"Hah resign? Mama yang bener aja dong. Jangan bercanda kayak gini, aku nggak suka." Mendengar kabar dari mamanya membuat Gasha semakin kacau.
"Ngapain mama bercanda Ga. Mama juga kaget waktu Dista mau resign dengan alasan mau fokus kuliah. Padahal mama tau selama ini dia emang kuliah sambil kerja dan sama sekali nggak mengganggu kuliahnya. Makanya mama tanya, kamu ada masalah nggak sama Dista? Kalo emang ada, segera diselesaikan ya sayang. Coba kamu bujuk Dista biar nggak resign. Mama tau dia butuh uang buat bantu adik-adiknya di panti juga kan. Apalagi mama udah terlanjur sayang juga sama Dista, dia udah banyak bantu kita." Jelas mama panjang lebar.
"Gasha bingung ma, akhir-akhir ini Dista kayak ngejauhin Gasha. Padahal sebelumnya kita nggak ada masalah apa-apa. Yaudah aku coba ngomong ke Dista dulu ya ma."
"Oke sayang. Oh ya kalo misal Dista emang harus tetep resign, tolong kasih tau dia buat tetep tinggal di kontrakan itu ya. Kasian dia kalo harus balik ke panti, jaraknya jauh kalo dari kampus soalnya. Gapapa dia tinggal disitu, mama ikhlas."
"Iya ma, doain aku supaya bisa bujuk Dista ya ma."
"Pasti sayang."
Setelah menutup telfon dari mamanya, Gasha pun langsung bergegas menuju kontrakan Dista. Baru saja sampai di depan kontrakan, Dista ternyata sudah keluar terlebih dahulu sambil membawa koper.
"Ta, kamu mau kemana?"
"Oh iya Ga, aku baru aja mau pamitan sama kamu. Tugas aku buat jadi asisten kamu udah selesai, jadi aku mau pindah dari kontrakan ini."
"Kamu kenapa tiba-tiba resign sih Ta? Kenapa tiba-tiba ninggalin aku?"
"Aku mau fokus kuliah Ga. Lagi pula masalah kamu sama papamu kan udah selesai, kamu bisa pulang ke rumah. Kamu bisa nemenin mama kamu juga kalo pas papa kamu sibuk sama kerjaan."
"Kalo aku maunya di sini aja sama kamu gimana? Oke, kalo emang kamu tetep kekeuh buat resign, aku hargain itu. Tapi pliss kamu jangan pergi, tetep tinggal di sini aja yaa." Gasha mencoba meyakinkan Dista untuk tidak pergi.
"Maaf Ga, aku gabisa." Ucap Dista tanpa menatap Gasha.
"Dista jangan gini pliss. Kalo aku ada salah sama kamu aku minta maaf. Ngomong sama aku salah aku apa, biar aku perbaikin semuanya. Kalo kamu pergi, aku harus lari kemana waktu butuh support? Cuma kamu yang selalu bisa ngertiin aku." Gasha sudah hampir menangis rasanya. Dia terus memohon sambil menggenggam erat tangan Dista agar dia tidak pergi.
Dista menghembuskan nafas panjang untuk menetralkan perasaannya yang sama kacaunya dengan Gasha. Tidak terasa satu tetes air mata jatuh di pipi Dista.
"Kamu nggak ada salah sama aku Ga. Tapi aku bener-bener nggak bisa buat stay di sini. Maafin aku ya, aku harus tetep pergi. Tolong kamu hargain keputusan aku. Kamu jaga diri baik-baik ya Ga. Jangan telat makan, jangan bolos kelas, jangan lupa kerjain tugas-tugas kamu. Pokoknya jangan lupa buat senyum dan bahagia terus ya Gasha." Bibir Dista tersenyum tapi matanya menangis saat mengatakan hal tersebut. Perlahan-lahan Dista melepaskan genggaman tangan Gasha. Sejenak Dista mengusap pipi Gasha yang sudah dibanjiri air mata sejak tadi. Saat akan menjauhkan tangannya dari pipi Gasha, tangan Dista kembali ditahan oleh Gasha. Sambil menatap dalam mata Dista, Gasha bertanya sekali lagi.
"Kamu beneran gabisa stay di sini ya Ta?" Dista hanya menggeleng lemah sebagai jawaban atas pertanyaan Gasha.
"Udah ya kamu jangan nangis lagi Ga. Aku gasuka lihat kamu sedih. Everything will be fine walau tanpa ada aku sekalipun. Aku pamit dulu."
Dista kemudian berjalan menuju taksi yang baru saja datang. Sedangkan Gasha hanya terpaku melihat Dista yang berjalan menjauh. Ingin rasanya menahan Dista, tapi dia mencoba menghargai keputusan Dista. Apalagi dia sekarang bukan siapa-siapanya Dista. Mau mengutarakan perasaannya sekarang pun rasanya bukan waktu yang tepat. Apa iya cinta pertamanya harus berakhir seperti ini? Tentu saja tidak, Gasha akan terus memperjuangkan Dista sampai kapanpun. Sekarang dia hanya memberikan Dista waktu untuk sendiri terlebih dahulu. Dia yakin semuanya akan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You (Park Gunwook x Pharita)✔️
FanfictionBertemu kamu adalah takdir terindah dalam hidupku Visualisasi Park Gunwook as Gasha Pharita as Dista