HERA mengaduk makanannya dengan lesu membuat Hanna yang berada di depannya mengernyit bingung.
"Kenapa Ra? Kau tidak suka makanannya?" Tanyanya.
Hera mendongak, sedikit terkejut karena ucapan tiba-tiba Hanna, meringis pelan kemudian menggeleng kecil.
"Ah tidak, bukan makanannya. Aku hanya sedang tidak dalam mood yang baik tiba-tiba."
"Kau sedang dapat bulanan mu?"
Hera menggeleng lagi, "Tidak, aku baru saja melewati bulananku tiga hari yang lalu."
Hanna mengangguk mengerti kemudian melanjutkan. "Sepertinya kau memiliki masalah yang serius, wajahmu terlihat lesu seperti wanita yang baru putus cinta." Hanna terkekeh oleh candaannya sendiri.
Hera tersenyum kecil, "Itu tidak mungkin, aku tipe wanita yang tidak pernah percaya hal semacam itu."
"Benarkah? Itu berarti kau tidak pernah menjalin hubungan selama ini?" Hanna membuka mulutnya terkejut, membuat Hera tanpa sadar tertawa pelan.
"Tidak Hanna, aku tidak pernah percaya yang namanya komitmen. Dari dulu hidupku hanya berisi tentang bagaimana menikmati hidup dan tidak terkekang oleh peraturan apapun. Aku adalah wanita yang cukup liar." Jelasnya dengan berbisik di akhir.
Sekali lagi Hanna membuka mulutnya terkejut bahkan matanya sedikit melotot. "Aku tidak tau tapi ini benar-benar keren, aku tidak pernah bertemu wanita seperti dirimu. Di saat semua wanita lebih memilih mencari kekasih kaya untuk di manfaatkan, kau bahkan tidak pernah sekalipun menjalin hubungan dengan seorang pria. Ekhem.. kau tidak memiliki penyimpangan seksual kan?" Hanna bertanya dengan mencondongkan tubuhnya dan mata yang berkilat penasaran.
Hera menggeleng pelan, "Tidak tenang saja, aku masih normal hanya saja prinsip ku itu susah untuk di ubah karena terlalu terbiasa." Ucapnya.
Hanna terlihat sedikit lega mendengarnya. "Syukurlah, kau tau kan di jaman sekarang banyak sekali kasus penyimpangan seksual atau yah penyuka sesama jenis dan semacam itu. Bahkan untuk bertemu dengan pasangan penyuka sesama jenis sudah menjadi hal yang biasa di kalangan masyarakat Korea, walaupun tetap saja itu sedikit melenceng dari norma dan hukum yang berlaku."
"Aku tau, bahkan aku sering melihat teman-temanku yang memiliki pasangan sesama jenis di London." Jelas Hera.
"Ah aku hampir lupa kalau kau pernah tinggal di London sangat lama, negara itu terlalu bebas dan cocok dengan dunia anak-anak muda." Balas Hanna.
"Kau benar, setidaknya aku sedikit bersyukur karena aku tau batasan selama bergaul dengan orang-orang." Ucap Hera.
"Hei, boleh kami bergabung?"
Hera dan Hanna menoleh spontan mendengar suara seseorang di samping meja mereka. Dua orang pria yang cukup tampan berdiri memegang nampan makanan dan tersenyum manis ke arah keduanya.
"O-oh hai, silahkan kau bisa duduk, masih ada kursi kosong di sini." Ucap Hanna ramah.
Hera hanya diam membiarkan kedua lelaki itu duduk di kedua sisinya. Mejanya berbentuk bulat yang cukup lebar dengan empat kursi di setiap sisinya. Hera berhadapan dengan Hanna dan kedua pria tadi juga saling berhadapan.
"Perkenalkan namaku Minhyuk dan ini temanku Sejong." Ucap pria yang memiliki senyum manis di sebelah kanan Hera.
"Salam kenal, aku Hanna dan ini Hera. Kalian juga pegawai baru di sini?" Ucap Hanna dengan sedikit antusias. Hera sendiri heran kenapa dia begitu semangat.
Minhyuk tertawa kecil, "Tidak, kami karyawan lama di sini. Kami hanya mampir untuk berkenalan dan sekaligus ingin tau seperti apa karyawan baru di sini." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE [END]
Fanfic[COMPLETED] 𝗧𝗮𝗲𝗵𝘆𝘂𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗿𝗶𝗲𝘀 𝟮 ... Lee Hera tidak pernah ingin mencampuri urusan pribadi Ibunya, setidaknya sebelum sang Ibu yang datang dan memperkenalkan seorang pria paruh baya sebagai calon ayahnya. Serta kedatangan pemuda bermat...