9

428 57 8
                                    

Hari ini Dista ada jadwal 2 mata kuliah yang berada di kelas yang sama. Jadi, setelah selesai mata kuliah pertama, Dista memilih untuk di tetap di kelas sambil membaca buku. Teman-teman yang lain juga banyak yang tidak meninggalkan kelas. Saat sedang fokus membaca, perhatian Dista teralihkan pada orang yang berdiri di depan bangkunya.

"Kenapa nggak angkat telfon aku?" Ucap Gasha yang tiba-tiba datang. Kedatangan Gasha tentu saja menarik atensi dari teman-teman kelas Dista.

"Sori HP-nya aku silent. Ada apa Ga, kok kamu kesini? Bukannya udah selesai kelas ya?"

"Ck nih, makalah kamu ketinggalan di mobil tau. Ini mau kamu kumpulin hari ini kan?" Ucap Gasha sambil menyerahkan makalah ke Dista.

"Ya ampun makasih banyak Ga. Aku ga sadar kalo makalahnya nggak kebawa. Makasih banyak pokoknya, kalo telat ngumpulin nilainya dikurangin ntar. Untung aja kamu anterin. Kalo nggak, aku nggak bisa presentasi ntar"

Setelah menyerahkan makalah tersebut, Gasha bukannya pergi malah duduk di samping Dista.

"Ada perlu apa lagi? Kamu nggak pulang?" Tanya Dista.

"Jadi kamu ngusir aku?"

"Nggak, tumben aja kamu betah di kampus."

"Aku lagi stress mikirin gimana caranya aku ajakin papa ngobrol. Takut ujung-ujungnya kita berantem lagi." Ucap Gasha dengan gusar.

"Tenang, asalkan kamu ngajak ngomongnya baik-baik dan bisa ngendaliin emosi kamu, semuanya pasti baik-baik aja."

"Gatau ah aku pusing."

"Udah jangan cemberut gitu, nanti aku bantu bikin kata-katanya deh. Biar enak ngomongnya."

"Beneran?" Tanya Gasha dengan semangat dan Dista menanggapi dengan anggukan.

"Btw Ta, nanti sore kamu kosong?" Tanya Gasha lagi.

"Kosong sih, kenapa?"

"Temenin aku cari kado buat mama bisa nggak? Mama mau ulang tahun tapi aku bingung mau ngasih apa."

"Okay bisa kok. Sekarang kamu mending pulang dulu aja, kan udah gaada kelas."

"Nggak deh, aku mau nungguin kamu sekalian, ntar kita pulang bareng. Aku mau nongkrong sama abang-abang dulu di kantin."

"Oalah oke kalo gitu."

"Oh ya, ini ada roti sama susu buat kamu. Harus dimakan pokoknya, ini dah siang. Jangan sampe telat makan kayak kemarin-kemarin"

"Ayay siap kapten. Makasiii." Ucap Dista sambil tersenyum dan memberikan hormat kepada Gasha. Sebenarnya ingin menolak karena sungkan, tapi daripada ribut sama Gasha jadi ia iyakan saja.

"Yaudah aku keluar dulu ya, nanti kalo udah selesai kelas langsung kabarin aku aja yak. Semangat presentasinya." Ucap Gasha sambil menepuk kepala Dista pelan sebelum berlalu meninggalkan kelas. Damn, detak jantung Dista jadi nggak karuan karena perlakuan Gasha. Disisi lain, cewek-cewek yang ada di kelas diam-diam merasa iri karena perlakuan Gasha dan mereka berasumsi jika Dista dan Gasha berpacaran.

================================
Sore hari telah tiba, Dista dan Gasha akhirnya pergi ke mall untuk mencari kado buat mama Gasha. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk membeli hadiah yaitu kalung.

"Pilih yang mana? Aku bingung." Tanya Gasha sambil melihat-lihat kalung yang dipajang di etalase.

"Emm ini keknya bagus, simpel tapi tetep elegan. Aku lihat-lihat mama kamu nggak suka pake aksesoris yang terlalu mencolok. Jadi kalung ini cocok deh. Tapi kalo mau lihat-lihat lagi boleh gapapa." Saran Dista sambil menunjukkan kalung yang dipilihnya.

Meeting You (Park Gunwook x Pharita)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang