🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰
"Proposal aman, Dem?" Bahu Demian ditepuk saat dia duduk di depan pintu himagrotek (Himpunan Mahasiswa Agroteknologi) untuk membuka sepatu. Sekitar setengah jam lagi akan ada rapat yang mewajibkan semua anggota harus datang. Padahal Demian adalah tipe orang yang malas kalau mengenai rapat organisasi.
Galang--yang kebetulan adalah teman sekelasnya ikut duduk sambil membuang puntung rokok.
"Gak aman." Balas Demian sekenanya. "Baru buat latar belakang."
"Sama dong kita." Galang tertawa. Mengedik menyuruh Demian segera masuk ke dalam. Lelaki itu menoleh, mengangguk malas.
Sebelum Demian sempat beranjak, Galang mengeluarkan pertanyaan. "Dem emang bener?"
Alis Demian naik dalam hitungan detik. Jelas dia kebingungan. "Soal apa?"
"Noh yang dibilang Rio."
"Dia bilang apa emangnya?" Demian terusik mendengar nama kakak tingkatnya tersebut disebut-sebut. Setahun lalu, mereka sempat adu cekcok dan bersitegang sampai hari ini. Bisa dibilang, masih saling simpan dendam kesumat.
"Ntar juga lo tau. Tapi gue gak percaya, sih." Galang berkata abu-abu.
Tidak ingin ambil pusing, Demian masuk kedalam dimana beberapa temannya tengah mempersiapkan konsumsi untuk yang lain setelah rapat selesai.
"Woi, Dem. Mintol ambilin speaker didalam, berat, kita gak bisa angkat." teman organisasi yang kebetulan adalah Perempuan menyuruh Demian untuk ikut bekerja. "Sekalian colokannya."
"Yoi."
Demian melangkah ke salah satu ruangan yang biasa memang tempat untuk penyimpanan barang dan istirahat anak-anak. Dia menemukan Rio tengah pangku kaki sambil memainkan ponsel yang tengah di cas.
"Colokannya mau gue pake." Demian menyingkirkan kaki Rio dengan sekali hempas untuk memberinya jalan.
Rio mendesis kesal. Menyingkir waktu Demian mengambil tempat sandarannya.
"Dari kapan, Dem?" Lelaki itu buka suara saat Demian merapikan kabel-kabel. Tau bahwa adik tingkat ini tidak akan membalasnya, Rio melanjutkan dengan jelas.
"Lo nikah dari kapan emang?"
Demian menoleh. Kepalanya yang berputar cepat membuat Rio terkikik. "Bener, ya? Ceweknya hamil di luar nikah sampe dirahasiain?"
Demian tidak ingin bereaksi. Jelasnya, dia tidak mau meladeni dan ujung-ujungnya terpancing emosi.
"Ngomong dong. Kalau bisu gitu kan makin kentara." Rio memanasi dengan nada mengjengkelkan.
"Dem! Masih lama gak?!" Cewek diluar berteriak. Demian segera ancang-ancang berdiri dan mengangkat speaker dengan tenaga penuh. Urat lehernya kentara, Demian jelas menahan emosi, tapi ujung-ujungnya meluap juga waktu mulut busuk Rio bersuara lagi.
"Mirip sih kasusnya sama nyokap lo. Mama sama anak emang gak ada bedanya. Cuman beda gender aja--"
"Brengsek!" Demian membanting speaker dan berputar memberi bogem mentah di pipi Rio hingga Lelaki itu terhuyung menabrak kardus-kardus. Belum sempat menarik nafas, wajah Rio kembali dihantam disisi lain dengan kepalan yang penuh tenaga.
Mendengar gaduh, para teman-teman yang lain datang menghampiri dan melerai sampai habis tenaga. Demian jelas tidak akan melepaskan orang yang menghina ibunya seolah mereka adalah anak yang tidak lahir dari rahim seorang perempuan.
🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰
Deeka sudah tidak kaget melihat Demian datang dengan wajah lebam-lebam dan naik ke atas motornya seolah tidak terjadi apa-apa. Tanpa helm yang tidak tahu sudah hilang kemana dan rambut berantakan, Demian berkata dengan nada serak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-an Griya Tawang Punya Cerita
RandomUPDATE SESUAI MOOD. Ini cerita humor pertama saya, buatnya susah ternyata [Cry] Jadi mohon dukungannya berupa follow dan vote setiap chapter. Thank you💗 ________ Setelah balik kampung. Flora kembali ke kost dan baru saja diberitahu kalau kamar kos...