18 ~ Festival Tahun Baru

93 8 0
                                    

***


Malam tahun baru akhirnya tiba. Salah satu hari paling ditunggu-tunggu hampir semua orang di belahan dunia.


Semenjak hari itu, Shina kini mulai melunak terhadap Chisa. Gadis yang masih duduk di bangku kelas satu SMP itu tidak lagi berperilaku buruk padanya dan kini malah mencuri perhatian dibanding kakaknya sendiri.


「Sherel, hari ini ada festival kamu tidak ke sana?」 Ibu Sherel berbicara sambil membawa cemilan pada nampan dan menaruhnya di meja.


「Festival?」 Chisa tertarik.


「Ya festival tahunan Tulips. Ada di pusat kota hari ini. Di sana ada aneka banyak makanan dan permainan lho, belum lagi acara kembang api yang dimulai beberapa jam lagi.」


Mata Chisa berkaca-kaca, dia lalu menatap Sherel memberikan kode.


Sherel menggeleng. 「Tidak-tidak, aku tidak bisa ikut. Aku pasti akan mengganggu suasana di sana.」 Sherel sebenarnya ingin tetapi apa boleh buat. Kenyamanan orang lain jauh lebih penting.


「Begitu ....」 Chisa nampak kecewa.


Melihat Chisa yang menunduk seperti itu membuat Shina tidak tega. 「Kalau begitu sama aku saja Kak!」 Shina memberanikan diri. Ini adalah kesempatan bagus.


Chisa menatap sekilas Sherel di mana Sherel pun tersenyum padanya.


「Pergi saja, aku lihatnya nanti dari sini. Bersenang-senanglah ....」


Entah sejak kapan Shina jadi ramah tetapi ini hal bagus. Keduanya nampak akur sekarang. Sherel tidak perlu risau lagi.


Suasana festival begitu ramai. Lampu-lampu memenuhi setiap jalanan dengan berbagai macam stand berdiri kokoh di sepanjang jalan. Aneka jenis makanan dan permainan terhampar sejauh mata memandang.


Chisa begitu antusias dan tidak bisa berhenti melihat-lihat. Semua orang tampak senang. Dari kelihatannya banyak yang membawa keluarga dan teman-teman mereka.


「Ini apa?」 Chisa menunjuk salah satu makanan berbentuk ikan warna-warni.


Shina ingin menjawab tetapi malah keduluan sama pedagang makanan itu. 「Ini manisan, aneka rasa, murah meriah dan pastinya enak,」 jelas om-om berkepala botak.


「Aku suka makanan manis, tolong beli.」


Dari sana Shina menatap sinis penjual itu seolah telah melakukan kesalahan.


Mereka berdua terus berkeliling di mana Chisa  hampir mencoba setiap stand yang dia kunjungi. Semua makanannya enak-enak. Andai saja Sherel di sini pasti jauh lebih seru tetapi mau bagaimana lagi.


「Kak Chisa mau main itu?」 Shina menunjuk ke arah stand lempar cincin.


Beberapa hadiah terhampar cukup menarik. Terutama boneka kelinci yang mirip dengan kelinci waktu itu. Membuat Chisa langsung membeli beberapa ring. Sayangnya semua ringnya ternyata malah meleset.


Shina terkekeh di saat Chisa gagal terus menerus.


「Bukan begitu caranya Kak Chisa, sini biar aku coba.」 Shina kini mengambil alih. Dengan lemparan yang presisi dan efisien, dia berhasil mendapatkan beberapa boneka sekaligus.


Pemilik toko tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Meski masih kecil, kemampuannya sangat luar biasa.


「Kamu itu Shina yang suka bikin bangkrut stand challenge ya?!」 Pemilik toko menyadari.


Semua orang sontak berkerumun di kala mendengar nama itu. Shina hanya bisa malu-malu di kala banyak orang yang menyapanya. Shina memang dikenal akan keahliannya dalam memenangi setiap stand challenge. Tidak heran dia bisa terkenal.


Sementara itu Shina terkejut di kala melihat Chisa yang malah terlihat ingin pingsan. Dengan cepat Shina pergi dari sana agar Chisa bisa bernapas.


「Minum ini, Kak.」 Shina menyodorkan sebuah botol minuman yang langsung disambar oleh Chisa dengan tak karuan.


「Terlalu banyak orang, energiku langsung habis.」 Chisa bergumam membuat Shina salah tingkah.


「Maaf aku tidak bermaksud.」 Shina menunduk merutuki kesalahannya yang menarik perhatian sehingga Chisa bernasib seperti ini.


Chisa kemudian mengusap pucuk kepala Shina menenangkannya. 「Tidak apa, kamu terlihat senang juga, sama seperti Sherel.」


Rasanya kepala Shina terasa panas. Dia segera menjaga jarak supaya tidak kepanasan lagi. Kemudian mendekatkan diri lagi duduk di samping Chisa.


「Kak Chisa ada yang ingin kubicarakan.」 Shina mencoba untuk tetap tenang.


「...?」 Chisa kembali mengemut beberapa permen yang belum dihabiskan. Di tasnya juga masih tersisa banyak.


「Aku ingin mengucapkan terimakasih sudah menjadi teman Kak Sherel. Selama ini aku melihat Kak Sherel selalu sendirian karena aura miliknya. Makanya di saat aku melihat Kak Sherel senang, aku juga ikutan senang.」 Ada jeda sebentar di tengah percakapan itu. 「Aku harap Kakak bisa terus bersama Kak Sherel sampai lulus sekolah. Aku yang sekarang tidak bisa menemaninya. Jadi mohon bantuannya ya, Kak.」


「Serahkan padaku.」


Di saat itu, acara kembang api Tulips dimulai dengan aneka jenis pola dan warna menguar di udara. Menandakan awal dari semangat baru kini sudah dimulai. Tahun baru di mana setiap orang yang mencari tujuan baru dan mengawali permulaan yang baru.


「Padahal kenapa tidak ikut saja Sherel, bersama temanmu.」 Ibu Sherel kini tengah duduk sambil minum teh bersama putrinya itu.


「Ibu tidak ingat waktu terakhir kali aku ke sana? Festivalnya bahkan sampai ditunda gara-gara terjadi kerusuhan. Aku tidak mau mengacau lagi.」 Sherel menarik napas lelah saat mengingat kejadian itu.


Ibunya hanya tertawa kecil. Yah Putrinya yang satu ini memang sangat unik. Dia tidak tahu alasan yang terjadi, tetapi melihatnya yang sekarang sepertinya jauh lebih baik di banding yang dulu. Ibu Sherel cukup senang bisa melihat putrinya ini bisa melihat dunia baru.


「Pada akhirnya kamu berhasil mendapat teman, jaga baik-baik ya jangan sampai kamu mengecewakannya.」


「Tentu saja.」


Acara malam tahun baru akhirnya selesai. Beberapa hari setelahnya Sherel dan Chisa memutuskan untuk kembali ke Foxglove sebelum salju tiba. Berat rasanya tetapi sekarang Sherel harus melangkah maju demi masa depannya.


Sherel sejak tadi memperhatikan Chisa yang masih menulis pada ponselnya di kereta.


「Sudah diputuskan, judul novelku saat ini adalah kelinci yang tersesat di malam tahun baru.」 Chisa bergumam sejenak.


「Tidak kedengaran horor sama sekali.」 Sherel menimpal. Memang ada benarnya hal itu.


「Itu tidak benar. Untuk menuju tempat tahun baru itu, sang kelinci harus melewati berbagai tempat bersama teman-temannya dan di akhir mereka pun bisa merayakan tahun baru dengan bahagia.」 Chisa menjelaskan membuat Sherel mengangguk-ngangguk.


「Bisa begitu ya ....」


Liburan musim dingin pun berakhir.


***


GL, Aura NegatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang