SEBUAH cahaya menyilaukan memasuki celah gorden yang tersingkap membuat tidur seorang gadis sedikit terganggu, keningnya mengernyit sambil berusaha membuka perlahan matanya. Berkedip beberapa kali demi menyesuaikan retina matanya untuk menerima sinar matahari.
Sedangkan di sebelahnya terdapat si pria yang diam sembari menatap segala pergerakannya, melihat bagaimana kerutan halus itu tercipta di dahi gadisnya sebelum kemudian gerakan teramat pelan di lakukan gadis itu guna menetralisir tubuhnya yang terasa kaku.
Setelah berhasil mendapatkan seluruh kesadarannya Hera terdiam sejenak, hingga sebuah pelukan erat membuatnya terkesiap menoleh menemukan Taehyung yang kini menenggelamkan wajah pada ceruk lehernya. Hera mulai memproses otaknya untuk bekerja lebih cepat, setelah benar-benar tersadar lantas dia berusaha menyingkirkan tangan Taehyung yang menjerat tubuhnya.
"Taehyung lepas." Hera menggeliat tidak nyaman saat merasakan deru napas pria itu di lehernya.
"Kenapa terburu-buru? Ini masih pagi sayang."
Hera meremang mendengar suara berat Taehyung yang terdengar serak khas seorang yang baru bangun tidur, menggeliat pelan kala merasakan kecupan basah pada lehernya.
"T-tae hentikan, jangan– akhh!!" Hera memekik saat merasakan gigitan di sertai hisapan kuat di lehernya, tangannya secara reflek mencengkram lengan telanjang Taehyung.
Lagi-lagi Hera menahan napas saat merasakan tubuh shirtless Taehyung yang begitu hangat melingkupi dirinya.
"Kau membuatku gila Hera, ayo teriak lagi biarkan aku menikmati pagiku."
Hera melotot di buatnya, ucapan Taehyung itu terdengar ambigu sekali dan tidak baik bagi telinga sucinya.
"Taehyung lepaskan aku, biarkan aku bangun aku merasa tidak nyaman." Ucap Hera berusaha bergerak lagi demi melepaskan diri, walaupun semua berakhir sia-sia karena tenaganya jelas kalah jauh dari pria di sampingnya ini.
Taehyung terkekeh yang sumpah demi apapun jika bukan Hera yang ada di sini sekarang mungkin wanita lain akan pingsan karena tidak tahan mendengar kekehan berat namun lembut itu.
"Hera kau wangi sekali." Taehyung bergumam sambil terus mengendus aroma Hera lewat perpotongan leher gadis itu, tak jarang dengan nakal dia menghisap di beberapa bagian demi meninggalkan jejak baru untuk menggantikan miliknya yang semula memudar.
"Tae–" Hera menutup mata erat sembari meremas lengan Taehyung saat merasakan daun telinganya di gigit kecil.
Bahaya, jika tidak di hentikan maka Hera benar-benar tamat. Sementara Taehyung tetap asik dalam kegiatannya mengulum lembut telinga Hera membuat gadis itu mati-matian menahan suara-suara yang akan membangkitkan singa dalam diri pria itu.
"Anhh.."
Sial, Hera kelepasan. Napasnya memburu dengan dahi mengernyit samar merasakan lidah Taehyung yang bergerak di antara rahangnya, sementara si pelaku sudah menyeringai lebar, akhirnya suara yang di inginkannya terdengar, maka dengan semangat pula dia mulai memposisikan dirinya berada di atas Hera yang memejamkan mata rapat-rapat.
Menatap penuh minat pada wajah kacau Hera yang berada di bawahnya Taehyung mengumpat dalam hati, Hera begitu indah dan luar biasa memukau di matanya.
"Buka matamu Hera." Suara Taehyung mengalun lembut membuat Hera mendadak menjadi penurut dan membuka kedua matanya perlahan.
Terkesiap saat melihat Taehyung yang tengah mengukungnya dari atas, sejak kapan pria itu berpindah posisi? Hera menelan ludah gugup melihat tatapan yang di tunjukkan oleh pria itu.
"Kau cantik sekali." Ucap Taehyung lirih sembari mendekatkan wajahnya perlahan.
Hera menutup matanya erat sembari mencengkram lengan atas Taehyung, entah mengapa tiba-tiba dia menjadi se pasrah ini sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE [END]
Fanfic[COMPLETED] 𝗧𝗮𝗲𝗵𝘆𝘂𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗿𝗶𝗲𝘀 𝟮 ... Lee Hera tidak pernah ingin mencampuri urusan pribadi Ibunya, setidaknya sebelum sang Ibu yang datang dan memperkenalkan seorang pria paruh baya sebagai calon ayahnya. Serta kedatangan pemuda bermat...