Saat aku sampai di kantor kondisinya sudah sangat kacau. Aku tau, Ini pasti ulah Mahito. Aku langsung masuk lewat pintu utama lalu mencari siapa sumber keributan ini
"Presdir... Anda sebaiknya--" Aku langsung memotong ucapan Karyawan ku
"Beritahu aku, Siapa yang membuat keributan ini?" Tanyaku, Karyawanku memberikan bahasa mata
"Mahito?" Tanyaku, Karyawanku hanya mengangguk.
"Dimana dia?" Tanyaku, Lalu karyawanku menunjuk ke arah ruangan Presdir. Aku langsung masuk dan mendapati Kine sudah babak belur.
"Kine!!!" Aku khawatir padanya, Bagaimanapun Kine adalah adikku satu-satunya.
"Jangan kemari kak!!" Tegur Kine, Aku ngeyel dan langsung berlari ke arah Mahito
"LO APAIN ADEK GUE BANGSAT?!" Amukku, Aku langsung melompat dan mengincar kepala Mahito, Tapi ia menghindar
"MAU SAMPE KAPAN GUE BEGINI TERUS ANJING?!" Amuk Mahito balik, karna aku tidak mengenalinya jadi aku jatuh ke lantai, Tapi masih bisa ku atasi.
"Lo mau apa lagi sih, Bajingan Lo!" Amukku
"Kasih gue kekuasaan lah anjing!" Jawab Mahito sambil berjalan ke arahku. Lgai dja lagi rambutku di tarik oleh Mahito
.....
Sekitar 20 menit aku dan Mahito ribut di ruangan Presdir, Tidak ada yang bisa mengehentikan kita berdua. Ini karena ayah mencarikan Guru Bela diri Khusus untuk kami bertiga.
Aku yang di latih secara langsung oleh Toji Fushiguro, Mahito yang di latih oleh Urokodaki Sakonji, dan Kine yang di latih oleh Ichinose Guren.
Perbedaan guru membuat kita bertiga memiliki kemampuan yang berbeda.
Aku dan Mahito memiliki gengsi sendiri, sehingga tidak ada yang mau mengalah. Bahkan saat ayah datang.
Aku sudah mimisan dan mulutku bagian dalam robek lagi, dan juga babak belur tentunya. Mahito juga demikian
Hingga Kaiser, Anak-anakku, Dan juga Anggota Munchen datang karna khawatir, Bagaimana tidak? Kine menelfon mereka dengan panik.
"(Name)!" Panggil Kaiser, Aku yang sedang mengatur Nafas langsung menangis saat melihat Kaiser, Aku berdiri dan berjalan ke arahnya
"K--Kai..." Gumamku
"HUWAAAA.... KAI!!! HIKS... HUWAAA!! AKU-- AKU DI PUKUL!!" Ucapku dengan rengekan, Aku memeluknya, Kaiser membalas pelukanku
"(Name)... Coba lihat wajahmu" ucap Kaiser, Kaiser menangkup kedua pipiku, Aku masih menangis di situ
"Ya ampun..." Kaiser tentu saja Syok dengan keadaanku
"H--Hiks... Aku di pukul sama Mahito..." Ucapku, mengelus Suraiku dengan lembut selembut-lembutnya.
"Bajingan Lo! Lo sebenarnya kakak bukan sih?!" Amuk Kaiser, Kaiser melepaskan ku lalu ia berjalan ke arah Mahito
"Ser! Jangan nekat bego!" Tegur Kine
"Bacot Lo! Lo liat dah! Lo juga babak belur anjing!" Jawab Kaiser, Kurona dan Kunigami langsung pergi menahan Kaiser
"Sadar anjing! Jangan di pukul duluan" tegur Kurona
"Dia udah mukul bini gue Cok! Harus gue bales lah anjing!" Amuk Kaiser
"Bales dendam boh Ser!! Tapi jangan di depan banyak orang! Nyari mati Lo?" Ucap Kunigami
"Woi! Woi! Jangan lepas di sini Ser! Anjing! Gue masih kecil Cok!!" Protes Kurona
"Minggir Lo berdua!" -Kaiser
"Mama... Mama berdarah..." Ucap Alex Khawatir
"Ah... Gapapa Sayang" Jawabku
"Coba papa liat... Nak..." Ucap Papa, Aku mendongak ke arah papa, Lalu papa membelai pipiku
"... Maaf ya... Papa ga bisa lerai kamu tadi..." Ucap Papa, Papa tampak ingin menangis.
"Ngga papa... Aku gaapa kok" jawabku
" Udah berapa kali kamu di pukul kakakmu nak?? Maaf ya..." Air mata Papa mulai menetes
"Papa... Papa jangan nangis..." Aku mengusap air mata Papa. Lalu tak lama ku lihat Kunigami dan Kurona sudah menahan Mahito.
"Orang kek Lo harusnya ga pernah ada di dunia ini." Ucap Kine, ia sedang mengelap wajahnya dengan sapu tangan saat ini.
"Papa! Aku kirim Mahito ke luar aja pa! Aku sama Kak (Name) udah ga tahan sama perilakunya!" Ucap Kine
"Tapi nak--" Ini adalah pertama kalinya Kine memotong ucapan papa
"Papa mau liat kak (Name) dapet masalah terus karna nih orang?? Dalam 1 tahun ini Mahito udah ngabisin sekitar 1M uang perusahaan paa!!" Jawab Kine
"Ga cuma tahun ini pa, Tahun lalu dia ngabisin 2M, Lalu sebelumnya ngabisin 500 Juta... Aku sama Kine bisa bangkrut pa!! Hidup-hidup dia, Kenapa kita harus Nanggung?" Jawabku, Papa hanya bisa diam di situ.
"Rika, Tolong Atur penerbangan dari Japan ke Amerika untuk 3 orang" Ucapku, Rika menatap Papa sebentar lalu ia menjawab dengan ragu
"B-Baik" jawab Rika.
"Ayo ke RS dulu (Name)!" Ucap Kaiser, Aku mengangguk lalu Kaiser menggandengku. Papa langsung turun tangan atas masalah ini.
"Bajingan banget Lo jadi orang... Udah di baikin malah ga terimakasih" Ucap Kine, lalu Kine menyusulku.