika waktu Flora mengulurkan lidah.

"Curang amat!" Gema menggerutu.

"Woi, udah beres semua? Kalau udah berangkat nih." Laskar selesai dengan pekerjaan, berteriak memastikan. Deeka yang paling terakhir menutup pintu kamar waktu melempar kunci mobilnya pada Yuta.

Flora dan Maya dengan sigap masuk ke dalam mobil, duduk berimpitan. Karena mobil tidak muat, maka mereka bepergian dengan satu mobil dan dua motor.

Yuta jadi yang nyetir mobil, dan Deeka duduk disebelahnya. Reksa dan Demian saling berboncengan. Sedangkan Laskar menaiki motor sendirian karena membawa banyak perlengkapan lain. Yang tersisa hanya Gema.

"Gue dimana?" Gema histeris. "Ini gak ada yang mau nampung gue?!"

"Sini, Gem. Kosong kok." Maya menepuk kursi mobil di sebelahnya.

"Ah masa cewek semua, sih." Lalu dia protes. "Dee kebelakang kek, tukeran, biar gue punya temen gitu."

Deeka menoleh. Mengedikkan bahu. Seolah berkata, "emang urusan gue?"

"Buruan deh, Gem. Panas ini!" Laskar berseru tidak sabar.

"Ho'oh, kita tinggal nih?" Demian berbicara dibalik helm, menoleh ke arah belakang.

Lalu karena terpaksa. Gema masuk ke dalam mobil sambil cemberut. "Bilang aja masih dendam sama gue." Sungutnya.

Motor Reksa keluar jalanan kost Griya Tawang. Memimpin di depan. Mobil ada dibagian tengah, dan Laskar yang terakhir. Kendaraan mereka mulai berbaur dengan kendaraan lain yang memiliki tujuan berbeda.

Satu setengah jam menuju pantai dimulai.

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

Update sesuai janji yaw.

Oh iya guys. Karena udah sejauh ini, biar kita lebih akrab gitu, panggil aku "Fit" Atau "Ka Fitt" Ajaa

Dipanggil author tuh kayak aneh hehehe, berasa aku dah jadi penulis terkenal aja🤣

Oke, update besok lagi sabi kali ya

Komen next disini!!


Kost-an Griya Tawang Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang