20 ~ Mama Chisa

96 10 0
                                    

***


Uap air mengepul memenuhi ruangan serba putih itu. Di sana Sherel tengah berendam di bak mandi sambil merebahkan tubuhnya. Air hangat yang menyentuh kulit terasa begitu merilekskan badan dan pikiran. Sherel merasa sudah tenggelam dalam kenyamanan ini.


「Berendam di tengah badai salju begini rasanya sangat luar biasa.」


Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Chisa yang berjalan sempoyongan. Sherel sontak bangkit dari bak mandi lalu membantu Chisa mempertahankan posisi berdirinya.


「Chisa, kamu ini ngapain sih! Kalau mau mandi bilang sama aku jangan jalan-jalan sendirian begini.」


Chisa terlihat tengah menjaga fokusnya. Untung badannya di tompang Sherel. Kalau tidak dia pasti sudah terjatuh ke lantai tadi.


「Aku hanya ingin mengejutkanmu.」


Sherel hanya menyipitkan mata mengetahui rencana jahatnya. 「Kamu ini ....」


Pada akhirnya keduanya mandi bersama. Sherel pun membantu Chisa untuk membersihkan tubuh bekas keringat tidur itu. Dapat terlihat kulitnya yang putih dan mulus itu membuat Sherel terpukau.


「Kenapa, Sherel?」 Chisa menyadari bahwa Sherel malah bengong sejak tadi.


「Ahaha nggak kok, aku cuman merasa kulitmu makin cantik.」


「Begitu ..., kurasa punyanya Sherel jauh lebih cantik, terutama bagian ini.」 Chisa lalu menowel salah satu payudara Sherel.


*Kyah!*


Suara rintihan Sherel sangat terdengar mesum sekali.


「Hei, Chisa, geli tau!」 Sherel refleks menyilangkan kedua tangannya di dada sambil mundur menjauhi Chisa. 「Jangan sentuh sembarangan!」 pekiknya sambil memasang muka cemberut.


「Lembutnya ..., punyaku dan mama kok tidak?」 tanya Chisa konyol.


「Mana aku tahu!」 teriak Sherel geram.


Acara mandi-mandi pun selesai dengan tidak lancar.


Setelah membantu memakaikan baju dan menyuruh Chisa untuk kembali membaringkan tubuhnya di kasur, Sherel turun tangga menuju dapur berniat membantu mama Chisa menyiapkan makan malam.


「Apa ada yang bisa saya bantu, Bu?」


「Panggil saja mama, aku tidak suka panggilan ibu-ibu,」 balas mama Chisa tegas. 「Kau memangnya bisa masak?」


「Bi-bisa kok, aku juga sering membuatkan makanan untuk Chisa,」 papar Sherel berusaha meyakinkan.


Mama Chisa seketika menghentikan kegiatannya yang tengah memotong wortel. 「Menyiapkan makanan untuk Chisa?」 gumamnya lalu berjalan sambil melirik Sherel dengan tatapan intens dan sinis.


Sherel merasa dia sudah salah kata. Dia berjalan mundur di saat mama Chisa terus mendekat dengan matanya yang tertutupi poni rambutnya.


Perasaan Sherel makin tidak enak sampai dia menyadari punggungnya menyentuh tembok. Sementara itu, mama Chisa kini sudah berada di hadapannya dengan tatapan tajam. Mama Chisa lalu menghunuskan pisau yang kini mengenai tembok tidak jauh dari telinga sebelah kiri Sherel.


Sherel dapat melihat dengan jelas wajah mama Chisa yang dingin itu begitu dekat dengannya.


「Begitu ya, jadi kau yang selama ini mencuri Chisa dariku,」 ungkap mama Chisa dengan nada sedingin es.

GL, Aura NegatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang