-ˋˏ ༻HAPPY READING༺ ˎˊ-
♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡Sebelum pergi, Duke Aillard mengundang 2 guru untuk Elisa. Saat ini Elisa dan Duke Aillard tengah berada di depan mansion untuk menyambut kedua guru Elisa.
2 buah kereta kuda berhenti di depan mansion, seorang wanita paruh baya turun dari kereta pertama disusul seorang pria dewasa yang ikut turun dari kereta kuda kedua.
"Salam, Yang Mulia Grand Duke," salam keduanya bersamaan sembari membungkuk ala bangsawan.
"Ya, masuklah," sahut Duke Aillard.
Duke dan Elisa masuk bersama ke dalam mansion, kedua guru Elisa juga ikut masuk ke dalam. Keduanya kini berada di ruang tamu kediaman Frederick.
"Salam, Nona. Saya Marvela Edickens," ucap Nyonya Marvela memperkenalkan diri sambil membungkuk.
"Halo," sahut Elisa tersenyum.
"Nyonya Marvela adalah seorang Marchioness Edickens, beliau akan mengajarimu pelajaran etika," jelas Duke Aillard.
Etika, pelajaran yang lebih sulit dari matematika, batin Elisa. Ia tersenyum paksa dengan hati mengeluh mengenai pelajaran etika.
"Dan saya, William Baldwin. Saya yang akan mengajari Anda perihal sejarah dan pelajaran umum lainnya," ucap William ikut memperkenalkan diri.
"William Baldwin adalah putra dari Marquess Baldwin, dia juga seorang profesor di Akademi Diamond," jelas Duke Aillard.
"Halo, Tuan William," sahut Elisa.
"Untuk selanjutnya, William akan menetap di sini. Sementara itu, Nyonya Marvela akan mengunjungi mansion seminggu sekali," ucap Duke Aillard.
"Baiklah," jawab Elisa sembari tersenyum senang. Setidaknya pelajaran itu hanya sekali dalam seminggu, senangnya.
"Ayo, kita antar Nyonya Marvela pulang." Duke Aillard berdiri seraya menggendong Elisa.
Lantas Duke dan Elisa mengantar kepergian Nyonya Marvela menuju kereta kudanya.
"Sampai jumpa lagi, Nona, Yang Mulia," pamit Nyonya Marvela.
Duke Aillard mengangguk. "Ya, semoga perjalanan Anda menyenangkan, Marchioness."
Nyonya Marvela tersenyum lantas masuk ke dalam kereta kuda, selepas kepergian Nyonya Marvela. Elisa dan Duke kembali masuk ke dalam mansion.
Duke Aillard menitipkan Elisa pada seluruh penghuni mansion, ia juga berpesan pada Elisa untuk belajar dengan baik saat kepergiannya memberantas monster.
Duke Aillard meninggalkan beberapa kesatria untuk melindungi Elisa ketika ia pergi. Sore harinya, Duke beserta kesatria lain bersiap untuk pergi menuju desa Bougreen.
"Paman, haruskah Paman pergi?" tanya Elisa dengan mata berkaca-kaca.
"Aku harus pergi, jika tidak nyawa penduduk desa terancam," jawab Duke Aillard.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Duke : Elisabeth Abrail Frederick (TERBIT)
Fantasi"Takdir terkadang mempermainkan hidup kita." Eleari Jeshie adalah seorang pegawai perusahaan, 3 tahun yang lalu neneknya meninggal, Eleari hidup sebatang kara. Kedua orang tuanya tiada, Eleari bahkan tidak mengenal mereka. Suatu hari saat sedang ber...