19 ~ Putri Yang Tengah Sakit

103 9 0
                                    

***


Salju mulai turun dan Foxglove mulai dilanda kedinginan. Hal ini berbarengan dengan waktu mulainya semester terakhir sekolah.


Daripada hal itu, Sherel saat ini tengah menatap bangku kosong di sebelahnya. Sudah beberapa hari Chisa tidak masuk. Sherel curiga, Chisa mengadopsi anjing lain lagi? Hingga guru membicaran bahwa Chisa ternyata sakit.


Hal ini sontak membuat Sherel panik karena saat pertama kali tidak masuk, Chisa sama sekali tidak memberikan kabar apa pun. Pesan-pesannya yang dikirimkan pun juga sama sekali tidak dibalas. Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres.


Oleh sebab itu Sherel mencoba memberanikan diri untuk pergi ke rumah Chisa di Foxglove Distrik Barat menggunakan kereta. Lokasinya cukup jauh dari yang dikira.


Sheel pernah bertanya alasan kenapa Chisa tidak bersekolah di dekat distriknya saja dan malah pergi ke distrik selatan.


「Aku ingin pergi jauh dari rumah.」


Itulah alasan yang cukup masuk akal berdasarkan gerak gerik Chisa sukanya kabur ke apartemen Sherel.


Satu hal yang membuat Sherel penasaran adalah Chisa sakit apa? Apa terjadi suatu kecelakaan atau penyakit tertentu. Sherel makin khawatir.


Kereta berhenti tepat di Stasiun Foxglove Barat. Sekilasnya tidak ada perbedaan dengan stasiun-stasiun kereta di Distrik Selatan. Rasanya sama saja.


Sherel menelusuri jalan sambil melihat peta pada ponselnya. Sebelumnya pernah Chisa memberikan lokasi alamat rumahnya saat rencana untuk menculik Chisa. Tidak disangka akan berguna di saat-saat seperti ini.


Langkah Sherel terhenti di sebuah rumah modern tiga tingkat berukuran besar. Sherel kemudian masuk ke pekarangan karena pintu pagar tidak dikunci dan menekan bel.


Tidak lama seorang wanita parubaya berkacamata dengan tatapan sinis muncul dari balik pintu. 「Ada perlu apa?」


Tatapannya terkesan dingin dan tidak mengenakkan. Warna rambut dan matanya sama persis seperti Chisa. Aura yang dipancarkan ternyata sangat mengerikan, mungkin hampir mirip punyanya Sherel.


「Saya Sherel temannya Chisa di sekolah. Saya dengar dia sakit jadi saya datang menjenguk.」  Sherel berusaha bersikap seramah mungkin.


「Masuklah, di luar dingin, tunggu saja di sofa ruang tamu.」


Sherel menarik napas lega. Rasanya terasa mencengkram berbincang dengan ibu Chisa ini. Sekarang, Sherel mengerti bagaimana rasanya diserang aura intimidasi yang menusuk mental itu.


Ibu Chisa kembali dan menyuruh Sherel untuk pergi ke lantai tiga di mana kamar Chisa berada. Akhirnya Sherel bisa melihat wajah gadis itu lagi meski baru tiga hari. Sebelumnya dia sehat dan penuh energik tetapi langsung sakit tiba-tiba. Siapa juga yang tidak khawatir.


Di saat pintu terbuka, Sherel dapat melihat Chisa yang tengah mengenakan piyama berwarna pink dibaluti selimut. Tangannya sibuk memainkan konsol game dengan suara ledakan menggema di sekitar kamar.


「Chisa temanmu datang menjenguk.」 Ibu Chisa menyuruhnya masuk sambil menggerakan kepala. Rasanya terkesan tidak ramah, suaranya juga tegas. Jadi ini sosok menyeramkan yang sesungguhnya?


Chisa berbalik dengan muka datar tetapi Sherel tau dia sangat terkejut.


「Sherel ...」 gumamnya telat.


Ibu Chisa pun pergi berlalu dan bilang kalau untuk minum silakan ambil sendiri. Sherel merasa bahwa pelayanan tamu di sini kurang begitu ramah tetapi dia tidak mempermasalahkannya.

GL, Aura NegatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang