"Dista pliss jangan tinggalin aku Ta. Distaa..."
"Sayang, bangun nak. Ya ampun kamu demam." Ucap mamanya mencoba membangunkan Gasha.
Gasha pun akhirnya terbangun dan mencoba menetralkan deru nafasnya.
"Mama ada apa kesini pagi-pagi?"
"Coba deh lihat hp kamu, dari kemarin chat mama nggak kamu bales. Mama khawatir tau."
"Maaf ma, aku sama sekali nggak ngecek hp dari kemarin."
"Kamu pasti kangen banget ya sama Dista? Sampe kamu demam dan kebawa mimpi segala."
"Iya ma. Aku sama sekali nggak bisa nemuin Dista setelah dia pergi. Di kampus juga susah buat ketemu. Mama tau nggak alamat panti tempat tinggal Dista? Aku mau coba ngecek kesana."
"Tau dong, mama kan jadi salah satu donatur juga di sana."
"Oke aku minta alamatnya ya ma. Aku aku siap-siap dulu."
"Eits kamu lagi demam sayang, kesananya kalo udah enakan aja. Bentar, mama ambilin air buat kompres ya. Abis itu mama bikinin sarapan."
"Gausah ma, aku gapapa kok. Yang terpenting sekarang aku mau cepet-cepet ketemu Dista."
"Kondisi kamu tuh lagi lemah, jadi dengerin mama, jangan kemana-mana dulu hari ini. Kalo kamu ngeyel, mama nggak kasih alamatnya."
"Yaudah iya-iya." Gasha akhirnya menuruti perintah mamanya.
"Mama paham kamu pasti kepikiran sama Dista, tapi mama minta kamu harus tetep jaga kesehatan kamu ya. Mama siapin airnya dulu, kamu istirahat aja.
================================
Pagi sampai siang Gasha full istirahat. Dia juga sudah meminum obat untuk memulihkan kondisi tubuh."Ma, demam aku udah turun. Aku mau ketemu Dista sekarang. Kasih tau aku alamatnya ya."
"Apa nggak besok aja Ga? Biar hari ini kamu pake buat istirahat dan besok udah bisa sembuh 100%."
"Gabisa ma, masalahnya aku cuma bisa sembuh kalo udah ketemu Dista. Pliss kasih tau sekarang alamatnya."
"Haduh iya deh nih alamatnya. Anak mama bucin banget ih." Ucap mama sambil menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
"Ya kan aku lagi perjuangin cinta aku ma. Aku bener-bener nggak mau kehilangan Dista. Anyway makasih buat alamatnya ma"
"Iya deh terserah kamu. Kamu kuat nyetir sendiri? Kalo nggak mama anter ayok."
"Gausah ma, aku nyetir sendiri aja."
"Oke kamu hati-hati ya sayang. Mama juga habis ini langsung pulang ya, nanti harus ikut ke acaranya papa soalnya."
"Oke mama hati-hati juga ya, salam buat papa."
Setelah berpamitan, Gasha langsung bergegas menuju panti asuhan tempat tinggal Dista. Sekitar setengah jam diperjalanan, akhirnya Gasha sampai di alamat tersebut.
"Permisi."
Tidak lama kemudian, seorang ibu-ibu keluar dari dalam.
"Iya mas, ada perlu apa ya?"
"Mohon maaf ibu, ini benar panti asuhan cahaya kasih kan ya?"
"Iya bener mas."
"Disini ada yang namanya Dista nggak ya Bu?"
"Oh Dista, ada-ada. Kalo boleh tau masnya ini siapa ya?"
"Perkenalkan Bu saya Gasha, temennya Dista."
"Mas Gasha ini anaknya Bu Nadin kan?"
"Iya ibu."
"Perkenalkan saya Bu Nina, ibu panti yang merawat anak-anak di sini. Kebetulan Bu Nadin juga menjadi salah satu donatur yang membantu finansial di panti asuhan ini Mas Gasha. Oh silahkan duduk dulu mas mari."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting You (Park Gunwook x Pharita)✔️
FanficBertemu kamu adalah takdir terindah dalam hidupku Visualisasi Park Gunwook as Gasha Pharita as Dista