Pagi ini tidak seperti biasanya, karena jika setiap pagi Dista lah yang selalu membangunkan Gasha, tetapi pagi ini Gasha sudah bangun dan menunggu Dista di teras rumah.
"Wih tumben, weekend gini udah bangun pagi banget Ga?"
"Ya gapapa dong, kan aku lagi semangat." Jawab Gasha disertai senyuman manis. Sejak malam itu saat Gasha menyadari perasaannya, sikap Gasha jadi 1000x lebih manis kepada Dista.
"Iyaa deh yang paling semangat. Seneng deh kamu jadi rajin bangun pagi, seterusnya harus kayak gini ya. Biar aku nggak usah capek teriak-teriak buat bangunin kamu."
"Siap cantik, apa sih yang nggak buat kamu." Senyuman di bibir Gasha masih tidak luntur saat menatap Dista.
"Kamu kesambet apa sih Ga? Aku jadi takut deh." Dista malah heran sama perubahan sikap Gasha.
"Nggak kesambet kok, aku sadar 100% . Udah mending sekarang kita masak buat sarapan. Aku mau ikut bantuin boleh?"
"Tuh kan aneh, tiba-tiba mau bantuin masak. Tapi gapapa deh, sekalian belajar masak. Biar kalo aku gaada, kamu bisa masak sendiri. Yuk ke dapur."
"Okay let's go." Jawab Gasha antusias.
Mereka pun segera ke dapur untuk memasak.
"Kamu pengen makan apa Ga?"
"Emm nasi goreng enak kali ya."
"Okay sip, mumpung masih ada nasi nih. Jadi tinggal bikin bumbunya aja. Nih tolong kupasin bawang merahnya & abis itu potongin juga ya."
"Oke aku coba." Gasha pun mulai mengupas dan memotong bawang merah. Namun tidak lama, Gasha sudah bercucuran air mata.
"Taa ini kenapa pedes banget😭" Ucap Gasha sambil mengucek matanya.
"Haduh jangan diucek matanya, nanti makin pedes lho. Udah sini-sini biar aku aja yang terusin. Kamu cuci tangan, terus bilas matanya biar nggak pedes lagi." Dista yang melihat Gasha sudah merem-merem malah ingin tertawa tapi kasihan juga wkwk. Setelah itu Gasha pun menurut untuk membilas matanya.
"Gimana, udah nggak pedes lagi kan matanya?" Gasha mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Dista.
"Lain kali jangan diucek matanya kalo tangannya abis kena bawang."
"Iyaa. Mau aku bantuin lagi nggak?"
"Boleh, ini minta tolong nasinya di goreng yak. Diaduk-aduk aja terus biar nggak gosong. Aku mau ke warung depan sebentar buat beli telur, soalnya telurnya abis." Ucap Dista kemudian meninggalkan Gasha. Setelah itu, Gasha langsung menggoreng nasi sesuai dengan instruksi dari Dista. Namun karena tidak terbiasa, saat diaduk, nasinya malah berceceran dimana-mana.
Dista yang baru pulang beli telur dan melihat hal itu tidak bisa untuk tidak mengomel. Apalagi dia sedang pms, rasanya pengen marah terus.
"Ini nasinya kenapa jadi berantakan gini Ga? Mubazir tau nggak nasinya banyak yang kebuang. Ini juga jadi kotor semua. Ngaduknya pelan-pelan aja makanya. Udah kamu mending minggir aja, biar aku yang lanjutin. Lihatin aku cara masaknya gimana, biar paham." Gasha yang dimarahin cuma bisa nunduk doang sambil berdiri dipojokkan. Mana anaknya kayak nahan nangis lagi. Kasian banget 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You (Park Gunwook x Pharita)✔️
FanfictionBertemu kamu adalah takdir terindah dalam hidupku Visualisasi Park Gunwook as Gasha Pharita as Dista