BUNYI jam berdenting menunjukkan pukul 7 malam tepat saat Hera sudah rapi menggunakan sebuah Hoodie abu-abu yang terlihat begitu besar di tubuhnya dan celana training senada, bahkan panjang Hoodie itu hampir mencapai lututnya sendiri dengan tubuh bagian atasnya yang benar-benar seperti tenggelam. Hera merengut menatap cermin di depannya, itu adalah Hoodie milik Taehyung yang sengaja dia ambil di lemari pakaian pria itu.
Sebelumnya Hera berpikir bahwa Taehyung tidak mungkin memiliki setelan lain selain kemeja dan jas kantor, namun begitu membuka lemari pakaian milik pria itu Hera di buat menganga oleh isi di dalamnya, bukan hanya setelan formal namun ada beberapa switer hangat, kaos yang di dominasi berwarna hitam, abu-abu dan putih lalu beberapa Hoodie yang lumayan besar.
Hera bisa saja mengenakkan pakaiannya sendiri karena Taehyung sudah menyiapkan pakaiannya di apartemen pria itu, namun entah dari mana timbul keinginan untuk memakai pakaian Taehyung hingga tanpa harus repot meminta izin, Hera langsung menyambar salah satu Hoodie pria itu.
Sekali lagi Hera mengamati dirinya di depan cermin lalu mendengus, dia malas sekali jika harus berganti pakaian lagi jadi dengan tak acuh dia membiarkan dirinya tenggelam dalam Hoodie itu dan berjalan berniat untuk keluar, perutnya terasa keroncongan.
Hera menuruni satu persatu anak tangga dengan perlahan tanpa menggunakan alas kakinya, permukaan dingin dari lantai langsung bersentuhan dengan kulit kakinya membuat Hera sempat mengernyit kaget. Kakinya sedikit ngilu sebenarnya tapi Hera mencoba menahannya untuk melatihnya juga agar terbiasa dan cepat sembuh pikirnya.
Matanya meliar ke segala arah demi menemukan presensi Taehyung yang tidak terlihat di manapun.
"Kemana pria itu?"
Hera sampai di lantai bawah dengan berpegangan di pegangan tangga. Kepalanya dia tolehkan ke sana kemari untuk mencari keberadaan Taehyung.
Hingga rungunya menangkap bunyi gaduh dari arah dapur, dengan penasaran Hera mulai membawa langkahnya dengan hati-hati ke arah dapur. Dan benar saja ketika tiba di sana Hera di buat membeku dengan tatapan yang terpaku pada satu titik di mana terdapat Kim Taehyung yang menggunakan setelan santainya sembari memakai celemek dan asik dengan kegiatan memasaknya.
Dari belakang Hera menatap postur tubuh Taehyung yang terlihat tinggi dan lebih besar darinya kemudian membandingkan dengan Hoodie yang di pakainya. Hera mengangguk mengerti.
Pantas saja Hoodie itu menjadi kebesaran untuknya, memang jika di bandingkan Hera Taehyung jauh lebih besar darinya di tambah postur tubuhnya yang tinggi semampai itu.
Hera menggeleng kecil lalu berjalan tanpa menimbulkan suara menghampiri Taehyung, dengan perlahan dia menarik sebuah kursi dan mendudukkan dirinya di sana sembari menatap Taehyung dari belakang.
Sementara si empunya sendiri tidak menyadari adanya orang di belakangnya karena terlalu fokus membuat memasak, Taehyung bisa memasak? Sebenarnya tidak se pintar itu karena jelas dia lebih ahli di bidang persenjataan di banding berkutat dengan alat dapur. Namun karena terkadang dirinya tinggal sendiri di apartemen jadi dia harus membiasakan diri untuk melakukan ini itu sendiri, Taehyung tidak pernah mengizinkan siapapun masuk ke apartemennya tanpa izin. Bahkan maid yang dia suruh membersihkan apartemen itu hanya datang seminggu sekali itupun hanya beberapa jam saja, jika pekerjaannya selesai maka dia sudah harus pergi meninggalkan apartemennya.
"Asik sekali ya?"
Taehyung sedikit tersentak saat mendengar suara Hera, menoleh cepat dan berkedip pelan melihat Hera yang terduduk di belakangnya. Taehyung kemudian meninggalkan masakannya setelah mematikan kompor dan berjalan menghampiri gadis itu.
"Hey kenapa turun? Kakimu masih belum boleh di gerakkan terlalu berlebihan Hera, kau bisa memanggilku jika menginginkan sesuatu." Taehyung mendekatkan diri sembari melempar tatapan khawatirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE [END]
Fanfic[COMPLETED] 𝗧𝗮𝗲𝗵𝘆𝘂𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗿𝗶𝗲𝘀 𝟮 ... Lee Hera tidak pernah ingin mencampuri urusan pribadi Ibunya, setidaknya sebelum sang Ibu yang datang dan memperkenalkan seorang pria paruh baya sebagai calon ayahnya. Serta kedatangan pemuda bermat...