Kaiser melumat-lumat bibirku dan berduel dengan mulutku, Aku sedikit kesusahan dengan permainan lidah Kaiser, lama tidak melakukannya membuatku merasa tidak nyaman dengan permainan ini.
"Enghp--- phh... Hah.... Hnnnhh... Mmfff... Mmpph..." Aku mencoba mengambil Nafas dalam ciuman Kaiser, Tapi itu sangat sulit!
Hingga Kaiser melepaskan ciumannya dan ia membuka semua pakaian yang ia kenakan, lalu mengangkat kakiku ke pundaknya dan mulai mengambil Posisi ternyamannya dalam Sex
Kaiser tidak melakukan Foreplay dulu. Ia menganggap ciuman barusan adalah Foreplay, Sialan! Ga mikirin nasib Bininya.
"Kaiser..." Lirihku, Kaiser hanya membalas senyuman sombong liciknya lalu ia mendorong masuk penisnya ke dalam.
Aku tersentak lalu aku menutup mulutku, Lalu di lanjutkan dengan menutupi wajahku dengan lenganku
"AH--! Hhnnhhh...." Desahku, Kaiser yang melihat reaksiku yang tak biasa diam sejenak agar aku bisa terbiasa kembali dengan miliknya
Ia mengelus kuraiku lalu ia berusaha menyingkirkan lenganku dari wajah dengan lembut
"Cup cup cup... Sakit ya?? Tahan ya... Bentaran aja kok..." Bujuk Kaiser, Aku menggeleng sambil menahan tangis ku, Kaiser hanya menyeringai
Tiba-tiba Kaiser mengagetkanku dengan hentakan kasarnya itu, Aku reflek memukul lantai untuk pelampiasan
"AHH--! Jangan gerak dulu bego--! Hnh!" Amukku, Kaiser tertawa lalu mengurungku dan mulai menggerakkan pinggulnya dengan perlahan
Aku menjambak rambutnya yang lumayan panjang itu, Lalu mendesah di bawahnya, Menikmati setiap gerakan dan sentuhan Kaiser
"Ah... Hn... Hah... Ah... Ngh... Kai-- ah... Ser... Mmnghh..." Desahku di sertai suara gemericik dan juga kulit yang saling bersentuhan dan bertabrakan.
"Hhmmnhhh.... this is so good i swear!" Ucap Kaiser, Ia membelai pipiku lalu tangannya turun ke arah 2 belahan besar di bawah, Dada.
Kaiser meremas-remas dadaku dengan kasar, memilin putingku dan menariknya menggunakan jari-jarinya
"ANGH... Akhh!! AHN! Kai--Nghh... STOPH ITH KAI--!! Anghh!!" Desahku, Tanganku yang tadinya menjambak Kaiser beralih ke tanganny, Mencoba menyingkirkan tangannya dari dadaku dengan sekuat tenaga
Kaiser malah makin kuat meremas dadaku, bahkan Kaiser bergerak lebih Kasar dari sebelumnya
"ANGH!! AHH!! U--UDAH PLEASE!! UDAH!! GUE GA KUAT!! AHH!! ARNGHH!!" Di situ aku sudah menangis, Kaiser malah tertawa di atasku
"Hahahahaha.... Kok nangis lagi sih??" Ejek Kaiser, Aku hanya bisa menangis sambil memukuli dada Kaiser
"K--Kai-- Pelanh... Arhh... Ahh!!" Pintaku, Kaiser hanya menyeringai lalu ia membelai pipiku, lalu turun ke leher dan mencekiknya
"Aaarrkkk---hhh...." Pekikku, Aku meremat lengan Kaiser yang berada di atas Leherku, Merematnya dengan kuat.
Kaiser mendengus lalu ia menyeringai Sombong lagi
"Sisi Masokis Lo kemana, Hm??" Tanya Kaiser sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku, aku menatapnya sinis nan tajam
"Hahahaha, jangan sinis-sini dong~ Suamimu ini~" ucap Kaiser
"T--Tai... Lo..." Ucapku, Kaiser melepaskan cekikannya, Lalu ia meninggalkan bekas kepemilikan lagi di leherku
"A--anghh..." Desahku, lalu tak lama Kaiser Berhenti dan menaikkan daguku, Mencoba memancing keluar pribadiku yang lain.
Kaiser bergerak perlahan di bawah, bersamaan dengan itu aku menahan tangis ku, Lalu aku menarik Kaiser dan mencium bibirnya dengan kasar
"Uhmhh...." Kejut Kaiser, Lalu aku menggigit bibi bawahnya, hingga berdarah. Bukan untuk memaksanya membuka mulut, tapi agar aku bisa balas dendam.
......
21:44
1 setengah jam setelahnya, Kaiser berhasil menarik keluar pribadiku yang lain. Saat ini aku sedang menungging di Wastafel kamar mandi. Di depan cermin.
Kaiser terus-terusan menggenjot ku hingga aku merasa lemas, Tapi aku menyukainya.
Paha mulusku tidak lagi mulus, Karna itu terus di pukul oleh Kaiser hingga memerah
"Ahn! Akh! Hah... Hmh... More... More Kaiser... More... Fas... Faster It... Arhh... Ah... Faster It Kai... Hah..." Desahku, Kaiser terus menyeringai
Ia mempercepat tempo seperti keinginanku.
"Hah... Ah... Nghh... Ah... Yes... Really... Good.... Ahn..." Ucapku susah payah
"Oh my Gosh... Lo kalau gini buruk banget sumpah. Demi apa..." Ucap Kaiser dengan Anda mengejek, Bukannya kesal dengan ejekan Kaiser aku malah menyukainya.
(RAREGHDJSJAKKSKS AAAAAAAAAAAA!!!!!
INI CERITA APAAN SIH PANTEK?! JUJURLY MALES BANHET NETIK BAGIAN SEGNYA AAAAARRRRRRHHHHHHHH!!!!!!!)Kaiser berhenti dan mengeluarkannya di dalamku, Aku langsung menunduk lemas di wastafel
"Hah... Hah... Hah... Hah... C--Capek...??" Tanyaku
"Huft... Huft... Udah lama ga ngelakuin... Capek juga ya..." Jawab Kaiser dengan wajah yang tampak kelelahan dan juga senyuman terpaksa.
Kaiser mencabutnya dari sana dan aku hanya bisa tersenyum terpaksa karna sejujurnya aku juga lelah mengimbangi Kaiser
"Ayo mandi?" Ajak Kaiser, Aku mengangguk, Lalu Kaiser menggandengku dan kita mandi air hangat berdua di Kamar Mandi.
____________________
Lagi ga mood bgt ngetik kek gituan...
Jadi... Puas ga puas ya terserah Lo pada.
Bayy