ADDICTIVE 35 : GOOD KISSER

226 34 8
                                    

JALANAN yang sepi dan lenggang membuat Jungkook mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal, hening menyelimuti kedua insan berbeda jenis itu. Setelah makan malam selesai yang di sertai pembicaraan serius itu Hera hanya diam dengan banyak pikiran di otaknya, sementara Jungkook segan untuk bertanya karena takut membuat gadis itu tidak nyaman.

Hera merasa aneh dengan sikap Jungkook yang berbeda dari sebelumnya, entah mengapa dia merasa sedikit asing dengan perlakuan dan perhatian yang di berikan pria itu padanya sejak makan malam beberapa saat lalu.

Namun Hera tidak mau berpikir terlalu jauh mengenai perubahan sikap Jungkook, dia lebih memilih diam dan bersikap seperti biasa agar tidak menimbulkan masalah baru lainnya.

Tiba di depan gedung apartemen mewah milik Taehyung, Jungkook mengantar Hera sampai depan gedung tinggi itu, sedikit berbasa-basi kemudian pria itu pamit pulang. Hera masuk ke dalam gedung setelah mobil Jungkook hilang dari pandangannya.

Berjalan dengan pikiran yang di penuhi oleh pembicaraan di rumah keluarga Jeon beberapa saat yang lalu membuat Hera di gentayangi oleh perasaan tidak nyaman, mengingat terakhir kali ucapannya di bantah oleh opini sepihak dari Jungkook membuat Hera gagal meyakinkan tuan dan nyonya Jeon akan keputusannya. Mereka justru memintanya untuk mempertimbangkan ulang dan mencoba lebih dekat dengan Jungkook, Hera merasa tidak nyaman dengan itu namun dia tidak sampai hati menoreh kekecewaan untuk  keluarga Jeon.

"Taehyung?" Hera yang baru saja memasuki flat Taehyung menemukan pria itu tengah terduduk di sofa dengan laptop di atas pangkuannya.

Tampilan santainya di tambah bingkai kacamata bening yang bertengger di hidung mancung pria itu membuat Hera sempat terpana, karena demi apapun Taehyung terlihat begitu luar biasa tampan saat ini. Bahkan Hera mengakui dalam hati bahwa pesona pria matang itu tidak bisa di sangkal.

"Bagaimana makan malamnya?" Tanya Taehyung setelah membenahi kacamatanya yang sedikit melorot sembari menatap Hera.

Hera mencoba menormalkan ekspresi wajahnya kemudian berjalan menghampiri pria tampan itu, dia mendudukkan dirinya di depan Taehyung sembari meletakkan tasnya.

"Seperti makan malam pada umumnya, tidak ada yang spesial." Ucap Hera berbohong.

"Benarkah?"

Hera hanya mengangguk menanggapinya, Taehyung kemudian kembali memfokuskan pandangannya pada laptop berniat melanjutkan pekerjaannya. Namun suara beratnya tetap mengalun lembut di tengah keheningan.

"Aku hampir menjemputmu tadi karena kau pulang terlambat dari jam yang sudah di sepakati."

Hera yang mendengar hal itu meringis kecil. "Maaf, sepertinya aku terlalu asik mengobrol dengan paman dan bibi Jeon tadi."

"Apa mereka memperlakukan mu dengan baik?"

"Apa maksudmu? Tentu saja mereka baik, mereka bahkan memberikan banyak perhatian padaku." Ucap Hera dengan senyum tipis.

Taehyung mengangguk-angguk kecil. "Bagus, aku harap perjodohan kalian bisa segera di batalkan." Ucapnya tiba-tiba.

Hera tersentak mendengar ucapan gamblang Taehyung, dia tidak pernah memperkirakan bahwa pria itu akan secara langsung membahas perjodohannya seperti ini.

"A-ah itu–" Hera menjeda ucapannya, lidahnya tiba-tiba terasa keluh karena tidak tau harus menyampaikan kalimat seperti apa untuk menjelaskan perasaannya saat ini.

Taehyung yang mengerti kegelisahan gadisnya kemudian meletakkan laptop di pangkuannya ke atas meja dan melepas kacamatanya demi memfokuskan perhatian pada Hera.

"Ada apa?" Taehyung sadar apa yang Hera pikirkan namun dia memilih untuk bertanya guna memastikan.

"T-tae, Aku sempat berbicara untuk membatalkan perjodohan itu tapi.." Hera mengigit bibir bawahnya, matanya terlihat sedikit bergetar karena keraguan dalam hatinya, haruskah dia mengatakan yang sebenarnya pada Taehyung?

ADDICTIVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang