🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰
"Jadi, kalian udah saling kenal?"
"UDAH!" Jawab mereka serempak.
"Kok lo gak bilang-bilang?"
"Bilang apa?" Alis Flora menukik membalas pertanyaan Maya.
"Kalau lo tetanggaan sama enam cowok ganteng! Anjirr lah!"
Gema berdeham. Tumben-tumbenan nih dia dipuji-puji, karena biasanya Flora suka ngata-ngatain.
"Ta," Nada suara Maya melembut, memanggil Yuta sok imut-imut. "Masih ada kamar kosong gak?"
"Dih apa-apaan lo!" Laskar nge-gas. Baru beberapa hari pacaran, Maya sudah terlihat hendak berselingkuh.
"Enggak gitu, Las. Gue nerima lo karena gak tau ada yang lebih gitu." Maya meralat lebih dulu.
"Lebih apa nih?" Demian menggoda karena tau apa maksudnya.
"Lebih ganteng lah." Maya kemudian cekikikan melihat wajah masam pacarnya dan bertos ria dengan Demian. Entah kapan mereka akrabnya. Padahal se jam yang lalu mereka hanya orang asing yang kebetulan dipertemukan Laskar.
"Terus lo sama Reksa gimana?" Maya mengkode Flora yang langsung tergugu.
"Lo daritadi ngomong apa dah?" Laskar nampak terheran-heran.
"Iyakan, gue juga bingung." Gema setuju. "Daritadi pas dateng omongannya ngelantur." Sambungnya.
"Ituloh Flo, yang lo bilang adek pacar lo yang dirumah sakit. Orangnya emang bukan Reksa? "
Semua saling tatap. Kelihatannya mereka semua satu pemikiran. Ini temen Flora yang waktu itu membuat mereka kena serangan dadakan. Iyap, kencan selama seharian.
"BU--"
"IYA BENER!" Kalimat penolakan Reksa sontak tertelan bulat-bulat kala semuanya menyahut berbarengan.
"HEH KOK LO PADA GITU SIH?!" Reksa protes keras. Jelas tidak mau dijadikan kambing hitam.
"Eh kenapa, Sa? Emang bener kan?" Gema berkedip-kedip memberi kode.
"Ho'oh, udah hampir dua bulan jalan kan, ya?"
"Ta lo jangan ikut-ikutan!" Reksa menunjuk Yuta berang dan Yuta tertawa.
"Terus adek lo yang waktu itu mana Sa?" Maya menginterupsi dan Reksa yang mukanya merah menoleh patah-patah.
"Adek gue yang mana sih Flo?" Heran Reksa karena jelas dia anak tunggal. Sejujurnya, dia tidak mau jadi pacar cewek segalak Flora. Walaupun hanya di depan Maya, ya tetap aja! Flora itu layaknya preman yang pensiun dan menyamar menjadi mahasiswa, dan kebetulan harus menjadi teman se kostnya!
Ini pasti karena dia datang menjemput Flora waktu itu.
"Gladis Sa, masa adek lo sendiri gak tau!" Demian menyahut sambil tertawa, menertawakan wajah Reksa yang terlihat hendak menangis.
"Jangan ngakak lo! Itu anak lo juga ya setan!"
"Maklum, Adek Reksa ada tujuh." Deeka berbicara.
"Lo gak usah ngomong!" Semprot Reksa murka.
"Sa gak usah marah deh! Kayak bocah aja!" Flora memotong sambil hendak menjelaskan lebih baik, tapi Reksa tidak bisa santai.
"Enggak bisa! Pala gue mau pecah rasanya!"
"Lucu ya mereka. Pacaran tapi ngomong kasar." Maya berbisik pasa Laskar yang langsung mendekap mulut menahan tawa.
🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-an Griya Tawang Punya Cerita
RandomUPDATE SESUAI MOOD. Ini cerita humor pertama saya, buatnya susah ternyata [Cry] Jadi mohon dukungannya berupa follow dan vote setiap chapter. Thank you💗 ________ Setelah balik kampung. Flora kembali ke kost dan baru saja diberitahu kalau kamar kos...