Bab 7

5.2K 355 3
                                    

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

"K-kalian ..." Kalimat si cewek terbata. Flora tidak menduga akan seperti ini. " ... kalian gilir satu cewek? Kalian berenam?" Flora melindungi tubuhnya cepat-cepat.

Flora tidak menyangka akan di kirim Bude ke tempat cowok mesum. Hati Flora teriris, dia di tipu.

Melihat Flora mendadak lemas bak jelly, Gema masih ngelag lama.

"Siapa yang lo bilang gilir satu cewek??" Gema tidak suka di fitnah. Astaghfirullah, dia dikirim Papanya kesini untuk kuliah, dan Flora main tuduh. Nama Gema tercoreng!

"YA KALIAN LAH BRENGSEK!!" Flora berteriak ketakutan. "HUAAA BUDEEEE! GUE TAKUTTT! MAMAAAA JEMPUT FLORAAA!!"

Flora histeris. Para cowok ikut histeris karena Flora berteriak kencang. Ini masih jam 3 pagi, kalau orang-orang dengar gimana? Mampus mereka.

Mereka selain Deeka tentunya--karena Lelaki itu sibuk jadi Papa dadakan--mulai maju menghentikan tangis Flora, tapi Flora mundur semakin histeris, dia mirip orang gila.

"JANGAN DEKET-DEKET! JANGAN PEGANG-PEGANG GUE!!"

"FLO KITA GAK NGAPA-NGAPAIN!" Demian pusing tujuh keliling. Laskar disampingnya garuk-garuk kepala. Reksa dan Yuta mukanya pucat. Gema menahan marah.

"GAK NGAPA-NGAPAIN NDASMU! ITU ADA BUKTINYA!!"

"Flo denger dulu-"

"ENGGAK! KUPING GUE RUSAK!"

"Nih anak gak ada Mamanya Flo astaghfirullah." Demian benar-benar kesal sampai lelah.

Flora berhenti menangis. Bingung. Lelaki didepannya langsung lega.

"Gak ada Mamanya?"

Yuta, Reksa, Gema, Laskar, dan Demian mengangguk, wajahnya menyakinkan.

"Mamanya kemana?" Serempak juga mereka menggeleng tidak tahu.

"Jangan bilang kalian bunuh?!"

"NIH ANAK SUUDZON MULU AH!" Gema benar-benar tidak habis pikir dengan pola pikir Flora. Ada aja hal negatif yang dia lihat dari mereka.

"Makanya dengerin kita dulu!"

"Apa?"

"Bayi-nya kita dapat di tong sampah depan." Deeka menyahut. Dia sedari tadi duduk di teras kamar Gema. Menonton keributan. Flora mengerjap. Kalau Deeka dari tadi ngomong, Flora gak mungkin sampe nangis-nangis kayak tadi 'kan? Jadi salahnya siapa?

Iya, Deeka.

Flora tergagap. "Kalian dapat di tong sampah?"

Tidak usah ditanya dua kali. Yuta lagi-lagi menjelaskan.

"Nah si Demian bersedia jadi Papa." Reksa muncul disamping Yuta, tatapannya mengisyaratkan agar mereka gantian menjelaskan.

"Karena Demian jadi Papa, kita juga menawarkan jadi Papa." Reksa mengerjap sembari mengacungkan enam jarinya. "Jadilah dia punya enam Papa."

Flora cengo. Mereka yang biadab di matanya berubah jadi malaikat. Wah, sangat mulia ternyata penghuni Griya Tawang ini.

Saking mulianya, menyuruh Flora ikut ajarannya.

"Tau gak apanya yang kurang Flo?"

Flora belum sempat menjawab karena berpikir.

"Mamanya belum ada." Deeka menjawab lagi.

Dan Flora langsung tau ke mana arah pembicaraan mereka. Mama-Perempuan-Flora. Flora menyiapkan posisi kuda-kuda. Bersiap jurus menghilang.

"Eum, g-gue ke kamar dulu, M-milo s-sendirian-" Tidak sesuai dugaan, karena Laskar menariknya sekali tangkap. Bayangkan saja, badan sebesar Laskar Flora lawan. Yang ada Flora di hempaskan keluar angkasa.

Kost-an Griya Tawang Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang