Tepar.

6.7K 419 13
                                    




Ku pikir Kaiser hanya bisa bertahan selama 2 jam saja, namun nyatanya tidak.

Stamina dan juga energinya sangat banyak dan mengerikan, aku bahkan sudah di genjot selama 3 jam lamanya.

Kenapa ia tidak tumbang? Kenapa ia tidak lemas? Kaiser bahkan masih bisa menertawai ku. Aku berbaring di Ranjang dengan rambut yang berantakan juga wajah yang buruk

Aku terus menangis dan mendesah secara bersamaan, Cara bermain Kaiser sangat kasar.

"Ah! Ah! Angh! Nhh! Kai--Nghh... Kaiser! Ah! Mnh! Hen--tikan! Ngh--!" Desahku, Kaiser menahan 2 tanganku di samping kepalaku

"Menangislah~ menangislah~ aku tidak akan melepaskan mu sebelum aku puas, Loh~" jawabnya dengan seringainya yang terkesan mengejek

Sial. Dia mengejekku.

"Hiks... Hentikan... Sakit... Kaiser... Ah!" Ucapku memelas pada Kaiser

"Ga akan Baby~" Ucapnya sambil membelai pipiku

"Stop It-- Please... gue capek... Sakit..." Ucapku

"Lo jangan malah begitu, Gue malah makin sange!" Ucap Kaiser lalu ia melepaskan tanganku dan beralih ke pinggang dan bergerak lebih kasar

"AHH!!! KAISERHH!! MMHH! S-ST--OPPHH!! AHH!!!" Teriakku, Di sertai dengan desahan. Kaiser malah semakin menjadi, ia tertawa puas di atasku.

Lalu Handphoneku berdering, Kaiser berhenti sejenak lalu mengangkatnya

"Halo Ibu??" Sapa Kaiser

"Ah... Halo Michael, Dimana (Name)" Tanya Ibuku dari telepon

"Oh... Dia sedang tiduran di ranjang, Bu" Jawabnya

"Berikan Telefon nya pada (Name), Sayang, Ibu ingin berbicara sedikit dengannya" Ucap Ibuku, Kaiser langsung memberikan Telepon itu padaku dan aku menerimanya sambil mengatur Nafasku

"H--Ha--Halo Ibu??"

"Apa kau sibuk??"

"Ah--ahh... Itu... Aku... Sedang Sibuk..."

"Sibuk?? Kata Kaiser kau sedang tiduran??"

"Y-Yahh... Aku-- Aku sedang sibuk... Sibuk berfikir... Untuk pelaksanaan proyek-- MHH---" Kaiser malah menghentakkan penisnya dengan Kasar hingga menubruk Rahimku di dalam.

"Oh... Begitu... Ya?? Kalau begitu nanti ibu Telfon lagi, Ya nak?" Ucap Ibuku

"I--iya... Ibu..." Jawabku lalu ibuku menutup Telepon.

Aku menatap Kaiser sinis

"APA MAKSUDMU?! JANGAN SEKASAR ITU PADAKU SIALAN!!!" Protesku sambil memukul i Dada Kaiser, Kaiser hanya menyeringai khusus sambil melihatku

"Pfft... Memangnya kenapa jika aku kasar? Hmm??" Jawabnya lalu ia menghentakkan nya 1× lagi.

"AKH!" Pekikku Kesakitan.

"Udah hampir 4 jam, Belum longgar juga?" Ucapnya heran, Bahkan tadi berdarah lagi saat Kaiser memasukkan penisnya.

"Mana ku tau, Bego." Umpatku.

Kaiser mengeluarkan penisnya dari milikku, Lalu ia mengeluarkan Spermanya di atas perutku

"Sempit banget~" Ucapnya.

Kaiser membersihkan Sperma di perutku dan juga yang tumpah di spray lalu membuang Tisunya ke tempat sampah di samping ranjang.

"Kalau sakit jangan kemana-mana yaa" sambungnya, Lalu ia memakai celana longgar, Menyalakan Rokok, menghisap asap dan mengeluarkannya, lalu pergi loteng

Lagi-lagi membiarkanku. Setidaknya puji aku sialan. Menyelimuti tubuhku saja tidak.

Aku menarik selimut dengan perasaan kesal. Lalu aku melihat ada yang mengirim pesan

 Lalu aku melihat ada yang mengirim pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jujur di bawah masih terasa perih... Aku mencoba tidur dan akhirnya tertidur di ranjang empuk bekas aku dan Kaiser bermain selama kurang lebih 4 jam.







Kaiser Michael x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang