13 ~ Rutinitas di Hari Minggu

147 10 0
                                    

***


Suhu udara pukul enam pagi di musim gugur kota Foxglove Distrik Pusat ini cukup dingin. Tidak banyak orang yang keluar di jam-jam ini. Mereka lebih suka menunggu sinar mentari yg hangat untuk naik terlebih dahulu.


Sherel tengah berjalan menuju tempat latihan mingguan yang sering diadakan setiap minggu. Kegiatan ini juga salah satu program karyawan FastLoan. Yaitu pelatihan fisik di sebuah gym yang berada di Foxglove Distrik Pusat. Salah satu aturan paling utama adalah berjalan kaki sejauh tiga puluh kilometer dari rumah adalah bentuk latihan dasar. Meski Sherel merasa cukup berat, tetapi akhirnya sudah terbiasa.


Kondisi kota yang cukup sepi ini membuat Sherel merasa lega karena dia tidak perlu khawatir akan mengganggu orang-orang. Waktu yang tepat untuk pergi.


Di tengah perjalanan, Sherel melihat adik kelas yang dia temui satu minggu yang lalu tengah joging.


Selepas pertemuan pertama itu, mereka berdua mulai saling menghubungi dan berbagi kabar. Pesan di ponsel Sherel yang isinya hanya pesan dari Chisa dan karyawan FastLoan kini bertambah satu orang lagi.


Diviya meminta saran-saran Sherel agar dirinya bisa berubah. Sherel sebenarnya tidak terlalu yakin, dia sendiri tidak terlalu yakin. Akan tetapi, dia rasa berolahraga adalah salah satu bentuk paling dasar.


「Sherel-senpai!」


Suara nyaring adik kelasnya itu menyapa dengan senyuman hangat. Raut wajahnya kini tidak separah saat pertama kali mereka bertemu. Nada bicaranya juga yang sudah lancar. Sherel senang melihat hasilnya sekarang.


「Latihannya membuahkan hasil ya, Diviya.」


Diviya mengangguk bersemangat.

「Tapi tetap saja kadang aku masih suka lupa kata. Aku akan tetap berusaha keras! Ngomong-ngomong Senpai tidak bersama Chisa-senpai?」


Tidak aneh Diviya menanyakan itu. Chisa sendiri memang sudah selalu menempel ke mana pun Sherel pergi. Hanya saja untuk hari ini ada sedikit pengecualian.


「Chisa ada acara keluarga.」


Sherel mengingat-ngingat sebelumnya saat masih di rumah. Chisa menelpon Sherel untuk menyuruh menculiknya. Dia juga memberikan lokasi tempat rumah Chisa berada di Foxglove Distrik Barat. Sherel tentu tidak bisa melakukan itu karena dia tidak punya waktu. Semoga saja acara keluarganya lancar.


「Begitu ... Senpai mau ke mana sekarang?」


「Sebuah Gym di sekitar sini, kamu mau ikut?」


Diajak orang yang dikagumi mana mungkin Diviya bisa menolak. Kalau terus mengikuti Sherel, mungkin saja dia bisa berubah total dan sama kerennya. Dia mengangguk mantap.


「Baiklah ...」


Sembari perjalanan, Diviya menanyakan tentang pekerjaan yang cocok untuk digunakan dirinya. Pasalnya, Diviya masih tinggal bersama orang tuanya. Dia juga ingin mencoba hidup mandiri seperti Sherel. Mencoba keluar dari zona nyaman yang selama ini menggorogoti hati dan pikiran.


「Pekerjaan yang cocok untuk Diviya ya ...」


Sherel sedikit berpikir. Orang yang no life, baru bisa bicara lancar, masih canggung sama orang asing, kadang no life nya suka kambuh kalau berada di hadapan orang banyak. Cukup sulit di mana rata-rata pekerjaan itu memang harus face to face dengan kostomer.


「Kalau Sherel-senpai sendiri, kalau boleh tau kerjaannya apa?」


Sherel cukup berat mengatakannya. Salah satu pekerjaan yang tak lazim disandang oleh seorang gadis SMA.

GL, Aura NegatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang