18

397 49 0
                                    

Beberapa hari dirawat di rumah sakit, hari ini Dista akhirnya diperbolehkan untuk pulang. Gasha pun mengantar Dista ke panti asuhan untuk mengambil barang-barang Dista karena ia akan kembali tinggal di kontrakan. Gasha menjelaskan keadaan yang sebenarnya kepada Bu Nina sekaligus meminta izin agar Dista diperbolehkan tinggal di kontrakan. Bu Nina sangat shock mendengar Dista yang ternyata sedang sakit. Beliau sangat terpukul dengan fakta tersebut karena Dista sudah seperti anaknya sendiri yang beliau rawat sejak kecil. Bu Nina akhirnya mengizinkan Dista untuk tinggal di kontrakan yang dekat dengan rumah Gasha agar bisa lebih mudah dalam proses pengobatan dan penyembuhan.

Setelah berbincang dan mengemas barang-barang, Gasha dan Dista akhirnya pamit dan langsung berangkat menuju kontrakan. Namun saat mereka sampai, ternyata Dista masih tertidur.

"Sayang, bangun kita dah nyampe." Ucap Gasha sambil menepuk-nepuk pelan pipi Dista.

"Oh udah sampai ya?" Dista akhirnya terbangun dan Gasha pun membukakan pintu mobil.

"Iyaa, kamu masuk aja dulu. Biar aku yang bawain barang-barangnya."

Dista pun menurut dan segera masuk ke dalam. Setelah itu Dista dibantu Gasha untuk merapikan barang-barang yang baru dibawa.

"Akhirnya selesai juga, makasih ya Ga usah bantuin aku."

"Iya sama-sama sayang. Oh ya btw abis ini aku mau pergi dulu ya. Nanti malem kalo aku belum pulang, kamu makan aja dulu makanan yang udah aku beli, sama jangan lupa minum obat tepat waktu yah."

"Kamu mau kemana?"

"Ada urusan sebentar sama papa."

"Oalah okay. Keknya aku mau tidur lagi deh, aku masih ngantuk banget."

"Iya gapapa, nanti kalo udah waktunya minum obat aku telfon ya, biar nggak kelewatan. Yaudah aku pamit pergi dulu ya."

"Iyaa hati-hati yah, jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya."

"Siap laksanakan tuan putri."

================================
Sesampainya di rumah orang tuanya, Gasha langsung disambut oleh mama dan papanya yang kebetulan sedang mengobrol santai di teras. Gasha pun langsung bersalaman dengan orang tuanya.

"Apa kabar nak?" Tanya mama.

"I'm good ma. How about mama papa?"

"Kami baik juga kok." Kali ini papa yang menjawab.

"Syukurlah. Oh ya sebenernya Gasha mau ngomong sesuatu ma, pa."

"Ada apa sayang?" Tanya mama.

"Gasha butuh kerjaan. Kira-kira Gasha bisa intern nggak di perusahaan? Sekalian belajar biar nantinya nggak kagok kalo udah terjun ngurus perusahaan."

"Ini papa nggak lagi mimpi kan? Ya ampun papa seneng banget kamu mau terjun buat ngurus perusahaan. Pastinya boleh dong. Tapi kamu butuh kerjaan buat apa? Kamu butuh uang?"

"Iya aku butuh uang pa."

"Buat apa? Kalo kamu butuh, papa bisa kasih tanpa kamu harus kerja dulu."

"Aku perlu uang buat bantu pengobatan Dista. Ternyata dia sakit gagal jantung ma, pa. Makanya dia tiba-tiba resign dan jauhin aku. Tapi sekarang dia udah mau jujur sama aku dan aku akan ambil tanggung jawab penuh buat bantu Dista supaya bisa sembuh. Dan papa nggak perlu kasih aku uang, aku mau mulai kerja aja biar bisa mandiri. Lagian aku juga masih punya cukup tabungan hasil nge-band dan kemarin aku jual motor aku yang nggak kepake."

"Ya ampun Dista sakit? Kasian banget dia, kamu harus jagain dia terus ya sayang. Kasih dia support terus karena ini pasti berat banget buat Dista." Mama yang mendengar hal tersebut juga ikut sedih.

Meeting You (Park Gunwook x Pharita)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang