Chapter 13

73 89 0
                                    

Saat semuanya sedang berpikir, tiba-tiba saja dokter berlari ke ruangan ICU.

Dengan cepat Allard bertanya pada dokter tersebut. "Ada apa, dokter?"

"Monitor menunjukkan kesehatan nona Alexa menurun dan sekarang pasien mengalami kejang-kejang." Dokter langsung masuk ke ruangan ICU.

15 menit kemudian, dokter keluar dari ruangan tersebut. Semuanya langsung menghampiri dokter tersebut dan bertanya.

"Bagaimana keadaan istri saya, dokter?"

"Adik saya baik-baik saja, kan?"

"Cucu perempuan saya sudah sadarkan diri, dokter?"

"Tenang semuanya. Kejang-kejang nona Alexa memang sudah berhenti, tapi kesehatan beliau masih menurun. Cobalah kalian mengajaknya berbicara setiap hari karena walaupun sedang koma, pasien tetap bisa mendengar apa yang kalian bicarakan dan banyaklah berdoa. Semoga saja ada keajaiban dari Tuhan karena sampai saat ini kami belum bisa menemukan penawar racun tersebut," ucap dokter itu.

"Apakah jenis racunnya sudah diketahui?" tanya Dion.

Dokter itu menggelengkan kepalanya. "Belum, tapi kami menyimpulkan kalau ini adalah racun yang membuat seseorang tertidur panjang dan lambat laun melemahkan organ-organ di dalam tubuh."

"Tolong temukan penawar itu secepatnya, dokter. Saya akan membayar berapapun biayanya asalkan cucu perempuan saya bisa selamat," kata kakek memohon.

"Baik, tuan. Kami pasti akan berusaha semaksimal mungkin. Sekarang mulailah mengajak pasien berbicara. Tolong masuknya satu persatu dan gunakan pakaian steril yang telah tersedia," ucap dokter itu.

"Baik dokter. Terima kasih," balas Alvaro.

"Biar kakek yang masuk duluan," tutur kakek.

Semuanya mempersilakan kakek yang lebih dulu masuk.

Kakek mendekat ke arah Alexa yang sedang terbaring lemah. Hatinya sangat sakit saat melihat cucu kesayangannya seperti itu.
"Halo cucu perempuan kakek yang paling cantik."

Tidak ada jawaban.

"Nyenyak banget ya tidurnya. Kakek tau akhir-akhir ini kamu kurang tidur makanya gunain kesempatan ini buat tidur panjang, kan? Tapi jangan lama-lama ya, kakek khawatir sama Alexa." Kakek mengelus kepala cucu perempuannya dengan sayang. "Oh iya, Alexa tau nggak? Sebelum ke sini kakek sempet mimpiin kamu pergi sama ayah dan ibu kamu. Kalian pake baju putih dan terus berjalan ke arah cahaya yang terang banget. Kakek panggil-panggil kamu, tapi kamu nggak denger. Terus pas kakek bangun dan nanyain keadaan kamu ke Allard ternyata kamu lagi tidur panjang gini. Nggak apa-apa, kakek tau kamu capek, tapi cepet bangun ya cucu kesayangan kakek? Kakek bakal kabulin keinginan kamu deh kalo kamu bangun. Yaudah kakek keluar dulu ya, gantian sama yang lain. Yang lain juga khawatir banget loh sama kamu. Cepat bangun ya, sayang."
Sebelum keluar, kakek mencium kening Alexa.

Lalu kakek bergantian dengan Alvaro.

Pria itu pun masuk dan melihat kondisi adiknya yang tampak menyedihkan. Hatinya merasa sakit ketika melihat adiknya yang biasanya selalu ceria dan bawel kini hanya diam saja terbaring di tempat tidur.

"Halo adik aku yang paling bawel. Lagi tidur panjang ya? Begadang mulu sih makanya ngantuk banget dan jadinya tidur panjang gini deh. Aneh, kamu baru sehari tidurnya, tapi udah dibilang tidur panjang sama dokter. Padahal besok juga kamu pasti udah bangun, kan? Kamu selalu khawatir sama pasien-pasienmu itu jadi nggak mungkin betah tidur panjang gini." Alvaro menghela nafasnya kasar. "Baru kemaren kakak khawatir gara-gara kamu hilang eh sekarang kamu udah bikin kakak khawatir lagi."

Pria itu mulai tak kuasa menahan air matanya. "Bangun dong, Al. Kakak khawatir banget sama kamu. Kakak nggak biasa liat kamu diem begini. Kamu tau? Tadi kakek hampir aja mukul Merry, tapi untungnya kakak tahan. Ayo bangun terus marahin kakek, kamu kan sayang banget sama Merry. Oh iya, tadi waktu kami semua lagi panik si Jessica bisa-bisanya masih mikirin pelakunya dan akhirnya kita semua dapet petunjuk karena dia. Ternyata dia pinter ya, kakak kira dia cuma bisa bawel dan nyebelin doang kayak kamu, tapi nggak disangka dia bisa ngasih pencerahan ke kami semua. Kakak pastiin bakal nangkep pelakunya. Makanya kamu cepet bangun ya? Biar bisa liat siapa orang yang berani nyakitin kamu kayak gini."

Rahasia Keluargaku  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang