BUNYI alarm yang berdering di atas nakas berhasil membangunkan dua presensi lawan jenis yang telah menghabiskan waktu tidur sembari berpelukan sejak semalam. Si pria tampak terbangun lebih dulu dan meraih alarm tersebut lalu mematikannya, sementara sang gadis berusaha mengerjap perlahan demi mengumpulkan nyawanya yang baru kembali dari alam bawah sadar.
Hera berusaha memfokuskan pandangannya pada sinar cahaya yang masuk lewat celah jendela, tangannya terangkat berniat mengusap matanya sebelum sebuah tangan lain menahan pergerakannya dan membuatnya menoleh.
"Jangan di usap nanti memerah." Taehyung tersenyum kecil.
Hera terdiam berusaha memproses apa yang di tangkap oleh penglihatannya. Posisi Taehyung yang menyamping sembari menumpu kepalanya dengan sebelah tangan dan memandangnya begitu lekat tersaji di hadapannya.
"T-tae."
"Yes, baby?"
Suara berat yang terdengar serak itu membuat Hera di landa perasaan gugup tiba-tiba, wajahnya mulai memunculkan rona kemerahan saat menyadari bahwa Taehyung tidak menggunakan pakaian atasnya, Hera mengalihkan pandangan cepat, bagaimana dia bisa lupa bahwa semalam mereka tertidur di atas ranjang yang sama.
"Kenapa?" Taehyung mengangkat satu tangannya yang terbebas untuk mengusap kepala Hera lembut.
"Tidak, j-jam berapa sekarang?" Tanya Hera demi mengalihkan rasa gugupnya.
"Jam 7 tepat, ingin sarapan?"
"Aku bisa memasak sendiri."
"Tidak Hera, aku tidak akan membiarkanmu melakukan kegiatan berat. Kita pesan makanan saja atau kalau kau mau aku bisa menghubungi maid di mansion untuk mengirimkan makanan."
"Oh ayolah Tae aku hanya memasak bukan melakukan hal yang berat, lagipula yang sakit itu kakiku bukan kedua tanganku." Hera memutar bola matanya malas.
Sementara Taehyung tetap menggeleng tegas, dia mengkhawatirkan gadis itu. Taehyung tidak akan membiarkan Hera melakukan sesuatu yang membuat kakinya berdiri terlalu lama.
"Aku akan pesankan makanan, jangan membantah Hera." Taehyung dengan cepat meneruskan ucapannya saat melihat Hera yang akan membuka mulut.
Gadis itu menghembuskan napas pasrah, jika sudah begini maka Hera tidak akan bisa membantah lagi, maka dengan wajah lesu dia mengangguk mengerti membuat Taehyung mengulas senyum lalu bangkit mendudukkan dirinya di ranjang dan meraih ponselnya guna membuat pesanan makanan sehat untuk mereka.
Hera diam memperhatikan Taehyung yang bersandar di kepala ranjang sembari fokus pada ponselnya, dari sini dia bisa melihat jelas cetakan otot dari tubuh kekar Taehyung yang tidak tertutupi apapun. Bahkan Hera bisa melihat betapa bidang dada dengan kulit tan itu, tak sengaja matanya mengarah pada perut Taehyung yang terlihat keras dengan cetakan kotak-kotak samar namun terlihat begitu gagah di matanya.
Hera menipiskan bibirnya saat merasakan wajahnya perlahan memanas, astaga dia baru saja memperhatikan tubuh shirtless Taehyung tanpa sadar, dia merasa seperti seorang yang mesum saat ini.
"Sudah aku pesankan, sambil menunggu makanannya lebih baik kau membersihkan diri. Aku juga harus bersiap untuk ke kantor."
"Kau akan bekerja?"
Taehyung yang baru saja akan beranjak terhenti sejenak kemudian memandang Hera yang baru dia sadari masih dalam posisi terlentang sembari menggenggam selimut di dadanya.
"Tentu saja, ada apa? kau butuh sesuatu?"
"A-ah tidak, aku hanya bertanya." Ucap Hera sedikit salah tingkah karena tatapan intens pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE [END]
Fanfiction[COMPLETED] 𝗧𝗮𝗲𝗵𝘆𝘂𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗿𝗶𝗲𝘀 𝟮 ... Lee Hera tidak pernah ingin mencampuri urusan pribadi Ibunya, setidaknya sebelum sang Ibu yang datang dan memperkenalkan seorang pria paruh baya sebagai calon ayahnya. Serta kedatangan pemuda bermat...