-ˋˏ ༻HAPPY READING༺ ˎˊ-
♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡Srek
Berry membuka gorden jendela kamar Elisa, membiarkan cahaya masuk ke dalam ruangan tersebut. Elisa menggeliat merasakan cahaya menusuk matanya, ia berkedip membuka kelopak matanya secara perlahan.
"Selamat pagi, Nona," sapa Berry dengan senyum hangat.
Elisa bangkit dari tidurnya, ia menguap sembari menutup mulutnya. "Selamat pagi juga, Berry."
"Nona, saya sudah menyiapkan air untuk Anda mandi. Apa Anda mau saya bantu mandi?"
"Ya, tolong bantu aku," jawab Elisa seraya turun dari ranjang.
"Oh ya, Nona. Pagi tadi ada surat yang tiba untuk Anda, saya meletakannya di atas meja bersama surat lainnya."
"Oh ... baiklah, akhir-akhir ini banyak sekali surat yang datang untukku."
"Itu karena Nona telah melakukan debut, jadi para Lady bangsawan mengirimkan surat untuk Anda," jawab Berry sembari menggosok punggung Elisa.
"Begitukah? Aku harap tidak akan terjadi hal yang merepotkan."
Elisa selesai bersiap, setelahnya ia sarapan bersama keluarganya. Duke Aillard pergi menuju kediaman Count Evrard, sementara Carl dan Axelle pergi ke desa kecil yang berada di perbatasan untuk memberantas monster.
Tinggalah Elisa sendirian di rumah. Elisa duduk di balkon kamarnya sembari minum teh, ia membuka-buka surat dari para Lady kemudian langsung membalasnya.
Elisa membuka surat pagi tadi yang diberikan Berry, surat tersebut dari putri Count Brilian.
-Untuk Lady Elisa.
Salam, Lady. Saya Lilith Syiana Brilian, saya hendak mengundang Anda di acara minum teh di kediaman Count Brilian. Saya mengharapkan Anda untuk hadir bersama. Acaranya akan diselenggarakan 3 hari setelah surat ini tiba di Duchy, saya benar-benar mengharapkan Anda untuk hadir, Lady.
Semoga Dewa selalu memberkati Anda, sekian surat ini saya sampaikan.
Lilith
Country Brilian"Hmm ... ini sebuah undangan minum teh," ucap Elisa setelah membaca surat tersebut.
"Apakah Anda akan menghadirinya?" tanya Berry penasaran.
"Aku rasa begitu, ini undangan pertama yang aku dapat setelah debutante."
"Kapan acaranya akan dilaksanakan, Nona?"
"3 hari lagi," jawab Elisa setelah menyesap habis tehnya.
"Itu waktu yang sangat singkat, saya akan menyiapkan keperluan Anda." Berry bergegas membuka lemari pakaian Elisa.
"Apakah Country Brilian jauh dari Duchy?" tanya Elisa sembari menopang dagu menatap ke arah taman.
"Tidak terlalu, Nona. Hanya membutuhkan waktu sekitar 1 hari untuk sampai di Country," jawab Berry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Duke : Elisabeth Abrail Frederick (TERBIT)
Fantasi"Takdir terkadang mempermainkan hidup kita." Eleari Jeshie adalah seorang pegawai perusahaan, 3 tahun yang lalu neneknya meninggal, Eleari hidup sebatang kara. Kedua orang tuanya tiada, Eleari bahkan tidak mengenal mereka. Suatu hari saat sedang ber...