Chapter 15 - Kakak akan Kembali

6.5K 669 8
                                    

-ˋˏ ༻HAPPY READING༺ ˎˊ-
♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡

Satu minggu berlalu, hari libur bagi Carl telah usai. Selama berlibur, Carl menemani Elisa bermain. Ia mengajari Elisa menunggang kuda, memanggang kue bersama, minum teh dan mengobrol bersama, juga belajar bersama di perpustakaan kediaman Frederick.

Hari-hari yang dilalui keduanya terasa menyenangkan, dan hari ini adalah hari terakhir Carl berada di kediaman Frederick. Kereta kuda telah menunggu di depan kediaman, Duke Aillard dan Elisa beserta beberapa pelayan mengantar kepergian Carl dan Richard.

"Apakah Kakak harus pergi?" tanya Elisa pelan.

Carl menoleh mendengar suara pelan Elisa. "Kakak akan kembali, kita akan bertemu lagi," ujar Carl sembari tersenyum.

Elisa mengangguk. "Baiklah, berhati-hatilah, Kak."

Carl dan Richard masuk ke dalam kereta kuda. Kereta kuda meninggalkan kediaman Frederick.

"Ayo masuk," ajak Duke Aillard sembari menggendong Elisa.

"Paman, apakah belajar di akademi itu penting?"

"Tidak terlalu, tapi di sana kau bisa belajar banyak hal," jawab Duke Aillard.

"Apakah aku bisa pergi ke sana?" tanya Elisa ragu.

"Tidak, aku melarangmu pergi."

"Apa? Tapi kenapa?" tanya Elisa kaget.

"Karena nanti kau tidak akan ada di sini lagi, aku akan kesepian tanpamu," jawab Duke Aillard.

Yang Mulia, dari dulu bukankah Anda memang selalu sendiri? batin James menatap bingung punggung Duke Aillard.

"Yang Mulia," panggil kepala pelayan.

Duke Aillard berbalik menatap kepala pelayan yang berjalan ke arahnya. "Ada apa?"

"Ada surat dari Istana Kekaisaran, Yang Mulia," jawab kepala pelayan sembari menunjukan nampan yang ia bawa.

"Surat?" Duke Aillard mengambil surat tersebut, surat berwarna emas dengan cap lilin lambang keluarga kekaisaran.

"Apakah terjadi sesuatu?" tanya James bingung.

"Hmm ... aku akan membacanya," ucap Duke Aillard kembali berjalan menuju ruang kerjanya.

....::::•°✾°•::::….

3 hari setelah kedatangan surat dari kekaisaran, Duke Aillard dan Elisa pergi menuju Ibu kota guna mengunjungi Istana.

"Haah ... rapat yang membosankan," keluh Duke Aillard sembari menopang kepalanya di jendela kereta.

"Aku tahu, rapat memang selalu membosankan. Apalagi presentasi panjang yang dibuat karyawan lain membuatku mengantuk," gumam Elisa pelan.

Keduanya sama-sama menunjukan ekspresi lelah mengenai hal yang sama, yaitu rapat pertemuan.

Setelah menempuh perjalanan panjang, kereta kuda Frederick tiba di ibu kota kekaisaran. Mereka beristirahat di mansion yang ada di ibu kota.

Putri Duke : Elisabeth Abrail Frederick (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang