3 Tahun berlalu, Aku dan Kaiser tidak melakukan hubungan Suami Istri selama 3 tahun terakhir ini, aku juga sedikit heran kenapa ia bisa bertahan.
Ia sering bolak-balik ke Jerman, ia pulang juga untuk kurun waktu yang lama, mungkin selama 2,7 tahun terakhir ia hanya pulang 5×, Itupun hanya untuk 4-5 hari saja.
Hal itu membuat hubunganku dengan Kaiser merenggang. Perusahanku juga berkembang pesat di sini, Proyek dengan perusahaan Mikage juga sudah selesai dan di resmikan 5 bulan lalu.
Usiaku sudah 25 tahun sekarang. Aku sudah berkali-kali di tagih cucu oleh Ibu dan Ayah, Bahkan Kine sudah punya 2 Anak.
Mahito sendiri ia sudah punya 1 anak, ia sedikit membaik semenjak ada di bawah kendaliku dan Kine.
Aku sering menghabiskan waktu di Kantor, Memperbanyak tabunganku.
Hingga aku mendengar kabar dari Rika bahwa Kaiser akan bertanding kembali dengan Timnas Jepang.
Tentu aku akan melihatnya.
...........
1 Minggu berlalu, Dan kini adalah saatnya pertandingan, Selama pertandingan aku melihat Kaiser, aku merasa aku rindu padanya~~
Ah ya... Aku menonton menggunakan Tiket VIP.
"Ahh Lihat~~ Pacarku sangat tampan bukan~~" Ucap Wanita di sampingku, Sebenarnya ia menggunakan bahasa Jerman, Aku paham karna aku memang di haruskan memahami lebih dari 10 Bahasa Nasional.
"Hehh~~~ memangnya yang mana pacarmu??" Tanya temannya
"Tentu saja Nomor #10 Bastard Munchen, Tampan dan hebat sekali kan~~" jawabnya, tidak salah itu adalah Kaiser, Itu ku biarkan jarna mungkin memang rasa kagumnya pada Kaiser sudah mencapai tahap mencintai.
Jadi ku wajar kan saja, Pemain seperti Kaiser pasti punya banyak peminat.
Selesai pertandingan seperti biasa, Melakukan penutupan. Aku tidak menghampiri Kaiser karna aku masih banyak Urusan, Toh... Kaiser tampaknya sangat sibuk
Ku lihat 2 wanita muda tadi pergi ke arah pagar. Mungkin ingin melihat para pemain lebih dekat, Aku langsung pergi dan kembali ke kantor.
Saat sampai di kantor aku sedikit heran, Kenapa Kaiser tidak pulang sebelum menjelang pertandingan?? Biasanya ia akan pulang... Tapi... Kenapa tidak pulang...??
Aku mencoba berfikir lebih jernih, Mungkin saja karna itu dadakan jadi tidak bisa.
Aku sering menangis tanpa sebab, bahkan aku tidak ragu untuk melakukan kekerasan apapun.
Aku bahkan membeli Pistol, Shotgun, Dan Katana, Entah untuk apa. Aku selalu merasa dalam bahaya...
Aku sering kali menembak ke arah tembok ruangan pribadiku menggunakan Pistol. Untuk Shotgun aku tidak menggunakannya untuk menembak tembok, katanya masih di gunakan untuk menebas almari Kayu di dalam ruangan pribadiku.
Entah apa yang terjadi pada diriku...
Hingga 1 foto menjawab semua kegelisahanku