Bab 10

4.4K 309 0
                                    

🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰

Flora mengumpulkan piring yang berserakan di teras kamar Gema, kali ini kamar Lelaki itu yang menjadi tempat makan besar-besaran sup iga porsi jumbo yang Flora buat. Pintu kamarnya terbuka, memperlihatkan Gladis yang tertidur anteng di ayunan jadi-jadian. Para Cowok sebagian tepar karena perut yang mendadak mirip ibu hamil.

"Gue heran gimana kalian waktu gue belum nge kost disini."

"Ya gini."

"Pasti kalian mirip gelandangan yang kelaparan, ya?" Flora menatap mereka prihatin.

"Dih sok tahu." Laskar berseru.

"Lagian, setiap gue masak kalian pasti nongol terus ikut makan juga?"

"Karena enak, lah!"

"Karena kalian gak pernah makan makanan rumahan! Iya 'kan?" Kalimat yang lebih cocok dibilang sarkasme itu membungkam mulut Laskar. Ah, kalau di pikir-pikir benar juga.

Selama ini mereka hanya makan makanan instan kecuali Bude datang menjenguk sekali dua minggu.

"Yang penting 'kan lo udah ada." Yuta menjawab cengengesan membuat Flora mendumel pelan meski berupa candaan.

"Iya, deh, Papa-Papa. Mama siap melayani." Flora mengejek membuat tawa membahana. Perempuan itu hendak membawa piring masuk ke dalam ketika menemukan satu piring yang masih bersih disamping Gema yang sudah mendengkur.

"Eh ini siapa yang belum makan?" Semua yang ada disana saling adu pandang. Lalu menggeleng bersamaan pertanda tidak tahu.

Flora menghitung mereka satu persatu, dan benar saja. Disana tidak ada Reksa.

"Reksa kemana?"

"Dikamarnya." Deeka yang lebih banyak diam bersuara, mungkin mulutnya pegal karena tidak di gerakkan.

"Dari tadi gak keluar."

"Gak keluar?" Beo Flora yang tatapnya bertemu Yuta.

"Seharian ini gak keluar?" Tanyanya memastikan dan mendapat anggukan dari cowok yang di tatapnya. "Kenapa?"

"Ada masalah kali. Atau lagi kepepet tugas sampe lupa makan." Demian menyahut.

"Kalau kekejar deadline sih, masuk akal." Flora angguk-angguk. Masih berprasangka baik.

"Reksa juga gak masuk kampus." Deeka bersuara lagi. Membuat perhatian Flora teralih padanya.

"Kalian... Gak khawatir?" Prasangka baiknya menguap begitu saja.

"Udah biasa." Jawab mereka serentak yang sukses membuat Flora terdiam lebih lama.

"Nih, Flo. Gue kasih tahu." Laskar berkata, mendekat pada Flora. "Kita-kita, selain Reksa. emang suka ngurung diri dalam kamar kalau udah bener-bener mepet. Alasannya cuman dua, pertama kalau tugasnya benar-benar numpuk, lagian disana juga ada ricekooker, dia gak bakal mati kelaparan. Yang kedua, semoga enggak deh-"

"Kenapa semoga enggak?

"Hih gue lakban juga mulut lo! Gue belum selesai ngomong!"

Flora cengengesan, menyuruh Laskar untuk lanjut.

"Kedua. Kalau kita ada masalah."

Flora angguk-angguk paham, ada benarnya juga. Lagian, tidak ada orang yang tidak punya masalah. Tapi, ada satu yang menyita pikiran Flora sekarang, bagaimana kalau...

"Gimana kalau Reksa lagi ada di opsi kedua?"

"Khawatir lo?"

"Emang kalian enggak?"

Kost-an Griya Tawang Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang