1 Tahun setelahnya... 2 Baby Michael sudah bisa jalan sendiri, Bahkan udah bisa ngomong tipis-tipis
Selama kurang lebih 2 tahun aku sama Kaiser ga pernah Sex. Kaiser juga bolak-balik nangis katanya ga tahan.
Bahkan Emak Bapaknya Kaiser bela-belain cari rumah di Japan di lingkuanku, biar ga jauh-jauhan sama cucunya katanya.
Sejak Baby Michael lahir temen-temennya Kaiser jadi lebih sering main ke rumah, Temen-temenku juga sih...
Saat aku sedang menemani Alexandria dan Alhertina main Kaiser dari belakang meluk aku, dia menenggelamkan wajahnya di belahan leherku, dan mencium aromaku dalam-dalam.
"Bby boleh yaa~~ Udah ga tahan banget By..." Pinta Kaiser, aku memukul kepala Kaiser dengan lembut
"Gitu aja terus" Ucapku, Kaiser malah semakin merengek
"Bby ahh.... Kangen By... Yaa... Boleh yaa...??" Pinta Kaiser
"Ga." Jawabku
"Emhhh.... Ayo dong~~ yaa... Ya Bby yaa..." Bujuk Kaiser, aku menggeleng dengan tegas
"Nanti ku beliin apa yang kamu mau ya??" Bujuk Kaiser sekali lagi
"Gaa" jawabku sedikit tegas.
"Alex... Alher... Bilangin mama Kalian... Jangan nakal ke papa..." Ujar Kaiser pada anak-anak
"Ma... Ma... Ha Boyeh natal te Papa..." Ucap Alhertina dengan wajah polosnya yang menggemaskan itu.
"Bilangin... Bolehin papa dong" Ucap Kaiser dengan wajah cemberutnya.
"Boyehin Papa..." Ucap Alexandria. Aku hanya bisa tersenyum terpaksa di situ... Benar-benar tertekan...
Di situ aku hanya bisa mengangguk dengan terpaksa di sertai dengan senyuman tertekan.
"Boleh ya yank?? 1 ajaa kokk" -Kaiser
"GAAA!!" Tegasku, Kaiser langsung cemberut dan ia menggerang sedih sambil memelukku.
"Nnnnggggghhhh..... Ayank mahh...." Omel Kaiser, Kaiser langsung berdiri dan pergi ke kamar, Ya... Dia ngambek...
Sebenarnya liat Kaiser ngambek rada gimana-gimana gitu... Antara Gumush sama Kezel... Setelahnya aku membawa mereka bermain sendiri di kamar mereka berdua. Dan aku menyusul Kaiser ke kamar
Ku lihat Kaiser tidur tengkurap di ranjang, Aku memiliki ide jahat... Hahah...
Aku langsung naik ke atas punggungnya dan mengurung Kaiser, Kaiser tidak bergerak saat aku naik dan mengurungnya.
"Kenapa? Ngambek, hn?" Lirihku di telinga Kaiser, Aku menjilat Daun telinganya, dan itu hanya bereaksi sedikit. Kaiser hanya menggerang Sedikit dan ia tak mau angkat kepala
Aku kesal, Jadi aku mengarahkan tanganku ke arah kejantanan Kaiser di bawah, dan merematnya sedikit kuat. Seketika itu Kaiser angkat Kepala dan menggerang keenakan dengan tangan yang menggenggam spray
"ANGHH~~" Desah Kaiser keenakan
"Masih mau mengabaikan ku?" Tanyaku lirih, Kaiser hanya menggeleng
Aku memutar 2 bola hangat dari balik celana yang di kenakan Kaiser
"Aaarrrhhh.... Hngghh... Ah... Bby... Cukuph... Nggrhhh..." Wajah Kaiser mulai memerah, dan air mata di sudut matanya
"Kaiser, Tampangmu saat ini malah terkesan seperti kau menjadi pihak bawah. Kau tau?" Ejekku, Kaiser menggeleng
"Anghh... Ah... U--udah..." Rengek Kaiser, aku menyeringai
"Kenapa? Katanya tadi mau, kan?" Ucapku
"Jangan kea gini... Arnghh..." Desahan sekaligus Erangan Kaiser, Aku menciumi leher belakangnya sesekali membuang nafas panas di sana, Aku tau itu Are sensitif untuk Kaiser.
Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba aku dan Kaiser berada di lantai kamar dengan Posisi tanganku di tahan oleh Kaiser di samping.
Aku berganti di bawah dan Kaiser di atas. Nafas Kaiser terengah-engah, Ia tampak Kacau sekarang
"... Kenapa??" Tanyaku dengan nada Mengejek
"Ohh... Sengaja?? Oke!" Jawab Kaiser, Tetiba Kaiser langsung mengigit perpotongan leher kananku
"Angh!" Kaget ku, aku menoleh Ke kiri, dan itu membuat akses Kaiser untuk menjelajah leher kananku semakin besar.
Tubuhku dan Tubuh Kaiser berdempetan, sehingga aku bisa merasakan milik Kaiser sudah mengeras di bawah sana.
Kaiser pindah ke bibirku, ia melumat bibirku, memaksakan lidahnya untuk masuk, dan berduel dengan lidahku.
Sangat ganas.
Ia bahkan merobek pakaianku, Bisa beli lagi katanya... Ga salah sihh...
.......
Mampus, makan tuh Nanggung!
Aku ahhh lagi males ngetik🗿
Ngantuk berat aku pakkk👆