Beberapa hari setelah Gasha bilang ke mamahnya kalau pengen pindah dari rumah, akhirnya dia beneran dibolehin. Awalnya Gasha pengennya ngekost atau cari kontrakan sendiri pake uang tabungannya hasil dari nge-band, tapi mamanya ngelarang dan nyuruh Gasha buat tinggal di salah satu rumah mereka di deket kampus. Katanya sih biar mamanya tetep bisa mantau dan jengukin Gasha kapanpun beliau mau. Dan lagi-lagi Gasha nggak bisa nolak permintaan mamanya. Emang sesayang itu dia sama mamanya.
Hari ini dia mulai pindah ke rumah barunya. Jadi ada banyak yang harus dirapiin dan dibersihin. Niatnya sih dia mau minta tolong temen-temennya buat bantuin. Tapi waktu mau ngechat mereka, tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar.
"Permisii!"
Gasha pun segera membuka pintu. Dia agak terkejut mendapati ternyata tamunya merupakan cewek cukup cantik, menggunakan setelan sederhana celana panjang dan atasan kaos, serta rambut diikat. "Maaf siapa ya?" Tanya Gasha keheranan karena nggak kenal sama orang dihadapannya ini.
"Kamu Gasha kan?" Orang itu malah balik bertanya.
"Dari mana lo tau nama gue? Ada perlu apa?" Jawab Gasha agak ketus. Ya, emang Gasha tuh terkesan galak dan cuek sama orang lain. Tapi aslinya baik kok dia.
"Hemm jadi gini, kenalin nama aku Dista. Kebetulan kita satu kampus dan satu prodi. Tujuan aku kesini karena aku ditugasin sama mama kamu buat jadi asisten pribadi kamu di kampus maupun di rumah. Yang pasti tugas aku yaitu pastiin kamu selalu masuk kuliah dan bantu kamu ngurusin rumah. Aku ngekost di depan, kalo kamu butuh apa-apa bisa panggil aku anytime." Jelas Dista kepada Gasha.
"Hah asisten? Gue nggak butuh. Mendingan sekarang lo pulang aja deh!"
"Sorry aku gabisa pulang gitu aja. Posisi aku saat ini tuh kerja sama mama kamu. Jadi sekarang aku harus bantu kamu buat rapiin barang. Kamu butuh bantuan kan?" Tanpa persetujuan dari Gasha, Dista langsung menerobos masuk ke dalam rumah.
Tidak tinggal diam, Gasha pun berusaha untuk menghentikan Dista. "Eh kurang ajar banget ya lo. Gue nggak ngizinin lo buat masuk ya. Udah, mending lo pergi dari rumah gue sekarang, sebelum gue bertindak kasar ke lo." Ucap Gasha sembari menarik Dista ke luar dan menutup pintu.
"Gasha!!! Tolong bukain pintunya pliss. Aku bakal nunggu di depan sampai kamu bolehin aku masuk." Dista akhirnya menunggu diluar sambil membersihkan halaman rumah Gasha.
Di dalam rumah, Gasha mengomel nggak jelas karena nggak habis pikir ada orang yang ngaku-ngaku jadi asisten pribadinya. Saat akan memulai membersikan kamarnya, tiba-tiba hpnya berbunyi. Ada panggilan masuk dari mamanya. Ia pun segera mengangkat panggilan tersebut.
"Halo ma, ada apa?"
"Halo sayang, kamu udah ketemu sama Dista kan? Dia akan jadi asisten pribadi kamu ya, yang bantuin kamu selama di rumah baru. Maaf mama tadi kelupaan belum bilang."
"Aduh ma, aku ga perlu dikasih asisten segala. Aku bisa kok ngurusin diri aku sendiri."
"Iyaa mama tau, cuma sekarang kan kamu lagi beradaptasi buat tinggal sendiri. Lagi pula, Dista bakal ngebantu mama buat awasin kamu apa bener-bener fokus kuliah apa nggak. Dia juga satu program studi sama kamu lho, jadi kamu bisa tanya-tanya ke dia tentang materi yang kamu masih ketinggalan. Dia anaknya pinter dan rajin juga."
"Tapi ma, aku gamau."
"Gaada tapi-tapian sayang. Ini semua buat kebaikan kamu. Oh ya, jangan lupa bolehin Dista masuk ya, biar dia bantuin kamu beresin rumah. Kasihan dia nunggu diluar. Yaudah mama tutup dulu ya telfonnya, love you."
Gasha tidak mengindahkan permintaan mamanya untuk memperbolehkan Dista masuk karena ia pikir Dista sudah pergi. Gasha pun lanjut membersihkan kamarnya. Namun tak berselang lama, terdengar bunyi petir yang cukup keras. Ia pun mencoba mengecek kondisi di luar apakah sudah hujan atau belum. Tanpa disangka ternyata Dista masih di luar dan kehujanan. Melihat hal itu, Gasha pun segera keluar sambil membawa payung.
"Lo gila apa hujan-hujanan kayak gini? Gue kan udah suruh lo buat pulang. Kenapa masih di sini sambil hujan-hujanan? Mau cari penyakit lo?"
"Aku tuh cuma mau tolongin anak kucing itu Gasha. Kasian dia di atas pohon, kehujanan dan nggak bisa turun. Tapi sayangnya aku nggak nyampe. Minta tolong turunin anak kucingnya yaa." Pinta Dista sambil menunjuk anak kucing di atas pohon yang terus mengeong.
"Ck iya-iya, pegangin dulu payungnya." Karena badannya yang tinggi, dengan mudahnya Gasha bisa menurunkan anak kucing tersebut. Saat berhasil diturunkan, anak kucing itu langsung berlari menjauh.
"Makasih ya Ga. Sekarang aku boleh bantuin kamu kan?"
"Pulang aja, lo tuh ganggu gue tau nggak. Lagian badan lo basah, ntar ngotorin lantai rumah gue lagi." Jawab Gasha ketus.
"Ini basah dikit doang kok. Kalo nggak dibersihin sekarang, takutnya nanti aku nggak ada waktu. Soalnya nanti sore aku harus ngajar privat. Pliss bolehin yaa." Mohon Dista.
Akhirnya Gasha memperbolehkan Dista untuk membantunya membersikan rumah. Tidak disangka Dista begitu cepat dan telaten, sehingga nggak lebih dari 1 jam semuanya sudah bersih dan rapi. Setelah semuanya selesai Dista pun duduk di ruang tengah untuk beristirahat. Namun, baru disadari jika Gasha tidak ada di situ. Dista akhirnya mencoba untuk mencari Gasha di kamarnya karena mau berpamitan.
"Gasha, kamu ada didalam?"
Mendengar namanya dipanggil, Gasha pun keluar dari kamar. "Ada apa?"
"Aku mau pamit pulang dulu ya. Semuanya udah aku beresin. Btw aku udah ngechat kamu juga,jadi kalo butuh apa-apa kamu bisa hubungin aku di nomor itu. Besok pagi jangan lupa kamu ada kelas. Kita berangkatnya bareng ya, karena aku harus mastiin kamu bener-bener join kelas."
"Lo siapa ngatur-ngatur hidup gue? Gausah ikut campur dalam kehidupan gue."
"Maaf ya, aku cuma mau ngelaksanain tugas yang dikasih sama mama kamu. Aku gamau makan gaji buta. Suka gasuka, kamu nggak bisa lepas dari pengawasan aku. Dah yaa, aku pulang dulu."
"Tunggu, gue belum selesai ngomong." Dista tidak menghiraukan panggilan Gasha dan tetap berjalan menjauh.
"Argh lama-lama gila gue." Gumam Gasha frustasi.
TBC
Hai2 apa kabar gais? Semoga baik2 aja yah. Gimana episode 3 semalem? Tim pick kalian menang apa kalah nih?
Jangan lupa vote dan komen yes, see u next chap!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You (Park Gunwook x Pharita)✔️
FanfictionBertemu kamu adalah takdir terindah dalam hidupku Visualisasi Park Gunwook as Gasha Pharita as Dista