Hari ini adalah hari Sabtu, yang artinya acara reuni SMA BP akan diadakan nanti malam. Namun sejak sore hari Gasha udah ribet sendiri. Buktinya sekarang dia lagi heboh gedor-gedor pintu kontrakan Dista.
"Ada apa sih Ga? Berisik banget deh." Dista membuka pintu sambil mengomel karena sesi istirahatnya setelah ngajar les jadi terganggu oleh Gasha.
"Lah kok kamu belum siap-siap sih? Yaudah sekarang siap-siap dulu, aku tungguin. Gaperlu dandan, abis itu kita langsung berangkat"
"Bukannya acaranya masih nanti malem ya?"
"Kita cari baju dulu abis itu ke salon. Kalo perginya ntar malem nggak cukup waktunya." Jelas Gasha. Baru saja mau menolak ajakan Gasha untuk beli baju, Gasha lebih dulu memotong omongan Dista.
"Stop, gaboleh nolak. Pliss kali ini tolong iyain aja, gausah debat dulu kita. Ntar keburu malem kalo kita debat dulu." Mohon Gasha sambil mengatupkan kedua tangannya.
"Yaudah tunggu bentar, aku mau mandi dulu." Dista akhirnya mengalah.
"Nah gitu dong. Aku panasin mobil dulu sambil nunggu kamu selesai." Ucap Gasha kemudian kembali ke rumah.
Setelah selesai bersiap-siap, Dista dan Gasha langsung berangkat untuk mencari baju. Sesampainya di mall, Dista hanya menurut saja untuk mencoba beberapa baju dan sepatu yang sekiranya cocok untuknya. Setelah dapat baju dan sepatu yang sesuai, Dista diantar Gasha ke sebuah salon untuk di make up. Lagi-lagi Dista hanya menurut saja. Selama Dista di make up, Gasha menunggunya di ruang tunggu. Setelah sekitar setengah jam, akhirnya Dista selesai.
"Ga, udah selesai." Ucap Dista mendatangi Gasha.
Gasha yang masih berfokus pada hp langsung mengalihkan pandangan ke sumber suara. Satu detik, dua detik, bahkan sampai detik kesepuluh tidak ada respon sama sekali dari Gasha. Dia hanya diam sambil memandang lekat wajah Dista. Gasha terpaku melihat Dista yang sangat cantik kali ini. Biasanya pun tanpa make up memang udah cantik, tapi dengan dandanan seperti ini membuat Dista terlihat berbeda dari biasanya.
"Gasha hey, kenapa malah ngalamun?" Dista mencoba menyadarkan Gasha.
"Kamu cantik banget Ta." Akhirnya kata yang keluar setelah terpaku adalah pujian untuk Dista. Gasha ini love language-nya word of affirmation, jadi dia nggak segan buat kasih pujian ke orang lain ketika dia udah ngerasa nyaman sama orang tersebut.
Dista yang dipuji malah jadi salah tingkah dan berakhir cuma bilang makasih atas pujian Gasha.
"Yaudah kalo gitu kita berangkat sekarang yuk." Ajak Gasha. Tapi baru mau berjalan, lengan Gasha ditahan oleh Dista.
"Kenapa?"
"Ga, sebenernya aku nggak kebiasa pake high heels, jadinya susah buat jalan."
"Kalo gitu sini, kamu jalannya pegangan sama aku terus ya, biar nggak jatoh." Ucap Gasha sambil mengulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You (Park Gunwook x Pharita)✔️
FanfictionBertemu kamu adalah takdir terindah dalam hidupku Visualisasi Park Gunwook as Gasha Pharita as Dista