Chapter 8 - Nama Baru

8.8K 949 8
                                    

-ˋˏ ༻HAPPY READING༺ ˎˊ-
♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡


Pagi hari yang cerah di kediaman Frederick, cahaya matahari yang hangat masuk ke kamar El. El menggeliat merasakan cahaya matahari, ia bangun dari tidurnya. El mengangkat tangannya ke atas, meregangkan otot tubuhnya.

Klak

"Anda sudah bangun, Nona?" Berry masuk ke dalam kamar El dengan senyum cerianya.

El membalas senyuman Berry meski matanya masih belum terbuka dengan sempurna.

"Mari, saya bantu Anda mandi." Berry mengangkat tubuh El, menggendongnya menuju kamar mandi.

Selesai memandikan El, seperti biasa ia akan menghias rambut emas milik El. Setelahnya Berry membawa El menuju ruang makan.

"Selamat pagi, Nona," sapa James sembari tersenyum ramah.

"Selamat pagi juga, Paman James," sahut El balas menyapa.

"Nona, silakan nikmati makanan Anda," ujar koki kediaman Frederick.

"Terima kasih, Paman koki," ucap El sambil menunjukan senyum manisnya.

Haa ... susah sekali bertingkah dewasa. Setiap apapun yang aku lakukan malah terlihat seperti anak kecil, padahal aku berusaha bersikap dewasa, batin El.

El menyuapkan daging ke dalam mulutnya sambil melamun, memikirkan mengenai hukuman yang akan ia berikan pada para pengurus panti.

Pandangan El berputar menatap sekelilingnya. James tersenyum di depan El sambil menuangkan air untuknya.

Pemilik asli tubuh ini tidak memiliki ingatan mengenai dunia luar, ia hanya pernah mendengar berita mengenai Duke Frederick dan Kekaisaran dari para wanita di tempat ia bekerja.

"Nona, apa yang sedang Anda cari?" tanya James bingung saat melihat El mengedarkan pandangannya seperti mencari sesuatu.

"Tidak ada, aku hanya sedang berpikir mengenai hukuman," jawab El kembali menyantap makanannya.

Selesai makan, El dan Berry pergi kembali ke kamar. El duduk di tepi ranjang, ia merasa bosan setiap hari hanya duduk dan jalan-jalan di taman. Ia ingin melihat-lihat mansion kediaman Frederick namun tidak berani memintanya. Ia takut dianggap lancang dan berakhir diusir dari kediaman.

Klak

Berry kembali masuk ke dalam kamar El setelah tadi izin untuk mengambil obat. "Nona, Tuan James mengatakan bahwa Yang Mulia ingin bertemu dengan Anda."

"Hm? Paman sudah pulang?" tanya El dengan kepala yang sedikit miring.

"Benar, Nona. Semalam, Yang Mulia tiba di kediaman ini, " jawab Berry.

"Lalu, kenapa tadi dia tidak ikut makan?" tanya El bingung sembari menopang dagu. "Baiklah, mari kita pergi." El mengangguk lalu turun dari ranjang.

Berry menuntun El menuju ruang kerja Duke yang berada jauh dari kamar El.

Tok tok tok

Putri Duke : Elisabeth Abrail Frederick (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang