Setelah itu aku menetap di kursi kerjaku mengerjakan Dokumen yang sudah menumpuk, Walau sudah terasa lelah mataku harus tetap ku kerjakan...
Isagi bahkan sudah Tertidur di Sofa.
Aku mendapatkan beberapa telefon di setiap Jam, jadi aku harus tetap stay ready selelah apapun aku
"Rrhh... Mataku blur..." Gumamku, Kaiser yang mendengarnya langsung menjauhkan ku dari laptop dan mengatakan
"Jangan terlalu lama melihat layar Laptop, Handphone, dan sebagainya, Itu bisa membuat matamu tidak berfungsi dengan baik, Sekarang beristirahatlah sejenak, Mengingat semalam kau pasti sangat lelah, kan?"
"Aku tak apa... Ini sudah biasa" jawabku sambil mengucek mata, Kaiser menjauhkan tanganku dari mataku
"Jangan di kucek seperti itu, Tidak baik"
"Aarrhhh... Menjadi Presdir sangat melelahkan!" Omelku lalu aku memeluk Kaiser
Kaiser terkekeh lalu ia balik memelukku, Tak lama setelahnya pintu ruangan ku terbuka dan ayahku berdiri di depan pintu
"(Name)" panggil ayahku, lu aku menoleh dan ayahku menghampiriku lalu duduk di kursi santai di sampingku
"Ada apa ayah?? Kenapa mendadak sekali??" Tanyaku
"Ku dengar kau membuat proyek baru dengan perusahaan Mikage??"
"Benar"
"Ahh... Kenapa gegabah sekali??? Apa benar membutuhkan biaya sebesar 100 Juta Yen??"
"Benar"
"Kau bisa mendiskusikan ini dengan ayah kan?? Kau lihat kakakmu, ia bangkrut karna menerima proyek sembarangan"
"Jangan Khawatir ayah, aku akan mendiskusikan proyek ini bersama Reo"
"Berapa kemungkinan keberhasilannya??"
"Untuk tahap awal aku memperkirakan... 70%?"
"Seyakin itu?!"
"Iya ayah"
"Lalu berapa keuntungan yang kita dapat?!"
"Kami belum mendiskusikannya, Aku akan menawar 50%"
"Hufftt... Kau ini tidak punya rasa takut... Baiklah... Terserah mu saja"
"Aku tidak akan membuatmu kecewa."
"Ayah berharap begitu. Siapa dia?"
"Hm?? Ayah lupa? Kan ayah dan ibu yang menjodohkan aku dengannya" Jawabku sambil menarik lengan Kaiser
"Tidak... Yang tidur di sofa"
"Ahh, Itu temanku, rekan dari Kaiser"
"Ohh... Begitu ya... Baiklah... Ayah pamit dulu"
"Kenapa buru-buru sekali??"
"Ayah masih punya pekerjaan yang lain"
"Hmm... Baiklah. Hati-hati di jalan"
.....
Aku kembali mengerjakan tugasku hingga sudah hampir malam, dan Kaiser tetap menemaniku tanpa tidur.
"(Name)" panggil Kaiser
Aku menjawab singkat dengan 'Hm?'
"Kenapa kau bisa kenal dengan Reon dan Nagi?" Tanyanya
"Yaa... Kami sudah kenal dalam 1 tahun ini, Hanya sebatas teman bisnis sih..." Jawabku sambil berfikir
"Kenapa kau begitu baik pada mereka?? Bukankah seharusnya para pebisnis bersaing?"