ADDICTIVE 20 : MOVEMENT

203 33 5
                                    

SALAH satu hal yang Taehyung sesali adalah menjadi penurut untuk Hera. Karena ketidakberdayaannya untuk menolak wanita itu membuatnya harus mengesampingkan egonya demi menurut pada permintaan Hera yang meminta di antarkan ke rumah sakit tempat Jungkook di rawat.

Taehyung ingin marah sebenarnya namun dia menahan dirinya sendiri karena tak ingin membuat suasana hati Hera semakin buruk, maka di sinilah mereka sekarang. Di sebuah ruangan serba putih penuh bau obat-obatan menyengat serta keberadaan Jungkook yang terduduk canggung di atas ranjang pesakitan, sesekali Taehyung bisa merasakan tatapan Jungkook padanya.

Bagaimana tidak, setelah masuk ke ruangan tempat Jungkook di rawat Hera total mengabaikannya dan lebih memilih menanyakan ini itu tentang keadaan Jungkook, bahkan Taehyung yang sudah berwajah datar dengan aura suram sama sekali tidak berpengaruh pada gadis itu yang kini lebih memilih duduk di samping ranjang dan asyik dengan kegiatan mengupas buah apel untuk Jungkook.

Taehyung tetap diam duduk di sofa tak jauh dari keduanya, matanya menatap tajam presensi Hera yang seakan menganggapnya tidak ada. Sesekali dia berdehem agar gadis itu menoleh, namun yang dia dapatkan hanya tatap sinis dan tajam dari Hera, Taehyung menyerah. Maka dari itu dia hanya diam sembari mendengarkan celotehan Hera yang memberikan perhatiannya pada Jungkook, walaupun dalam hati mati-matian menahan diri agar tidak kelepasan menghancurkan apapun di sekitarnya, suasana hatinya memburuk seketika.

Jungkook sendiri bisa merasakan hal itu, karena itu dia hanya menerima buah apel yang di sodorkan Hera padanya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, merasa tidak enak karena sudah seperti manusia paling jahat dalam hubungan orang lain. Padahal sudah jelas jika di lihat dari faktanya justru dia berhak mendapatkan perhatian dari Hera yang notabenenya adalah calon istrinya.

"Kau terlihat lebih baik Jung."

Ah panggilan itu, Jungkook masih belum terbiasa sebenarnya karena merasa canggung dan ada sensasi aneh dalam dirinya setiap kali Hera menyebut namanya dengan lembut seperti itu.

"Aku sebenarnya baik-baik saja Hera, Jimin Hyung yang terlalu berlebihan membawaku ke rumah sakit." Ucap Jungkook berusaha terlihat baik-baik saja.

Hera menyodorkan potongan buah terakhir yang di terima dengan baik oleh Jungkook.

"Tapi keadaanmu terakhir kali cukup membuat yang lain khawatir Jung, sebenarnya kau kenapa sampai bisa pingsan seperti itu?" Tanya Hera masih cukup penasaran sebenarnya dengan kejadian yang tak bisa di lihatnya secara langsung.

Jungkook menggaruk tengkuknya bingung, apa dia harus mengatakan kebenaran tentang trauma miliknya? Tapi itu adalah sebuah rahasia dan sejauh ini hanya Jimin yang tau tentang hal itu, lalu jika dia mengatakan kebenarannya dengan Hera apa itu akan merubah keadaan?

Sementara Hera yang melihat kegelisahan Jungkook menghela nafas, tangannya terangkat guna menggenggam sebelah tangan Jungkook yang terbebas dari jarum infus. Jungkook menegang di tempatnya, sementara Taehyung mengeraskan rahangnya, tatapannya berubah nyalang berfokus pada satu titik dimana tangan kedua orang itu menyatu.

"Tidak apa, maaf karena aku terlihat memaksamu untuk bercerita, aku harap kau cepat sembuh dan jangan lupa untuk menghubungiku saat kau butuh sesuatu ingat kita adalah calon suami dan istri sekarang." Hera sengaja menekankan kalimat terakhirnya membuat suasana menjadi dingin tiba-tiba.

Jungkook menelan saliva sekilas, dengan kikuk membalas senyuman Hera, dia bisa merasakan aura menyeramkan dari Taehyung perlahan mencekiknya lewat udara di sekitarnya.

BRAKK

Taehyung tidak bisa bertahan terlalu lama hingga membuatnya kehilangan kendali dan meninggalkan ruangan sembari membanting pintu dengan keras, Jungkook terkesiap sementara Hera tersenyum penuh arti sembari melepas genggaman tangannya pada Jungkook.

ADDICTIVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang