1 Rumah diam... Hening... Tiada suara apapun.
Beberapa menit setelahnya aku melepaskan ciuman itu dan mengusap bibir Kaiser, Walau aku harus berjinjit agar bisa mencapainya.
"Kau sekarang milikku seorang, Kaiser." Ucapku lalu aku menjilat bibir Kaiser dan membuka kemeja yang Kaiser kenakan. Membuat Kiss Mark tepat di leher Kaiser
"(Name)..." Panggil Kaiser, Setelah selesai membuat Kiss Mark aku tersenyum nakal ke arah Kaiser
"Aku, Milikmu satu-satunya, Dan kau adalah milikku satu-satunya." Ucapku
"(Name)..." Kaiser tampak masih tak percaya
"Lo pengen anak kan?? Gue bisa ngasih berapapun yang Lo mau! Asalkan... Gue satu-satunya di hati Lo!" Ucapku
Lalu aku tersenyum mengancam "kalau Lo masih berani... Mungkin selingkuh Lo ga akan bisa liat matahari besok" Ucapku
Kaiser langsung menceram rahangku "Siapa yang ngajarin Lo nakal? Hm??" Tanyanya
"Nakal??? Gue ga nakal. Gue cuma ngimbangi cara bermain Lo." Jawabku, orang sebanyak itu tak ada yang mau berbicara, Lalu Kaiser menarikku pergi keluar dan memasukkan ku ke dalam Mobil secara paksa lalu berkendara layaknya orang mabuk.
Tidak mengerikan, Ini terasa sedikit menyenangkan. Ternyata aku di bawa ke rumah, Ia langsung menggendongku ala Karung beras dan melemparku ke Ranjang.
Aku tersenyum nakal lalu Kaiser langsung melepaskan semua pakaiannya dan menindih ku. Terasa berat, Namun aku suka.
Dia mencium ku kasar, tangannya masuk ke dalam bajuku dan ia meremas-remas dadaku, lebih kasar dari 3 tahun lalu.
"Mmhh~~" desahku nikmat.
Lalu Kaiser melepaskan ciumannya, Kaiser menyilakan poniku, ia sedikit menjambaknya, lalu aku membelai pipinya dengan seringai yang nakal, lalu menamparnya, Bukannya merasa tersinggung Kaiser malah tersenyum, Tiba-tiba Kaiser menggigit leherku hingga berdarah
"Anghh!!!" Desahku kesakitan tapi merasa enak
Kaiser menjilat darah yang mengalir dari leherku, sepertinya ia menelannya. Setelah itu ia merobek semua pakaianku dan Ia menciuminya.
"Nghh~~ Kaiser~~" Desahku, Setelah itu ia menyuruhku melakukan Blow Job, dan aku menurutinya.
Sebelum itu aku memungut sabuk yang tadi di gunakan oleh Kaiser, Lalu mengikatkannya pada leher Kaiser, Cukup kencang.
"(Name)...??"
"Akan ku tunjukkan padamu, Permainan yang yang sebenarnya sangat ku nantikan." Ucapku, Lalu aku menjilat, mengulum, dan mengocok penis milik Kaiser dengan keahlian yang ku miliki
Ini bereaksi pada Kaiser, Kaiser mulai mendesah dan mengerang nikmat, Tapi ia juga menjambak rambutku dan mendorongku agar memasukkannya lebih dalam lagi.
"Anghh~~ ahh~~ arhh~~ kau Hebat (Name)!! Kau hebat!! Nghh~~"
Aku hanya menyeringai Lalu mengsudahi Blow Job itu, Aku naik ke atas paha Kaiser lalu menggoyang-goyangkan pantatku di atas paha Kaiser, Aku menjepit penisnya menggunakan Perutku dan perutnya.
"Aarhh~~ (Name)... Benar-benar Hanya kau yang bisa~" desah Kaiser keenakan, Tangannya mulai membimbing pinggangku agar memasukkan barang besar berurat itu ke dalam.
Aku tersenyum jahat, Lalu membelai pipinya dan menampar cukup keras, Hingga kemerahan.
Mata Kaiser tak lepas dariku sedikitpun, Ia mengusap bekas tamparan tadi lalu tangannya turun dan meremas bokongku, Bahkan memukulnya