Kaiser melucuti semua baju yang ku kenakan dan melemparkannya ke sembarang arah, Aku menutupi dadaku dengan lenganku dengan wajah yang benar-benar buruk saat ini
"Wajahmu erotis sekali... (Name)" Ucap Kaiser dengan nada seperti orang yang terobsesi, lalu ia mencekram rahangku dan mencium ku dari bibir hingga ke mata
Ia menjilat air mataku yang berada di ekor mataku lalu ia melepaskan semua pakaiannya
Benda yang gemuk, panjang, dan putih... Terlihat berdiri sangat tegak, aku membuang muka dan memalingkan pandangan
"Lihat dia, (Name), sangat gagah bukan?? Kau tau? Dia sangat tidak sabar dengan apa yang ada di depannya" Ucapnya sambil mencoba menyingkirkan tanganku dan membuat kakiku mengangkang
Aku menahannya sekuat tenaga tapi tenagaku tidak setara dengannya.
"Jangan Iser..." Lirihku
"Kenapa?? Takut sakit?? Ngga akan sakit kok sayang~" Ucapnya, lalu ia memainkan Vaginaku dengan 2 jarinya yang kekar dan perlahan kemasukkan 2 jari itu ke lubangku yang masih tersegel
"AA--Akhh.." Desahku, Aku reflek memeluk Kaiser dan mencakar punggungnya
"Apa?? Baru begini udah kesakitan??" Ejek Kaiser dan ia semakin lihai di bawah sana
"Angh... Ah... Kaiser... Mmh... Jangan... Nh... Hentikan..." Desahku sambil mencoba menutup selangkanganku, tapi langsung di tahan oleh Kaiser
Kaiser malah semakin suka dengan pemandangan ini, Saliva yang menghiasi mulut dan bibirku, Air mata yang membasahi pipi dan membuat mataku menjadi lebih Erotis, dan keringat yang menetes di dahi
Aku menahan tangan Kaiser yang sedang bermain dengan Vaginaku di bawah, tapi Kaiser malah semakin cepat dan cepat, Hingga aku sampai di ujung dan mengeluarkan cairan bening yang hangat
"Ahh... Ah... Kaiser... Udahan yaa..." Pintaku sambil mengalungkan tangan di leher Kaiser
"Apa?? Udahan??? Punyaku ku aja belum masuk loh, mana bisa kalau udahan??" Jawabnya lalu ia menjilat tangannya yang terkena cairanku tadi dengan gerakan sensual sambil menatapku dengan tatapan cabulnya itu
Setelah itu ia menyodorkan jarinya menyuruhku menjilati bekasnya tadi, aku sempat menolah tapi paksa olehnya
Jadi aku dengan berat hati harus menjilati Jari Kaiser
Setelah itu Kaiser memposisikan dirinya di kedua kakiku, lalu ia menarik tubuhku mendekat, Dan perlahan ia memasukkan penisnya yang gemuk itu ke dalam Vaginaku
"Ng-nghh--- Kaiser--" suaraku tertahan karna sakit, Aku meremat paha Kaiser lalu aku menangis tanpa sadar
Kaiser tertawa kecil saat melihatku menangis di bawahnya, Lalu ia masuk semakin dalam, itu sangat sakit dan perih!
"Wah wah wahh~~ saking perawannya sampe berdarah loh, (Name)" Pekiknya yang membuatku terkejut seketika
"KAISER!?" Aku terkejut dan melihat tangannya yang sedikit berlumuran darah, Lalu aku ambruk ke ranjang dan menangis
Entah itu karna keperawanku di ambil oleh Kaiser yang merupakan orang yang tidak ku cintai atau itu sakit dari Seks, ataupun karna aku Shock karna aku berdarah hari ini
Sedikit lucu jika aku menangis karna keperawanku di ambil suamiku sendiri.
"Hiks... Sakit... Please lepasin gue... Hiks... AH! Jangan gerak dulu... Ngh--" di tengah-tengah aku menangis Kaiser malah memasuk keluarkan penisnya
Itu membuatku tersentak dan sedikit ikut terhentak, 5× ia keluar masuk sudah cukup, lalu ia mengurung tubuhku lagi dan lagi lalu ia bermain dengan mulutku