🄶🅁🄸🅈🄰 🅃🄰🅆🄰🄽🄶 🄿🅄🄽🅈🄰 🄲🄴🅁🄸🅃🄰
Maya terantuk dinding waktu Flora memegang lengannya dengan lumayan kencang. "Gitu, May..." Ucapnya dengan puppy eyes memuakkan.
Maya melepas genggaman Flora, mengucek mata yang mengantuk setelah tadi mendengarkan penjelasan panjang Flora yang berbelit-belit. "Jadi intinya?" Katanya memperjelas.
"Gue enggak pacaran sama Reksa, Gladis juga bukan adeknya Reksa. Anak pungut dianya." Flora mempersingkat.
Maya akhirnya kelepasan menguap. "Oke."
"Oke?" Maksud Flora, hanya Oke? Oke doang nih??
"Lo gak marah gue bohongin?" Flora mengerjap karena reaksi Maya yang diluar dugaan. Padahal Flora udah effort dan deg-degan buat jujur setelah berbulan-bulan mengibuli sahabatnya sendiri.
"Marah." Maya menjawab. "Tapi yaudah lah." Lalu tampangnya lempeng.
Flora masih mencerna mengapa Maya bisa diam aja. Padahal Flora sudah memikirkan akan diterjang di halaman depan dekanat. Tapi loading di kepala Flora terhenti tiba-tiba waktu Maya bersuara lagi.
"Udah lama sih gue taunya."
"Tau apa?" Flora menelan ludah.
"Kalian gak pacaran lah!"
"Kok lo gak bilang-bulang?!"
"Reksa langsung yang bilang."
Kalimat Flora tertahan. Dia hilang kata-kata. "Reksa yang bilang sama lo?" Beonya terbata-bata.
Maya mengerjap sok polos. "Hu'um." Lalu dia mengetuk dagu bak manusia genius sedunia. "Udah lamaaaaa. Tapi pas gue liat-liatin, kalian berdua cocok tau, sayang gak beneran."
"Hah?" Flora melongo.
"Lo. Berdua. Cocok." Maya menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya.
"Siapa bilang anjir?" Melihat Maya berdiri dan keluar kelas, Flora mengekor.
Maya lalu berbelok dan menoleh sembari menunjuk dirinya sendiri. "Gue?"
"Cocok darimananya lo liat?"
"Kalau dari perspektif elo gak cocok! Kalau diliat dari Reksa, cocoknya dapet." Perkataan Maya tidak bisa masuk di otak Flora. "Elo sih gak peka."
Flora tersinggung. Dia hendak membantah, tapi Maya mencomot mulutnya hingga monyong.
"Coba pas sampe kost lo liat-liat lagi." Beritahunya. "Ah kalau gue mah udah dari dulu gue tembak tuh Reksa. Udah ganteng, tinggi, rapih, anak sastra Prancis lagi." Maya bermonolog seorang diri dan berlalu ke arah kantin.
"Iya kalau bener, May, tapi kalau gue gak suka Reksa gimana?" Flora mengekor lagi dan mengeraskan sedikit suaranya.
"Emang lo suka siapa?"
"Ada!"
"Siapa tuh?" Maya menggoda dan refleks mengaetkan lengannya pada tangan Flora. Padahal tadi jauh-jauhan.
"Yang di kost, ya??"
Flora melotot.
"Eh salah? Emang sekarang lo lagi deket sama cowok yang mana selain mereka?"
"Ada." Flora tiba-tiba dingin.
"Dih, sok misterius. Berarti beneran yang di kost, siapa Flo? Selain Laskar pasti, ya? Atau jangan-jangan lo suka Laskar?"
"Gue masih punya otak kali buat gak jadi selingkuhan!" Flora refleks mencebik jengkel.
"Jadi... Gema, Reksa, Demian, Yuta, atau Deeka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-an Griya Tawang Punya Cerita
RandomUPDATE SESUAI MOOD. Ini cerita humor pertama saya, buatnya susah ternyata [Cry] Jadi mohon dukungannya berupa follow dan vote setiap chapter. Thank you💗 ________ Setelah balik kampung. Flora kembali ke kost dan baru saja diberitahu kalau kamar kos...