-ˋˏ ༻HAPPY READING༺ ˎˊ-
♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡Elisa dan Axelle berjalan-jalan di ibu kota hingga larut malam. Elisa merasa senang menikmati waktunya menjelajahi jalanan ibu kota, ia mencoba berbagai macam makanan dan jajanan yang ada di ibu kota bersama dengan Axelle.
"Ini sudah malam, sebaiknya kita pulang. Grand Duke pasti mencarimu," usul Axelle.
"Kau benar, bahaya jika Ayah sampai menghukumku karena tidak mengabarinya."
Axelle menggendong Elisa membawanya terbang di angkasa. Ini kali kedua bagi Elisa merasakan terbang di udara bersama Axelle.
Elisa berpegangan pada leher Axelle, perjalanan menuju Duchy cukup jauh dan menguras energi. Namun, Axelle rela melakukannya demi bisa mengantar Elisa pulang.
Axelle menatap wajah Elisa yang terpesona memandang suasana ibu kota dari atas. "Apa kau menyukainya?"
Elisa menoleh menatap wajah Axelle, saat ini rambut keduanya telah berubah semula. Mereka membuang wig tepat saat akan terbang, rasanya tak nyaman dipakai jadi mereka lekas membuangnya.
"Ya, aku menyukainya."
"Kau berat," ucap Axelle tiba-tiba.
Elisa memelototinya. "Apa katamu? Bagaimana bisa tubuh kecilku kau anggap berat?" tanyanya kesal.
"Aku hanya bercanda," sahut Axelle sembari tertawa puas melihat eskpresi kesal Elisa.
"Kau sangat senang membuat orang lain kesal," geram Elisa menatap Axelle dengan kesal.
"Setidaknya kau merasa nyaman saat tidur bersamaku."
Elisa terkejut, sontak wajahnya kembali bersemu merah. Elisa memalingkan wajah menyembunyikan semburat merah diwajahnya. Axelle menatap Elisa yang terdiam memalingkan wajah darinya, ia melihat semburat merah di telinga Elisa.
Axelle mendekatkan wajahnya pada telinga Elisa, ia berbisik dengan suaranya yang lembut. "Kau sangat cantik, Elisa."
Wajah Elisa semakin memerah mendengar suara lembut itu masuk ke gendang telinganya. "B-berhenti menggodaku, Axelle!"
Axelle tertawa puas melihat wajah Elisa yang berubah merah selayaknya buah tomat.
Terima kasih, Elisa. Kehadiranmu merubah hidupku. Kau segalanya bagiku.
....::::•°✾°•::::....
"Elisa, kenapa kau baru pulang?" tanya Duke Aillard dengan tatapan tajam sembari melipat tangan di depan dada, terkesan menyeramkan.
Elisa menatap takut kedua mata merah milik Duke Aillard, ia tidak menyangka Duke Aillard akan menunggunya di depan kediaman. Padahal rencana awalnya ia akan pulang diam-diam melewati jendela kamarnya, namun siapa sangka Duke Aillard melihat mereka di atas awan.
"Kenapa kau diam?"
Elisa tersentak, ia melirik Axelle yang hanya terdiam dengan ekspresi datar. Terlihat tidak berniat membantunya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Duke : Elisabeth Abrail Frederick (TERBIT)
Fantasy"Takdir terkadang mempermainkan hidup kita." Eleari Jeshie adalah seorang pegawai perusahaan, 3 tahun yang lalu neneknya meninggal, Eleari hidup sebatang kara. Kedua orang tuanya tiada, Eleari bahkan tidak mengenal mereka. Suatu hari saat sedang ber...