Siang hari, Gasha dan Dista berkunjung ke panti asuhan. Melihat kedatangan mereka, anak-anak nampak begitu antusias.
"Kak Distaaa." Teriak anak-anak sambil berlari menghampiri Dista. Mereka langsung menghambur ke pelukan Dista
"Halo sayang-sayangnya kakak. Kalian sehat kan?"
"Sehat kak. Kita semua kangen banget sama kakak." Ucap salah satu anak.
"Kakak juga kangen sama kalian, makanya kakak dateng ke sini. Oh ya kakak dateng kesini nggak sendirian lho, kenalin ini kak Gasha."
"Halo adik-adik kenalin nama kakak Gasha, kalian mau kan temenan sama kakak?"
"Haloo kak Gasha, pastinya kita semua mau dong temenan sama kakak."
"Yaudah sekarang kalian duduk dulu yang rapi ya, kak Dista sama kak Gasha mau bagiin sesuatu buat kalian."
Anak-anak pun langsung duduk dengan rapi.
"Nah pinter udah rapi. Jadi hari ini kakak bawain peralatan sekolah dan mainan buat kalian semua. Kakak juga bawain makanan buat makan siang bareng-bareng."
Mendengar hal tersebut, anak-anak sangat bahagia dan antusias.
"Yeay makasih kak Dista dan kak Gasha. Kita seneng banget." Ucap anak-anak.
Senyum Dista berbinar melihat anak-anak yang bahagia. Interaksi Dista dan anak-anak tidak luput dari perhatian Gasha. Dia sangat bersyukur bisa mengenal gadis yang memiliki hati sangat mulia seperti Dista. Gasha merasa tidak salah pilih.
"Terima kasih ya nak Gasha dan Dista. Seharusnya kalian nggak perlu repot-repot bawa ini semua. Kedatangan kalian saja sudah bikin anak-anak seneng. Lain kali kalo mau main ke sini langsung dateng aja kapanpun kalian mau, nggak perlu repot-repot." Ucap ibu panti.
"Gapapa ibu, nggak repot sama sekali kok. Kami ikhlas berbagi sama anak-anak." Ucap Dista.
"Iya ibu, benar kata Dista. Kalo ada apa-apa di panti dan ibu butuh bantuan, jangan sungkan-sungkan untuk hubungin kami ya Bu." Tambah Gasha.
"Siap nak, terima kasih banyak pokoknya."
Setelah selesai makan siang bersama, anak-anak bermain bersama Gasha. Sedangkan Dista duduk dipinggir sambil mengamati anak-anak. Pandangan mata Dista nampak kosong seperti ada yang ia pikirkan. Lama-kelamaan tetes demi tetes air mata jatuh di pipi Dista. Air mata itu lolos begitu saja tanpa bisa dibendung.
Gasha yang masih bermain dengan anak-anak pun menyadari kalau Dista tidak ikut bermain bersama mereka. Gasha mengedarkan pandangannya ke setiap sudut panti untuk mencari Dista. Ternyata Dista sedang duduk pada bangku di sudut ruangan. Gasha pun beranjak menghampiri Dista. Dista yang menyadari Gasha mendekat pun langsung mengusap air matanya. Namun terlambat, Gasha sudah tau kalau Dista sedang menangis. Saat sampai di depan Dista, Gasha pun langsung berjongkok sambil meraih tangan Dista.
"Sayang are you okay? Kenapa nangis hmm?" Tanya Gasha lembut.
Dista langsung mengubah raut wajahnya yang tadi murung menjadi tersenyum. "Aku gapapa Ga, cuma terharu aja ngelihat anak-anak bisa tertawa lepas dan bahagia. Aku harap seterusnya mereka bisa bahagia kayak gini terus. Dan semoga saat dewasa nanti, mereka semua bisa survive dan bisa mewujudkan mimpi mereka." Saat mengucapkan hal tersebut, air mata Dista kembali menetes.
"Aku yakin, mereka pasti akan selalu bahagia. Sama seperti kamu, aku tau mereka juga adalah anak-anak yang kuat. Semua pasti baik-baik aja, kamu jangan khawatir ya."
"Ga, aku harap kamu juga bisa sayang sama mereka ya."
"Pasti, tanpa kamu minta pun aku pasti sayang sama mereka seperti adik aku sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You (Park Gunwook x Pharita)✔️
Hayran KurguBertemu kamu adalah takdir terindah dalam hidupku Visualisasi Park Gunwook as Gasha Pharita as Dista