15 ~ Pembalasan Shina

125 11 0
                                    

***


Sekelebat tiupan angin terdengar begitu kuat di luar rumah keluarga Sibuna. Salah satu ciri khas dari Tulips di mana angin selalu mengembus secara brutal. Belum lagi badai yang tidak peduli di musim mana pun akan datang dengan sendirinya seolah mencegah orang-orang untuk pergi ke luar.


「Kalian semua jangan keluar dulu ya, badainya cukup besar.」


Ibu Sherel menasehati diikuti anggukan Chisa.


Padahal baru satu hari mereka di sini dan cuaca sangat tidak mendukung. Salah satu alasan kenapa Sherel tidak mau mengajak Chisa ke sini. Mungkin saja Chisa bakalan kebosanan dan dari sana pertemanan mereka mungkin akan merenggang hingga akhirnya.


「Sherel, sepertinya aku tidak mau jadi temanmu lagi. Bye-bye ....」


Petir menyambar di mana Sherel hanya bisa jatuh terduduk dan kembali lagi ke dunianya yang dulu.


Sherel menggelengkan kepalanya. Dia tidak boleh berfirasat buruk dulu. Chisa saat ini masih belum memperlihatkan gejala stress. Dia malah ....


Chisa terlihat mengelilingi ruangan ini yang dulunya kamar Sherel selama kurang lebih lima belas tahun. Beberapa barang lama dan foto Sherel ada di sini. Tentu saja itu pasti mengusik Chisa menjadi penasaran.


Sebuah foto memperlihatkan Sherel yang masih kecil dengan rambut panjang menarik perhatian Chisa. Sherel di foto terlihat jauh lebih imut dari yang sekarang.


Sherel memutuskan untuk membiarkan Chisa sesukanya, mungkin ini bisa meredakan kebosanan yang tengah menyerang saat ini.


Chisa pun menghentikan penjelajahannya dan kini duduk di hadapan Sherel yang dipisahkan oleh meja kecil lesehan dengan karpet di bawahnya.


「Kamu boleh lihat-lihat kok, Chisa. Aku nggak ada maksud ngelarang.」


「Aku sudah lihat semua.」


「Begitu ...」


Rasanya Sherel malu banget. Dia sebenarnya tidak ingin memperlihatkan barang-barangnya tapi apa boleh buat.


Sebuah buku sketsa terkapar di meja Sherel menarik perhatian Chisa. Di sana tergambar beberapa gambar 2d yang cukup bagus. Levelnya hampir setara dengan ilustrasi Chisa. Beberapa karakter lainnya juga tampak memikat dan cantik.


「Sherel kamu ternyata bisa menggambar.」


「Ah, itu bukan milik—」


Sebuah dobrakan pintu dari luar mengagetkan keduanya.


「Kak Sherel, lihat buku sketsaku tidak?」


Shina tiba-tiba masuk dan matanya kini melihat Chisa yang tengah melihat-lihat isi buku sketsa miliknya. Sontak dia langsung menyambar dengan geram.


「Hei jangan lihat-lihat!」


「Kamu ternyata ...」


Chisa menuduh seolah Shina adalah seorang penjahat yang tengah mencuri sesuatu.


「Ah, yang menggambarnya adikku.」


Sherel menjelaskan sementara Shina membuang muka ketus.


「Hebat.」


Chisa bertepuk tangan tanpa diminta membuat Shina terheran-heran.


Di sisi lain Shina merasa bangga. Ini adalah bakat dalam dirinya yang jarang dimiliki siapa pun. Salah satu hal yang istimewa.

GL, Aura NegatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang