Kenapa kalian kalo vote gak di semua chapter? 🗿 Padahal tinggal pencet bintang pojok kiri bawah 🙂
Kan kalo vote lancar saya pasti rajin update.
.
.
.TAEHYUNG itu sulit di tebak, terkadang pria itu bisa menjadi sangat lembut dan perhatian namun terkadang juga bisa begitu agresif dan posesif. Dan semua itu hanya berlaku pada Hera saja, karena ketika Taehyung berhadapan dengan orang lain maka jangan berharap pria itu akan melempar wajah ramah ataupun sungkan, yang ada justru hanya tatapan tajam dan wajah datar miliknya, bahkan pada Daejung yang notabenenya sudah tinggal bertahun-tahun bersamanya saja hampir tidak pernah mendapati senyum tulus dari pria tampan itu.
Seharusnya Hera sedikit bersyukur karena walaupun Taehyung terkadang menakutkan namun pria itu tidak pernah kasar padanya, Taehyung selalu melakukan segala sesuatu untuknya dengan penuh kehati-hatian dan lembut, jangan tanya kenapa karena alasannya sudah sangat jelas, Taehyung itu cinta mati pada Hera jadi apapun akan di usahakan dengan baik demi gadis itu.
Seperti sekarang, Taehyung dengan lembut memberikan perhatiannya pada Hera. Sesampainya mereka di kamar milik pria itu, Hera terus di buat melayang dengan perhatian yang di berikan oleh Taehyung. Mulai dari meletakkan tubuhnya perlahan di atas ranjang lalu memeluknya erat disertai kecupan-kecupan lembut di seluruh wajahnya, jangan salahkan Hera jika dia mudah jatuh pada pesona Taehyung karena tidak akan ada wanita yang sanggup menolak perhatian sebegini lembutnya dari pria tampan seperti Taehyung.
"Kenapa?" Taehyung menatap Hera yang hanya diam sedari tadi.
"Hangat." Gadis itu semakin menduselkan wajahnya pada dada bidang Taehyung membuat pria itu terkekeh geli.
"Kalau begitu tidak akan ku lepas sampai besok." Ucap Taehyung sungguh-sungguh.
Tanpa sadar sebuah senyum tipis terbit di belah bibir Hera yang tidak di sadari oleh Taehyung, hatinya menghangat entah karena pelukan Taehyung atau justru karena afeksi yang di berikan oleh pria itu. Hera termakan omongannya sendiri yang mengatakan bahwa dia tidak akan pernah terjatuh pada pria itu dan lihatlah sekarang, Hera benar-benar merasa malu pada dirinya sendiri.
Salahkan Taehyung yang begitu pintar dalam menarik dan menjerat hatinya hingga Hera kesulitan untuk melarikan diri.
"Kau punya keinginan Hera?" Taehyung mengusap lembut punggung gadisnya.
"Mungkin.." Jawab Hera sedikit ragu.
"Kenapa terdengar ragu?"
"Entahlah, aku sudah merasa nyaman dengan hidupku yang sekarang, mungkin satu-satunya hal yang aku inginkan hanya mengubah jalan hidupku di masa lalu."
"Ada apa dengan hidupmu di masa lalu?" Taehyung menunduk guna menatap wajah cantik sang terkasih.
Hera menghela napas sejenak saat merasakan tatapan intens dari pria itu. "Aku hanya merasa terlalu berlebihan dalam menikmati hidup di masa lalu, mungkin jika aku menjadi gadis baik-baik sejak awal maka hidupku akan terasa lebih mudah. Mommy tidak perlu khawatir jika aku akan pulang malam dalam keadaan tipsy, dan aku juga akan terhindar dari pergaulan yang tidak benar. Walaupun aku memang tidak pernah melakukan kesalahan fatal tapi aku merasa menjadi beban untuk Mommy di masa lalu." Jelasnya.
Taehyung mendengarkan dengan baik setiap penjelasan Hera mengenai hidupnya, tangannya tak henti-hentinya mengelus punggung hingga pinggang gadis itu untuk menekankan bahwa dia akan menjadi pendengar yang baik.
"Ayahku meninggal karena sebuah kecelakaan saat aku masih berumur 16 tahun, dan Mommy di paksa bangkit dari kesedihannya demi melanjutkan hidup bersamaku, dia memenuhi segala kebutuhanku dan tidak pernah mengatakan tidak untuk semua keinginanku. Dulu aku begitu egois dan merasa menjadi yang paling lemah karena tidak memiliki sosok ayah dalam hidupku hingga aku lupa bahwa Mommy lah orang yang paling menderita di sana, dia harus merelakan orang yang dia cintai lalu mengubur kesedihannya demi diriku agar aku tidak merasa kekurangan perhatian dari sosok orang tua." Tatapan Hera berubah menjadi lebih sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE [END]
Fanfiction[COMPLETED] 𝗧𝗮𝗲𝗵𝘆𝘂𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗿𝗶𝗲𝘀 𝟮 ... Lee Hera tidak pernah ingin mencampuri urusan pribadi Ibunya, setidaknya sebelum sang Ibu yang datang dan memperkenalkan seorang pria paruh baya sebagai calon ayahnya. Serta kedatangan pemuda bermat...