🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰
Sepulang kampus keesokan harinya. Flora tidak mendapati satupun penghuni Griya Tawang, entah nongkrong dimana mereka. Cewek itu berjalan menuju teras kamarnya sembari menggendong Gladis. Tadi dia mampir ke tempat Bude, mengambil anaknya yang hampir seminggu ada disana.
Gini-gini, Flora juga rindu anak pungutnya tau.
Ditatapnya Gladis dengan senyum mengembang. Nih anak makin lama makin imut, gigi depannya sudah tumbuh dua. Pipinya merah-merah dan mengembung lucu.
"Gladis kangen Mama ndak?" Katanya sambil mengelus rambut tipisnya. Belum genap dia berceloteh sendiri, Flora teralihkan karena mendengar suara dari arah belakang kost. Tempat dimana Demian dkk menanam banyak sayuran. Ho'oh, Demian bapaknya, karena secara, tuh cowok asli dari fakultas pertanian, emang udah suhunya.
"Dem? Habis ngapain lo? Mulung?"
Flora terperangah melihat tampilan Demian yang penuh rambut jagung. Entah dia habis melakukan apa dari belakang sana
"Habis nyari naskah." Katanya tidak peduli, masih menyeret karung berukuran jumbo, entah apa di dalamnya.
"Anjirr beneran jadi pemulung?" Flora membeo.
"Weit anak imut Papa." Demian tidak menjawab pertanyaan Flora yang unfaedah. Dia baru tersadar bahwa ada Gladis di gendongan Perempuan itu. Baru saja dia hendak mencubit pipinya, Flora mundur dua langkah dan mendelik.
"Lo gatal! Jangan pegang-pegang!"
"Dih daripada lo kegatelan!"
"Apasih lo, Dem, aneh banget. Gak bareng cewek lo lagi? Malah main di hutan, udah mirip monyet." Flora ngelantur, tidak suka dibilang kegatelan.
"Gak ada pacaran-pacaran, ini bulan puasa, putus dulu, ntar lebaran baru balikan." Balas Demian acuh sambil menggaruk pipi.
Membuat bibir Flora naik sebelah. "Emang ada yang begituan?"
"Lo sibuk gak, Flo?" Tidak meladeni, Demian balas bertanya.
"Emang kenapa?"
"Temenin gue bawa nih karung."
"Buat apaan dah?" Flora bingung. Energinya ini sudah di ujung tanduk. Di suruh bawa begituan, ya Flora mana mau!
"Udah dibilang buat nyari nafkah."
"Dem sumpah?!"
"Sumpah."
"Emang isinya beneran rongsokan?!"
"Jagung warna-warni."
🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰
Mata Flora berubah hijau dengan lambang $ waktu dia melihat segepok duit dipindah tangankan ke arah Demian dengan imbalan sekarung jagung warna-warni. Dia tidak menyangka hasil panen cowok itu membuahkan uang sebanyak itu. Dia menatap Gladis yang cengo sepertinya, lalu mereka sama-sama tersenyum smirk.
Demian melangkah ke arah motornya dimana Flora bersandar disana sambil menggendong Gladis. Udah mirip pasangan muda jalan-jalan terus nangkring di trotoar nungguin pemandangan senja.
"Ayo balik." Kata Demian sembari merapikan rambutnya yang acak-acak, emang disitu pesona Demian kalau kata Flora.
Flora berdeham. Melirik uang merah yang Demian simpan disaku depan kemeja. Pas sekali dia lagi bokek. Ya untuk beli cemilan buat nonton drakor habis tarwih udah cukup banget kok. "Lo gak mau bagi-bagi apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-an Griya Tawang Punya Cerita
De TodoUPDATE SESUAI MOOD. Ini cerita humor pertama saya, buatnya susah ternyata [Cry] Jadi mohon dukungannya berupa follow dan vote setiap chapter. Thank you💗 ________ Setelah balik kampung. Flora kembali ke kost dan baru saja diberitahu kalau kamar kos...