Lumayan banyak siders ya, view sama vote nya gak sinkron, kalo gini kan saya jadi kurang mood buat update next chapter nya 🙂
Tekan bintang gak nyampe sedetik ayo, belajar apresiasi karya orang lain kalau kalian memang niat buat baca cerita ini. Kalau vote lancar cerita ini pasti bakal ending lebih cepat.
Happy reading ❣️
.
.
.
.JAM menunjukkan pukul 8 malam ketika Hera akhirnya terbangun dari tidurnya, mengernyit kala merasakan kepalanya mulai di serang rasa pusing saat berhasil membuka matanya.
Hera mengedarkan pandangannya pada seluruh ruangan dan lagi-lagi mendapati dirinya terbaring di dalam kamar yang sama seperti sebelumnya. Mengerjap cepat saat mendapati langit malam lewat jendela, Hera langsung terduduk tegak membuat kepalanya semakin berkunang-kunang karena pergerakan tiba-tiba yang dia lakukan.
"Astaga aku tertidur lagi?" Gumam Hera tidak habis pikir.
Berapa lama dia tertidur? Seingatnya tadi pagi dia sudah terbangun lalu bagaimana dia bisa tertidur lagi?
Setelah beberapa saat berfikir membuat kepala Hera berdenyut hingga helaan napasnya terdengar panjang karena otaknya tidak bisa mengingat apapun. Bagaimana dia bisa berada di kamar ini lagi? Dan apa yang terjadi sebenarnya?
"Kepalaku sakit sekali." Hera memijat kepalanya pelan.
Dia merasa seperti ada sesuatu yang terjadi sebelumnya namun dia tidak bisa mengingat apapun seakan ada menghalangi otaknya untuk memproses apa yang sebenarnya terjadi sebelum dirinya tertidur.
Ingatan terakhir kali miliknya hanya sampai pada ruang tamu saat dia mencari keberadaan Taehyung pagi tadi dan setelahnya dia tidak mengingat apapun lagi.
Sementara Taehyung tersenyum tipis di ambang pintu, sembari membawa sebuah nampan berisi makan malam milik Hera dia membawa langkah kakinya mendekati ranjang gadis itu.
"Jangan memaksakan dirimu."
Hera mendongak menemukan presensi Taehyung yang berdiri sembari mengulas senyum lembutnya lalu duduk di hadapannya, Hera terdiam di tempatnya, entah mengapa seperti ada yang aneh pada pria itu namun dia masih belum menemukan kepastian dari pemikirannya sendiri.
"Bagaimana aku bisa di sini? Aku ingat tadi pagi aku sudah terbangun dan berdiri di ruang tamu." Hera memasang wajah kebingungan sembari menatap Taehyung berharap pria itu menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
Taehyung meletakkan nampan di atas kasur lalu memandang lekat pada Hera.
"Tidak ada yang terjadi, kau hanya mengantuk dan butuh istirahat jadi aku membawamu kembali ke kamar untuk tidur." Jelasnya.
Hera meneliti ekspresi yang di pasang Taehyung, pria itu sama sekali tidak berubah. Wajahnya tetap datar tanpa menampilkan gelagat yang aneh, Hera tidak tau apa Taehyung berbohong atau tidak karena sulit membaca mimik wajah tenang Taehyung.
"Benarkah?" Hera menunduk sembari mengernyit heran.
"Jangan terlalu di paksakan untuk mengingat hal yang tidak penting, lebih baik sekarang kau makan. Dari pagi kau belum makan sama sekali aku tidak ingin kau sakit." Taehyung meraih sepiring nasi lalu memberikannya pada Hera yang masih terlihat seperti orang ling lung.
Hera yang akhirnya menyerah dalam pikirannya tanpa membantah langsung mengambil piring itu dan memakan makanannya dalam diam, perutnya memang terasa sedikit sakit karena belum menerima asupan makanan apapun sejak pagi, mungkin karena itu juga dia jadi kesulitan untuk berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE [END]
Hayran Kurgu[COMPLETED] 𝗧𝗮𝗲𝗵𝘆𝘂𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗿𝗶𝗲𝘀 𝟮 ... Lee Hera tidak pernah ingin mencampuri urusan pribadi Ibunya, setidaknya sebelum sang Ibu yang datang dan memperkenalkan seorang pria paruh baya sebagai calon ayahnya. Serta kedatangan pemuda bermat...