Chapter 36

24 17 1
                                    

Sesampainya di tempat tujuan, aku langsung menutup mata Alexa dengan kain.

"Loh kok mata aku ditutup?" tanyanya bingung.

"Sebentar aja. Soalnya aku ada kejutan buat kamu," jawabku.

"Kalo aku jatuh gimana?" Alexa terlihat gelisah karena matanya yang ditutup itu.

"Nggak bakalan. Aku pegang kamu terus kok," sahutku.

"Awas aja kalo aku sampe jatuh!" peringat Alexa.

"Nggak bakal, sayang. Percaya sama aku." Aku mulai menuntun Alexa secara perlahan.

Sampai akhirnya kita sampai di tempatnya, aku membuka penutup matanya.

Saat penutup matanya dibuka, Alexa nampak terkejut melihat sesuatu yang ada di depannya itu. "Kapan kamu buat ini semua?"

"Aku buat ini udah lama banget, tapi sayangnya aku nggak bisa langsung bawa kamu ke sini karena masalah yang terjadi," jelasku.

Tiba-tiba saja Alexa memelukku dan menangis.

"Hei, kenapa kamu nangis? Kamu nggak suka sama kejutannya?" tanyaku panik.

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Aku suka banget sama kejutannya. Makasih, Allard."

"Sama-sama, sayang. Ayo kita duduk." Aku menuntunnya untuk duduk di kursi cantik yang telah di siapkan itu.

"Makanannya banyak banget." Alexa terus memperhatikan semua makanan yang ada di atas meja tersebut.

"Iya, aku buru-buru minta Dion buat beli ini semua tadi," jelasku.

"Dion pasti kesulitan karena mendapatkan perintah dari kamu tiba-tiba," tutur Alexa disertai kekehan.

"Jangan khawatir, itu udah tugasnya buat selalu siap kapanpun aku butuh," sahutku.

Alexa memelukku lagi. "Sekali lagi makasih, Allard."

"Jangan terus berterima kasih, Alexa," ucapku tak senang.

"Nggak. Seribu kata terima kasih pun nggak bakal cukup buat menyampaikan rasa syukur aku." Alexa menatapku dengan tatapan yang lembut. "Aku bersyukur banget punya kamu di sisiku."

"Aku yang harusnya berterima kasih." Aku genggam tangan cantik itu. "Makasih telah berjuang buat lepas dari masa lalu kamu yang pastinya menyakitkan itu. Makasih karena tetap berada di sisiku dan menjadi orang tua Bella."

Alexa tersenyum dan menciumku. "I love you."

Aku terkejut dengan perkataan Alexa, tapi kali ini aku bisa membalasnya dengan tegas. "I love you too."

Alexa tersenyum manis karena mendapatkan balasan dariku.

"Ayo di makan. Kamu belum sarapan, kan?"

Gadis itu terkekeh. "Iya. Aku udah laper banget."

Kami berdua pun mulai menikmati makanannya sambil memandangi danau dan berbincang-bincang santai.

Jadi kejutan yang aku siapkan adalah piknik di pinggir danau. Alexa sangat menginginkannya dan baru hari ini aku bisa menunjukan hal ini padanya.

Setelah kenyang, aku dan Alexa jalan-jalan mengitari danau. Terkadang Alexa berhenti untuk bermain air. Kita juga suka memberikan makan pada burung yang sedang berkumpul.

Tak terasa hari berlalu dengan cepat dan sudah waktunya untuk kami menjemput sang putri kecil yang baru saja masuk sekolah hari ini.

Bisa dilihat kalau gadis kecil itu sudah menunggu di depan gerbang sekolahnya.

Rahasia Keluargaku  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang