ADDICTIVE 02 : STEP BROTHER

520 53 9
                                    

At mansion Kim.

HERA melenguh pelan, bergerak menyamankan dirinya sekilas sebelum membuka matanya perlahan. Menyipit sejenak demi mengumpulkan nyawa, Hera merasa tubuhnya lebih baik ketika bangun tidur. Menoleh, tertegun sekilas saat melihat langit gelap lewat jendela. Sepertinya terlalu pulas membuat Hera tertidur sampai malam.

"Astaga aku bahkan belum sempat mandi." Ucapnya.

Maka dengan cepat Hera beranjak dari tidurnya untuk merenggangkan tubuhnya yang sedikit kaku karena terlalu lama tidur. Berjalan ke arah koper yang ternyata sudah tidak ada isinya, sepertinya pelayan di mansion ini yang membereskan pakaiannya.

Tanpa menunggu lebih lama lagi dia segera mengambil pakaian miliknya dan memasuki kamar mandi sebelum orang tuanya semakin lama menunggu untuk makan malam.

••••

Taehyung menuruni satu persatu anak tangga, jangan tanya kenapa tidak memakai lift seperti pagi tadi. Dari dulu Taehyung memang tidak suka memakai lift di mansion nya, baginya naik turun menggunakan tangga adalah olahraga. Yang tadi pagi itu semata-mata karena ingin cepat-cepat melihat adik tirinya.

Para pelayan wanita yang melihat kedatangan tuan muda mereka menyingkir dan menunduk, walaupun begitu dalam hati mereka selalu memuji tuan muda mereka yang begitu tampan dan mempesona. Apalagi dengan pakaian santai yang dia gunakan malam ini.

Jarang-jarang mereka dapat melihat secara langsung pemandangan Taehyung yang seperti ini, karena Taehyung hampir tidak pernah pulang ke mansion dan lebih memilih untuk tinggal di apartemen miliknya.  Namun sepertinya hal itu akan segera berubah, mengingat ada yang istimewa di sini.

"Duduklah Tae, ibu membuat makanan kesukaanmu malam ini." Miranda tersenyum melihat kedatangan putra tirinya.

Taehyung mengangguk kecil lalu mendudukkan dirinya di samping sang ayah. Jika di mintai pendapat tentang pernikahan kedua Ayahnya, Taehyung tidak terlalu memusingkan hal itu, lagipula itu hak Ayahnya dan Taehyung sebagai putra sudah seharusnya mendukung jika itu memang yang terbaik. Lagipula tidak begitu buruk jika memiliki ibu tiri, bonus adik perempuan yang cantik tentunya.

Taehyung tersenyum tipis, sangat tipis sampai tidak ada yang menyadari hal itu.

"Sayang di mana Hera? Apa dia belum bangun juga? Dia belum makan seharian ini." Ucap Daejung saat menyadari putri tirinya belum datang.

Miranda yang akan membuka suara menoleh ketika melihat kedatangan Hera dengan setelah rumahnya.

"Itu dia, Hera kau sepertinya sangat kelelahan ya." Miranda menggeleng pelan melihat wajah putrinya yang sedikit membengkak efek bangun tidur yang sudah menjadi kebiasaan bagi Hera.

Sontak sepasang mata yang sedari tadi terdiam itu mengalihkan pandangannya ke arah Hera. Tersenyum kecil melihat bagaimana gadis itu berjalan pelan dengan wajah polos dan setelan baju santai. Taehyung akui, gadis itu masih terlihat menawan walaupun hanya memakai kaos oblong putih dan celana training abu-abu.

Hera yang melihat adanya satu presensi lain mengalihkan pandangannya. Matanya langsung di suguhkan oleh seorang pria dewasa yang sialnya sangat tampan tengah memandangnya dengan intens. Hera otomatis menghentikan langkah kakinya. Berkedip beberapa kali dan menoleh kaku ke arah kedua orang tuanya.

"Kemari sayang, Mommy sudah memasak makanan lumayan banyak untuk kita malam ini."

Suara Miranda membuat Hera buru-buru memutuskan pandangan keduanya secara sepihak. Hera menelan ludah gugup, pasalnya tatapan Taehyung begitu tajam dan luar biasa mengintimidasi baginya. Hera bahkan masih bisa merasakan tatapan pria itu ke arahnya.

ADDICTIVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang